Chapter 48 ( Terbongkar? )

2.8K 229 59
                                    

Aldebaran dan Andin terkejut mendengar ucapan dokter yang mengatakan bahwa golongan darah Alana adalah A.

Pak Dani dan istrinya malah tidak terkejut karna mereka tau kalau Alana memang bukan anak kandungnya. Alana adalah anak kandung dari aldebaran dan Andin.

"Apakah golongan bapak dan ibu ada yang sama seperti Alana?.." tanya dokter tersebut kepada pak Dani dan istri nya.

Pak Dani dan istrinya bingung harus menjawab apa. Dia ingin bilang kalau Alana adalah bukan anak kandung nya tapi di sisi lain disini ada Aldebaran dan Andin jadi Mereka mengurungkan niatnya untuk mengatakan seperti itu.

"Saya.."

"Alana adalah anak yang saya temukan di jalan sekitar beberapa tahun yang lalu dokter.." ujar pak Dani akhirnya berbicara bahwa Alana memang bukan anak kandungnya.

"Iyaa dok kami hanya merawat nya tanpa tau siapa orang tua kandungnya.." ujar Istri nya pak Dani sambil melirik kearah Aldebaran dan Andin.

Aldebaran dan Andin kaget mendengar bahwa Alana bukan anak kandung dari pak Dani dan istri nya.

'Pantesan aja mereka jahat karna ternyata Alana bukan anak kandung mereka..' batin Aldebaran dan andin secara bersamaan.

"Waduh gimana ya pak masalahnya Alana sangat membutuhkan golongan darah A.." ujar dokter tersebut kepada pak Dani.

"Mas.." ujar Andin sambil menatap Aldebaran.

"Kenapa Din?."

"Golongan darah kamu A kan? Kenapa ga kamu donorin ke Alana kasihan mas alana.." ujar Andin Kepada Aldebaran sambil menyentuh tangannya.

"Iyaa golongan darah saya A. Yaudah saya donorkan darah saya untuk Alana yah.." jawab Aldebaran sambil mengusap rambut andin.

Andin pun lantas tersenyum mendengar ucapan Aldebaran.

"Dokter.."

"Iyaa pak ada apa?."

"Kebetulan golongan darah saya A. Dan saya bersedia untuk mendonorkan darah saya untuk Anak bapak ini.." ujar Aldebaran kepada dokter tersebut sambil melihat ke arah pak Dani.

Pak Dani dan Istri nya kaget mendengar ucapan Aldebaran.

"Bapak beneran bersedia?." Tanya dokter tersebut kepada Aldebaran.

"Saya bersedia dok.." jawab Aldebaran Kepada dokter tersebut.

"Alhamdulillah, apakah dari pihak keluarga pasien setuju kalau anak bapak mendapatkan darah dari pak Aldebaran?." Tanya dokter tersebut kepada pak Dani dan istrinya.

Pak Dani dan istri nya bingung.

'Kalau gue ga setuju nanti Alana pasti ga selamat dan nanti yang cari uang untuk makan kita siapa kalau bukan dia?.' batin istri nya pak Dani.

'Gapapa lah pak Aldebaran yang mendonorkan darahnya lagi pula dia juga ga tau kalau Alana itu anak kandungnya..' batin pak Dani.

"Kami setuju dok.." ujar pak Dani kepada dokter tersebut.

"Yasudah kalau begitu mari pak Aldebaran ikut saya.." ujar dokter tersebut kepada Aldebaran.

"Saya tinggal sebentar yah, kabarin kalau ada sesuatu tentang Nalla.." ujar Aldebaran menatap Andin.

"Iyaa mas.."

"Mah, Reyna, Nathan, papah tinggal sebentar yah.." ujar Aldebaran kepada mamah Rosa, Reyna, dan Nathan.

Mamah Rosa mengangguk kan kepalanya.

"Iyaa pah.." jawab reyna dan nathan secara bersamaan.

Sebelum aldebaran pergi ternyata pak Dani menghentikan nya.

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now