Chapter 53 ( Surat )

3K 243 64
                                    

Setelah Mendengar penjelasan dokter mengenai penyakitnya, kini Andin telah berada di dalam mobil untuk menuju rumah pondok pelita.

Selama di perjalanan Andin terus saja kepikiran tentang penyakitnya, dia berpikir bagaimana nasib Aldebaran serta anak-anak nya jika dia pergi untuk selamanya.

Dia lantas membuka kembali hasil pemeriksaan tentang kondisi nya yang tadi dokter berikan kepadanya.

Dia juga membaca kembali apa yang tertulis di sana.

Setelah membaca nya hati Andin benar-benar hancur. Dia Bingung harus berbuat apa. Dia benar-benar tidak siap untuk kehilangan orang-orang yang begitu dia cintai.

' Aku harus bisa bertahan untuk mereka.' batin Andin sambil meneteskan air matanya.

Pak Joko alias supir Andin terlihat bingung kenapa bos nya menangis.

"Ibu gapapa?." Tanya pak Joko kepada Andin.

Andin lantas tersadar bahwa ada yang bicara terhadap nya.

"Gapapa pak.." jawab Andin berusaha tersenyum walaupun hatinya sedang tidak baik-baik.

~~~~~~~~~~
Kini Andin telah berada di pondok pelita. Dia pun lantas masuk ke dalam.

Sesampainya di dalam, Andin  bertemu dengan Alana yang sedang duduk di ruang tamu sambil melamun.

"Sayang.." panggil Andin kepada Alana sambil duduk di dekat Alana.

Alana yang lagi melamun lantas tersadar ketika Andin memanggil nya.

"Mamah.." ujar Alana kepada andin.

Bruk.
Tiba-tiba saja Alana memeluk Andin dengan begitu erat.

Andin yang mendapat pelukan dari Alana secara tiba-tiba lantas terlihat Bingung.

"Kenapa nak?." Tanya Andin sambil mengusap rambut Alana dengan begitu lembut.

Alana hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Tes.
Tiba-tiba saja Alana menangis di pelukan Andin tanpa sepengetahuan Andin.

"Cerita sama mamah ada apa Hem?."

"Aku sayang banget sama mamah.." ujar Alana kepada Andin dengan nada yang begitu lirih.

Andin tersenyum mendengar ucapan Alana.

"Mamah sayang sama Alana?." Tanya Alana tiba-tiba kepada Andin.

Pertanyaan Alana membuat Andin bingung sekaligus bertanya-tanya ada apa dengan Alana?

Andin lantas melepaskan pelukannya dan menangkap wajah Alana dengan lembut.

"Kok tiba-tiba tanya gitu? Jelas mamah sayang dong sama Alana.." jawab Andin kepada Alana sambil tersenyum manis.

"Bener?."

"Iyaa sayang, kenapa si kok nanya nya gitu?."

Alana lantas menggeleng kan kepalanya dan kembali memeluk Andin.

Andin tersenyum." Anak mamah lagi manja nih kayaknya.." ujar Andin sambil tersenyum kecil.

'Aku sebenarnya ingin Cerita tentang perlakuan Nalla, tapi aku juga ga boleh kaya gitu karna bagaimanapun aku di sini masih baru jadi aku harus bisa nurut apa kata nalla.' batin Alana bersuara.

"Alana benar-benar sayang banget sama mamah , Alana engga mau kehilangan mamah.." ujar alana kepada Andin yang berada di pelukan nya.

Mendengar ucapan Alana bahwa dia tidak mau kehilangan Andin itu kembali membuat Andin mengingat Tentang ucapan dokter tadi di rumah Sakit.

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now