Chapter 13 ( Kembar?)

5.2K 201 19
                                    

Setalah menyuruh Andin untuk beristirahat, Aldebaran lantas keluar kamar untuk menuju ruang kerja nya untuk menyelesaikan proposal.

Sampai nya di ruang kerja Aldebaran lantas mendapatkan telepon dari Rendy asisten pribadi nya.

Via telepon.

"Halo ren gimana udah ketemu sama orang yang ada di cctv kampus?. Tanya Aldebaran.

"Maaf pak sebelumnya, setelah saya mencari info orang yang ada di cctv itu bernama dani nugroho pak". Ujar Rendy.

"Dani Nugroho? Kamu yakin ga salah?." Tanya Aldebaran kaget.

"Iyaa pak saya yakin. " Ujar Rendy.

"Terus kamu sudah tanya dia, apa motif dia mencelakakan Andin?." Tanya Aldebaran.

"Untuk hal itu saya minta maaf pak, saya telat karena ternyata orang tersebut sudah kembali keluar negeri." Ujar Rendy.

"Kok bisa kamu telat." Ujar Aldebaran.

"Iya pak maafkan saya.". Ujar Rendy.

Setelah itu Aldebaran langsung mematikan telepon nya.

'Dani nugroho? Siapa dia? Kenapa dia ingin mencelakai andin? Gua ga akan biarin dia berulah lagi. Liat saja setelah gue berhasil mencari dia, Gue engga akan melepaskan dia lagi. ' Batin Aldebaran.

~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kini hari dan bulan pun telah berganti. Bulan Januari adalah bulan dimana usia kandungan Andin sudah memasuki 4 bulan. Dan sudah membuat perut nya semakin terlihat.
Tapi perut Andin seperti bukan orang hamil 4 bulan melainkan sudah memasuki 6 bulan. Dan Andin pun akhir-akhir ini mudah sekali lelah padahal dia jarang sekali melakukan kegiatan apapun itu selain mengajar.

Dan sekarang keluarga Alfahri sedang berkumpul di ruang makan untuk sarapan bersama.

"Andin kamu jadi kan hari ini ke rumah sakit?." Tanya mamah Rosa kepada Andin.

"Jadi mah.." jawab Andin sambil tersenyum.

"Kamu temenin Andin kan al?." Tanya mamah Rosa kepada Aldebaran.

"Pasti mah, nanti aku bakal pulang siang." Jawab Aldebaran kepada mamah Rosa.

Mamah Rosa pun lantas tersenyum.

"Dedek nya udah mau lahir ya mah pah?." Tanya Reyna sambil memakan roti nya.

"Engga lama lagi kok sayang.." jawab Aldebaran kepada Reyna.

"Tapi Reyna udah ga sabar pengen main sama dedek bayinya pasti lucu deh nanti." Ujar Reyna sambil tersenyum.

"Pasti lucu dong kan kakak nya juga cantik." Jawab Andin sambil tersenyum kepada Reyna.

"Oh ya Din kamu hari ini ga usah ke kampus dulu yah, biar kamu istirahat. Dan saya ga terima penolakan." Ujar Aldebaran kepada Andin.

Belum sempat Andin protes Aldebaran sudah memberi peringatan terlebih dahulu.

"Bisa kan?." Ujar Aldebaran kepada Andin.

"Iyaa mas.." jawab Andin kepada Aldebaran.

"Andin, Al , kok mamah ngerasa nya tuh Andin hamil anak kembar yah." Ujar mamah Rosa tiba-tiba sambil terus.

"Masa si mah.." Tanya Andin sambil tersenyum.

"Iyaa din, kan kata orang dulu kalo hamil anak kembar pasti dari keturunan, nah kebetulan keluarga mamah dulu ada yang punya anak kembar, siapa tau nanti kamu kembar juga, mamah jadi ga sabar deh pengen tau." Ujar mamah Rosa sambil tersenyum bahagia.

"Kalo kembar Alhamdulillah, engga juga Alhamdulillah, yang penting Andin dan anak aku sehat terus itu udah lebih dari cukup." Ujar Aldebaran.

Mamah Rosa pun tersenyum. Dia ingin sekali mempunyai cucu kembar karna entah kenapa hatinya bilang kalo cucu nya pasti kembar.

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now