Chapter 50 ( Tidak Percaya )

2.8K 238 80
                                    

Setelah mendengar ucapan Nino kini Aldebaran dan Andin menjadi diam. Mereka lagi memikirkan gimana nasib anak kandung nya di luar sana tanpa mereka.

Tiba-tiba saja Nino mengingat nama yaitu ' Alana ' ketika Elsa tadi berbicara dengan seseorang di telepon.

"Al Andin kayaknya saya baru inget kalau Elsa sempat menyebutkan nama Alana pada saat telepon sama seseorang.." ujar Nino kepada aldebaran dan Andin.

Aldebaran dan Andin terkejut mendengar nama Alana. Entah kenapa hati kecil nya bilang Alana adalah anak kandung nya. Tapi mereka menepis pikiran tersebut karena mereka tau pasti itu semua engga mungkin.

"Alana?." Ujar Andin dan Aldebaran secara bersamaan.

Nino pun mengangguk kan kepalanya.

"Iyaa tadi Elsa sempet mengucapkan nama ' alana.'.." ujar Nino kepada aldebaran dan Andin.

Tiba-tiba..

"Alana memang anak kandung Kalian.." ujar seseorang yang tiba-tiba saja sudah berdiri di hadapan mereka.

Deg.
Seperti mendengar suara petir di hari yang cerah Aldebaran dan andin begitu kaget mendengar ucapan orang tersebut.

"Jangan pernah main-main sama saya.." ujar Aldebaran dengan pandangan lurus dan nada dingin nya.

"Saya serius. Alana memang anak kandung kalian. Dan Nalla yang kalian rawat sejak kecil itu adalah anak kandung kami.." ujar seseorang tersebut yang ternyata adalah pak Dani dan istri nya.

Iyaa pak Dani dan istri nya memutuskan untuk mengatakan yang sejujurnya setelah mendengar percakapan aldebaran, Andin dan Nino tadi.

Andin tiba-tiba saja langsung terduduk lemas di tempat duduk yang sudah di sediakan di sana.

"Andin.." ujar Aldebaran sambil menatap Andin.

"Mamah.." ujar Reyna dan Nalla sambil duduk di samping Andin.

Andin menggeleng kan kepalanya.

"Engga ini ga mungkin.." Ujar Andin sambil menangis.

Andin masih tidak percaya dengan semua kenyataan hari ini.
Rasanya bener-bener hancur.

"Sekarang saya minta cerita kan semuanya dari awal..!" Perintah aldebaran kepada pak dani.

Pak Dani dan istrinya terdiam.

"Bilang atau saya laporkan kalian ke kantor polisi Sekarang juga." Ujar Aldebaran menatap tajam pak Dani dan istrinya.

"Baik saya akan ceritakan.." jawab pak Dani kepada Aldebaran.

"Beberapa tahun yang lalu saya dan elsa bekerja sama untuk mencelakakan istri bapak ketika di toilet kampus.."

Bruk.
Belum sempat pak Dani menyelesaikan ucapannya ternyata Aldebaran sudah lebih dulu menonjok pipi sebelah kanannya.

"Jadi kamu yang waktu itu membuat istri saya terpeleset di toilet kampus?.!"

"Lebih tepatnya itu salah Elsa karna dia yang menyuruh saya untuk melakukan itu.."

"Elsa..!" Ujar Aldebaran dengan tangan mengepal dan geram.

"Lalu?." Tanya Andin kepada pak Dani.

"Setelah itu saya di suruh pergi dari Jakarta dan beberapa bulan kemudian saya kembali lagi kesini karna istri saya melahirkan di Jakarta. Dan pada saat istri saya melahirkan saya tidak mempunyai biaya nya dan saya akhirnya memutuskan untuk menelpon Elsa untuk meminta bantuan uang dari nya..."

"Dan akhirnya Elsa setuju untuk membantu saya tapi dengan syarat anak kami harus di tukar dengan anak kalian.."

Bruk.
Lagi dan lagi aldebaran menonjok pak Dani dan kali ini dengan begitu keras.

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now