Chapter 10 ( Surat )

2.2K 402 116
                                    

                        SEASON 2

Andin menatap wajah sang anak dengan kesedihan yang mendalam. Ini benar-benar masih seperti mimpi. Rayhan, anak nya, putra yang selalu ada di samping dirinya kini telah menutup mata untuk selamanya.

"Enggak! Ini enggak mungkin, Rayhan enggak mungkin ninggalin mamah kan nak?." Ujar Andin menangis terisak sambil memandang wajah Rayhan.

Aldebaran pun sangat amat terpukul. Bahkan sangat Terpukul. Dia baru saja mengetahui bahwa rayhan adalah anak nya. Dia baru bisa memeluk rayhan sebentar tapi sekarang pelukan nya dengan Rayhan kali ini adalah pelukan terakhir nya.

"Rayhan bangun! Jangan tinggalkan papah nak. Papah masih butuh kamu, papah belum menjadi papah yang baik untuk kamu, papah belum bisa bahagiain kamu.." Ujar Aldebaran menangis sambil memeluk Rayhan dengan erat.

"Kamu enggak boleh ninggalin papah Rayhan, enggak boleh.." Ujar Aldebaran sambil memandang wajah pucat Rayhan.

Sedangkan Andin? Andin tiba-tiba saja jatuh pingsan. Agam yang berada di belakang Andin lantas langsung mengangkat Andin untuk membawa nya masuk ke dalam ruangan UGD.

"Ya Allah Andin.." Ujar Agam langsung menggendong Andin.

Mamah Rosa, Reyna, Nathan, Serta Alana memandang wajah Rayhan dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Rayhan bangun!! Maafin papah nak, maafin papah.." Ujar Aldebaran menangis histeris.

"Papah memang papah yang enggak berguna untuk kamu, papah gagal melindungi kamu.." Ujar Aldebaran menyalahkan dirinya sendiri sambil memukul-mukul kepalanya dengan keras.

Mamah Rosa yang melihat aldebaran seperti itu lantas langsung menghampiri Aldebaran.

"Al cukup Al.." Ujar mamah Rosa sambil menenangkan aldebaran dan menangis.

Aldebaran menoleh ke arah mamah Rosa.

"Mah cucu mamah.." Ujar Aldebaran tidak sanggup meneruskan kata-katanya kepada mamah Rosa.

Mamah Rosa semakin menangis mendengar ucapan Aldebaran.

"Cucu mamah? I-ni cucu ma-mah?." Tanya mamah Rosa dengan nada gemetar sambil memandang wajah Rayhan.

Aldebaran mengangguk kan kepalanya sambil menangis.

"Ya Allah Rayhan.." Ujar mamah Rosa menangis histeris sambil memeluk Rayhan dengan erat.

"Pah.."

Aldebaran lantas langsung menoleh ke arah anak-anak nya.

"Dia adik kamu nak.." Ujar Aldebaran sambil menangis kepada anak-anak nya.

Reyna, Nathan, dan alana tercengang di tempat. Adik? Jadi selama ini adik yang mereka nantikan masih hidup? Tapi kini adik yang mereka nantikan telah pergi.

"Adik? Rayhan adik aku?.." Ujar Nathan sambil meneteskan air mata nya menatap wajah rayhan.

Aldebaran mengangguk kan kepalanya lemah.

"Dia adik laki-laki kamu nak, adik yang selama ini kamu dambakan kehadiran nya.." Ujar Aldebaran kepada Nathan sambil meneteskan air mata nya.

Nathan menatap sendu wajah Rayhan. Hati nya benar-benar sakit melihat Rayhan yang tertidur seperti itu.

"Ray-han.." Ujar Nathan dengan nada gemetar Sambil memegang tangan Rayhan.

Dan detik itu pula Nathan, alana, dan Reyna langsung menangis kencang. Mereka masih tidak percaya bahwa adik yang selama ini mereka harapkan kehadiran nya telah pergi meninggalkan mereka untuk selamanya.

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now