Chapter 38 ( Terharu )

3.5K 250 23
                                    

Sepasang suami istri yang saling mencintai yakni Aldebaran dan Andin kini sudah sampai di rumah pondok pelita.

"Mas kita kok kesini? Engga jadi pergi? Terus kalau engga jadi kenapa harus ke salon mas.." ujar Andin bingung kepada Aldebaran.

"Nanti juga kamu tau..". Untuk kesekian kalinya Aldebaran berujar seperti itu kepada Andin.

Andin hanya menghela nafas nya.

"Kamu pake ini yah.." ujar Aldebaran kepada Andin.

"Penutup mata? Buat apa mas ga mau ah aku.." tolak Andin kepada Aldebaran.

"Kamu jangan aneh-aneh deh..", lanjut Andin kepada Aldebaran.

"Aneh gimana si Din ini cuma make penutup mata aja.."

"Iyaa buat apa?." Tanya andin yang kesekian kalinya kepada Aldebaran.

"Nanti ka-.." belum sempat Aldebaran melanjutkan omongan nya Andin sudah terlebih dulu memotong ucapan nya.

"Iyaa oke aku make.." pasrah Andin Kepada Aldebaran.

Aldebaran pun lantas tersenyum tipis dan langsung memakai kan andin penutup mata.

"Jangan ngintip yah.." ujar Aldebaran kepada Andin.

Andin menggeleng kan kepalanya.

"Sebentar saya bukain kamu pintu dulu.."

Aldebaran pun lantas turun dari mobil nya dan membukakan pintu untuk Andin.

"Ayo hati-hati.."

Andin pun lantas turun dari mobil dengan hati-hati.

"Mas jangan tinggalin aku yah." Ujar Andin sambil memegang tangan Aldebaran.

"Engga sayang.."

Aldebaran langsung menuntun Andin untuk masuk ke dalam pondok pelita.

Setibanya di dalam, Aldebaran melihat banyak sekali orang yang sudah sampai dan berada di dalam.

Dan di sana tentunya sudah pasti ada mamah Rosa, papah Surya, mamah Sarah, Reyna, Mirna, Kiki, Uya, temen-temen kantor Aldebaran, bahkan Nino dan Elsa pun hadir di sana.

"Mas masih lama ini buka nya?." Tanya Andin kepada Aldebaran.

Aldebaran tidak menjawab.

Dia menghampiri mamah Rosa dan mengambil bunga yang ada di tangan mamah rosa.

Andin yang menyadari Aldebaran tidak menjawab ucapan nya lantas langsung panik.

"Mas kamu masih disini kan?."

"Mas Al jangan buat aku takut.."

Aldebaran lantas langsung menyuruh Mirna untuk melepaskan penutup mata yang di pake Andin tanpa bersuara.

Mirna langsung menghampiri Andin dan memberi aba-aba Karna dia mau melepaskan penutup matanya.

1
2
3

Duar.
Suara petasan terdengar keras di telinga Andin ketika penutup mata nya terbuka.

"HAPPY BIRTHDAY ANDINI KHARISMA PUTRI ALFAHRI!.." Teriak semua orang di sana dengan lampu yang begitu indah dengan disertai petasan.

Deg.
Hati Andin begitu terpukau melihat pemandangan indah di depan matanya.

Mata Andin berkaca-kaca sekarang.
Dia terharu melihat ini semua, bahkan dirinya sendiri pun tidak Ingat kalau hari ini adalah hari ulang tahun nya.

Andin lantas langsung membalikkan badannya kebelakang.

"Mas Al.." ucapan Andin terhenti ketika melihat yang di belakang nya ternyata bukan aldebaran melainkan Mirna.

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now