Chapter 49 ( Kebenaran )

2.8K 220 48
                                    

Suster yang melihat Andin kejang-kejang juga lantas langsung memeriksa keadaan nya.

"Suster tolong..!" Ujar Aldebaran dengan begitu panik.

Setelah Andin dan Alana di periksa Mereka lantas tidak mengalami kejang-kejang seperti tadi.

"Alhamdulillah.."

"Istri bapak tidak kenapa-kenapa dan sebentar lagi istri bapak akan segera sadar.." ujar suster tersebut kepada Aldebaran.

"Alhamdulillah.."

"Suster seperti nya Alana harus kita bawa ke dalam ruang ICU.." ujar salah suster tersebut dengan nada panik.

Deg.
Hati aldebaran rasanya begitu sakit mendengar bahwa Alana akan di bawa ke ruang ICU.

"Sus kenapa kondisi alana semakin memburuk? Kan tadi saya sudah mendonorkan darah untuk Alana.." ujar Aldebaran kepada suster tersebut.

"Sepertinya benturan di kepala Alana begitu kencang pak sehingga terus mengalami pendarahan di otak nya.." jawab suster tersebut kepada Aldebaran.

"Ya Allah.."

"Kalau begitu kami bawa Alana ke ruang ICU dulu.." ujar suster tersebut kepada Aldebaran.

Mereka pun lantas mendorong tempat tidur Alana untuk membawa nya ke ruang ICU.

"Sebentar sus.." cegah Aldebaran ketika melihat Alana akan segera di bawa ke ruang ICU.

"Ada apa pak?."

Aldebaran lantas Langsung menghampiri Alana. Aldebaran menatap Alana dengan pandangan yang begitu dalam.

"Walaupun om baru kenal kamu tadi tapi om tau kamu orang baik sayang. Pasti yang jadi orang tua kamu akan sangat bangga mempunyai anak yang berbakti seperti kamu. Om sayang Alana. Dan om percaya Alana akan baik-baik aja.." ujar Aldebaran sambil mengusap rambut Alana.

Dan..
Cup.
Entah dorongan dari mana aldebaran mencium kening Alana dengan begitu lembut.

"Maaf pak kami harus segera bawa Alana ke ruang ICU.." ujar suster tersebut kepada Aldebaran.

Aldebaran lantas menjauhkan badan nya dari Alana.

Mereka pun lantas langsung membawa Alana menuju ruang ICU.

Kemudian aldebaran lantas Langsung berjalan menghampiri Andin.

Pada saat menatap Andin tiba-tiba saja handphone Aldebaran berdering menandakan ada panggilan masuk untuk nya.

Via telepon.
"Hallo mah?." Ujar Aldebaran.

"Halo Al. Alhamdulillah nak Nalla sudah mendapatkan pendonor darah.." ujar Mamah rosa dengan nada senang nya.

"Serius mah? Rendy sudah berhasil membawa pendonor untuk Nalla?."

"Iyaa al Nalla sudah dapat donor darah nya tapi bukan dari Rendy.." ujar mamah Rosa.

"Bukan dari Rendy? Terus dari siapa mah?." Tanya aldebaran.

"Dari pak Dani.."

Aldebaran kaget mendengar ucapan mamah rosa.

"Pak Dani? Kok bisa kebetulan gitu yah.." tanya Aldebaran.

"Mamah juga ga tau, tapi intinya Alhamdulillah Nalla sudah mendapatkan pendonor darah.." ujar mamah Rosa.

"Iyaa mah Al seneng denger nya dan Andin juga pasti akan bahagia mendengar kabar ini. Nanti kalau Andin udah sadar aku langsung kesana.." ujar Aldebaran.

"Yaudah kamu jagain Andin dulu aja.."

"Iyaa mah.."

Setelah itu sambungan telepon pun lantas terputus.

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now