Chapter 22 ( ' Kamu dimana Din?' )

3.7K 194 66
                                    

Aldebaran terus memanggil nama Andin. Dia begitu panik sekarang, ga mungkin Andin hilang tiba-tiba pasti ada sesuatu yang ga beres.

"Ya Allah Andin kemana.." Ujar Aldebaran sambil melihat ke sekeliling nya.

Dia Bingung harus mencari dimana, di sana tidak ada rumah sama sekali dan lampu pun ga ada jadi bagaimana dia bisa mencari Andin.

"Ternyata bener ada yang ga beres sama nenek itu.."

Aldebaran lantas menelepon Rendy.

Via telepon.

"Kamu cepat sekarang ke tempat tadi. Saya tunggu sekarang juga!." Marah Aldebaran kepada Rendy.

"Baik pak." Jawab Rendy kepada Aldebaran.

Sambungan telepon pun lantas terputus.

"Ya Allah sayang kamu di mana, jangan buat saya khawatir.." ujar Aldebaran dengan lirih.

Aldebaran terus berjalan untuk mencari Andin, dia berharap bisa bertemu dengan seseorang agar dia bisa menanyakan alamat nenek tadi.

"Kalo sampai Andin Kenapa-kenapa gua ga akan pernah maafin diri gua sendiri.." Ujar Aldebaran dengan mata berkaca-kaca.

Tak lama kemudian Rendy pun tiba di sana.

"Permisi pak ada apa?." Tanya Rendy kepada Aldebaran.

Aldebaran lantas menoleh ke arah Rendy. Dia pun berjalan menghampiri Rendy dan menatap nya dengan tatapan tajam.

Bruk.
Yaps Aldebaran menonjok pipi sebelah kiri Rendy.

Rendy pun jatuh tersungkur.

"Bapak kenapa pak?." Tanya Rendy kepada Aldebaran sambil berusaha bangun.

"Kamu bilang kenapa? INI SEMUA KARNA KAMU.! teriak Aldebaran emosi kepada Rendy.

"Salah saya kenapa pak?."

"Kamu masih tanya?."

Rendy pun terdiam sambil melihat ke sekeliling nya.

Andin.
Dalam pikiran nya, Rendy berpikir dimana Andin? Kenapa tidak sama Aldebaran? Atau Andin ada di mobil? Tapi kenapa Aldebaran terlihat panik.

"Bu Andin kemana pak?." Tanya Rendy pelan-pelan Kepada Aldebaran.

"Andin hilang. Dan itu semua karna kamu. Kamu kenapa cari penjual sate di tempat sepi kaya gini si." Ujar Aldebaran kepada rendy.

Rendy terkejut. " Maaf pak saya tidak bermaksud untuk membuat Bu Andin hilang. Tapi saya juga udah cari kemana-mana ga ketemu pak, dan di lokasi ini saya baru ketemu. Jadi maafkan saya.." ujar Rendy merasa bersalah kepada Aldebaran.

"Saya ga butuh maaf kamu." Ujar Aldebaran Kepada Rendy.

Rendy semakin merasa bersalah kepada Aldebaran.

"Maaf pak."

"Kamu dimana Din jangan buat saya khawatir.." ujar Aldebaran dengan mata berkaca-kaca.

"Bu Andin bawa handphone pak? Coba di hubungi pak siapa tau di angkat.."

Aldebaran pun lantas mengeluarkan handphone dan langsung menghubungi Andin.

"Engga di angkat, tapi handphone nya aktif.."ujar Aldebaran kepada Rendy.

"Ya Allah, kalo ga gini aja pak kita cari rumah warga dan kita tanya alamat nenek penjual sate itu." Ujar Rendy kepada Aldebaran.

"Kamu bener , yaudah mobil kamu biar saya yang bawa dan mobil saya biar taro disini, takut nya nanti Andin udah balik kesini lagi dan dia bisa langsung masuk mobil saya." Ujar Aldebaran kepada Rendy.

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now