Chapter 74 ( Jurang )

2.6K 313 210
                                    

Kini sudah satu bulan lebih mereka semua melewati hari-hari nya di Eropa dengan penuh kebahagiaan. Di tambah mamah Rosa udah 3 hari yang lalu datang ke Eropa untuk menemui orang tersayang nya.

"Kamu beneran gapapa?." Tanya Aldebaran kepada Andin yang kini sedang tiduran di kasur nya.

"Gapapa mas..Nanti juga ilang kok mual nya. Nama nya juga hamil muda kaya waktu aku mengandung Nathan dan Alana.." Jawab Andin kepada Aldebaran.

Aldebaran lantas mengusap rambut Andin dengan lembut dan tersenyum manis.

"Saya bahagia banget sekarang bisa punya istri kaya kamu dan anak-anak yang selalu bisa bikin kita bahagia. Di tambah kita akan memiliki anak lagi. Rasanya keinginan saya untuk punya anak sebanyak pemain sepak bola bisa terwujud..". Ujar Aldebaran kepada Andin yang di akhiri dengan senyuman jahil nya.

"Mulai deh Ngomong nya.." Ujar Andin sambil mencubit tangan Aldebaran dengan gemas.

"Sakit ndin..".

"Lagian kamu ngomong nya aneh. Kalau pengen punya anak sebanyak pemain sepak bola kamu aja deh yang melahirkan aku si enggak mau.." Ujar Andin kepada Aldebaran.

"Kenapa enggak mau? Anak kan amanah dari Allah.."

"Iyaa mas tapi kalau sebanyak itu mah kamu yang mau.." Ujar Andin kepada Aldebaran.

"Iyaudah, makan yah udah saya siapin sarapannya.." Ujar Aldebaran kepada Andin.

Andin mengangguk kan kepalanya." Kamu bukan nya ada meeting pagi?."

"Iyah sebentar lagi meeting nya. Tapi kamu gapapa di tinggal?." Tanya Aldebaran kepada Andin.

"Gapapa mas.."

"Iyaudah sarapan nya harus di abisin. Saya berangkat yah, assalamu'alaikum.." Ujar Aldebaran sambil mencium kening Andin dengan lembut.

"Waalaikumsalam sayang.."

Setelah kepergian Aldebaran kini Andin langsung memakan makanan nya.

~~~~~~~~~~~~~~~~
"Al gimana Andin?." Tanya mamah Rosa kepada Aldebaran ketika melihat aldebaran sudah berada di ruang makan.

"Alhamdulillah Andin baik-baik aja mah, tadi juga lagi makan.." Jawab Aldebaran kepada mamah Rosa.

"Alhamdulillah kalau gitu.."

"Pah balon biru nya Nathan Gapapa kan?." Tanya Nathan kepada Aldebaran.

Mamah Rosa menautkan aslinya bingung. Siapa balon biru?

"Balon biru?." Ujar mamah Rosa dengan muka bingung nya.

Aldebaran lantas tersenyum." Alhamdulillah sayang balon biru nya papah juga Gapapa.." Ujar Aldebaran kepada Nathan.

Nathan lantas langsung tersenyum manis.

"Al siapa balon biru?." Tanya mamah Rosa kepada Aldebaran.

Baru saja aldebaran ingin menjawab tiba-tiba Reyna lebih dulu berbicara.

"Balon biru itu dedek bayi yang ada di perut mamah omah.." Ujar Reyna kepada mamah Rosa.

"Kok di namain balon biru si?."

"Jadi gini omah, beberapa waktu yang lalu sebelum omah datang tiba-tiba papah nangis terus bilang sama mamah kalau dedek bayi nya ini di kasih nama balon biru aja.." Ujar Reyna kepada mamah Rosa sambil tersenyum.

"Dan ternyata papah itu lagi nonton ikatan cinta dan kebetulan nama tokoh nya sama kaya papah sama mamah, terus yang nama nya ' Andin ' itu lagi hamil dan ' aldebaran ' selalu manggil calon anak nya balon biru. Pas mamah tanya sama papah katanya papah juga ngefans sama ' aldebaran ' mangka nya papah pengen namain dedek bayi di perut mamah balon biru.." Ujar Alana kepada mamah Rosa sambil tersenyum.

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now