Chapter 11 ( Teka-teki )

2.1K 285 52
                                    

SEASON 2
Kini Aldebaran sudah tidak bisa berkata-kata lagi ketika membaca surat rayhan. Hati nya benar-benar hancur, dia menyesal dan sangat menyesal. Andai saja dia bisa lebih cepat menemukan rayhan, mungkin sekarang rayhan sedang bahagia berada di dekat nya.

"Maafin papah nak. Kamu boleh marah sama papah karna sudah telat menemukan kamu. Tapi papah mohon sama kamu jangan hukum papah seperti ini.." Ujar Aldebaran sambil menangis dan terduduk di lantai rumah sakit.

Mamah Rosa lantas langsung menghampiri aldebaran. Dia memeluk aldebaran untuk memberikan nya kekuatan.

"Kuat Al. Rayhan pasti sedih liat kamu sama Andin seperti ini. Percayalah Rayhan akan sangat bahagia apabila kamu dan Andin bisa mengikhlaskan dia.." Ujar mamah Rosa sambil memeluk aldebaran dan juga Andin.

"Aku enggak mau rayhan pergi, aku enggak mau dia pergi mah.." Ujar Andin sambil menangis kepada mamah Rosa.

"Mamah tau nak, mamah tau. Kalian pasti sangat amat terpukul. Tapi ini adalah takdir Allah, kita harus bisa menerima nya dengan ikhlas. Rayhan juga sudah tenang sekarang. Kalian enggak boleh kaya gini.." Ujar mamah Rosa kepada Aldebaran dan Andin.

"Ingat, kalian masih punya Reyna, Nathan, dan Alana. Mereka juga butuh kalian, kalian enggak boleh kaya gini.." Ujar mamah Rosa Kepada Andin dan Aldebaran.

Reyna, Nathan, dan Alana lantas langsung menghampiri aldebaran dan Andin. Mereka lantas langsung memeluk kedua orang tua nya.

"Mah pah, aku tau ini pasti sangat menyakitkan. Aku juga ngerasain apa yang mamah sama papah rasain. Tapi mamah sama papah enggak boleh kaya gini terus, Rayhan pasti sedih kalau liat mamah sama papah kaya gini.." Ujar Reyna sambil menghapus air mata orang tua nya secara bergantian.

"Mamah sama papah harus kuat. Masih ada aku, kak Reyna, kak Nathan dan juga omah.." Ujar Alana kepada Andin dan Aldebaran.

"Mamah bersyukur bisa di pertemukan kembali dengan anak-anak mamah. Mamah benar-benar kangen sama kalian.." Ujar Andin sambil menangis dan memeluk anak-anak nya.

Mereka berpelukan dengan begitu erat. Setelah sekian lama akhirnya kini mereka bertemu kembali.

"Walaupun sekarang mamah tidak bisa melihat wajah-wajah kalian tapi mamah bahagia akhirnya mamah bisa ketemu sama kalian anak-anak mamah.. " Ujar Andin kepada anak-anak nya sambil menangis.

"Kami juga sangat bahagia bisa ketemu lagi sama mamah. Ini rasanya kaya mimpi mah.. " Ujar nathan kepada andin sambil meneteskan air mata nya.

Andin tersenyum sambil meneteskan air mata nya.

"Andai rayhan masih hidup, mungkin sekarang dia akan sangat bahagia bisa punya kakak-kakak yang baik seperti kalian.. " Ujar andin kepada anak-anak nya.

Reyna, Nathan, dan Alana tersenyum.

"Mas.. " Ujar andin memanggil Aldebaran.

"Kenapa hem?. " Tanya Aldebaran sambil mengusap rambut andin dengan lembut.

"Aku enggak mau mata rayhan di donorkan untuk aku mas. Lebih baik aku enggak bisa melihat dari pada mata rayhan yang jadi korban nya.. " Ujar andin kepada Aldebaran.

"Yaudah kalau memang itu keputusan kamu saya pasti dukung. Saya janji akan segera mencari pendonor mata untuk kamu.. " Ujar Aldebaran kepada andin dan lantas langsung memeluk andin.

Ketika berada di pelukan Aldebaran, andin kembali menangis. Dia benar-benar belum bisa kehilangan rayhan.

"Kita harus ikhlas, walaupun ini berat tapi saya yakin rayhan udah bahagia di sana.. " Ujar Aldebaran menenangkan andin.

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now