Chapter 10 ( mimpi )

5K 227 25
                                    

°Flashback Aldebaran°

Sebuah ruangan yang cukup megah dan di hiasi bunga-bunga yang cantik membuat wanita cantik itu tidak bisa berhenti tersenyum.

"Suka ga?." Tanya Aldebaran kepada istri nya yaitu Andini Kharisma Putri.

"Suka mas, apalagi warna nya putih sama ungu itu kan kesukaan aku banget." Ujar Andin yang masih duduk di kursi roda sambil menatap ke sekeliling nya.

Aldebaran lantas tersenyum sangat manis dan kemudian membantu Andin untuk naik ke tempat tidur.

Setelah itu andin menatap Aldebaran sangat lekat dan berkata." Terimakasih yah kamu selalu buat aku bahagia." Ujar Andin kepada Aldebaran.

"Harusnya saya yang terimakasih sama kamu, kamu selalu ada untuk saya, Selalu menemani saya di kala sedih ataupun senang, selalu mencintai saya dan Terimakasih karna telah memberikan saya putra yang sangat tampan." Ujar Aldebaran sambil memegang tangan Andin.

Andin pun tersenyum dan kemudian..

"Permisi pak, Bu, ini bayi nya sudah bisa di satukan dengan ibu nya." Ujar suster itu memberikan bayi yang begitu tampan Kepada Aldebaran.

Aldebaran lantas mengambil dengan hati-hati dengan wajah yang begitu bahagia.

"Kalau begitu saya permisi pak, Bu, selamat malam." Ujar suster itu kepada Aldebaran dan Andin.

"Terimakasih sus." Ujar Aldebaran kepada suster itu.

"Sama-sama pak." Jawab suster itu sambil pergi meninggalkan ruang rawat Andin.

Setelah kepergian suster itu Aldebaran lantas mendekat kan bayi nya kepada Andin.

"Dia tampan yah seperti saya." Ujar Aldebaran kepada Andin.

"Pasti dong kan kamu papah nya." Jawab Andin sambil mengusap pipi bayi nya dengan lembut.

"Terimakasih untuk semuanya din, terimakasih karna telah berjuang untuk melahirkan anak kita, Terimakasih banyak." Ujar Aldebaran sambil mengusap kepala Andin dengan lembut.

Andin pun lantas tersenyum." Mas tapi untuk sekarang Sampai seterusnya cinta aku akan terbagi dua untuk laki-laki..." Ucapan Andin terpotong karna Aldebaran.

"Maksudnya gimana? Kamu cinta sama laki-laki selain saya dan papah?." Tanya Aldebaran sambil menatap Andin.

"Untuk dia." Jawab Andin sambil memandang bayinya.

Aldebaran langsung tersenyum." Inget ya Din cinta kamu itu cukup untuk saya sepenuhnya." Ujar Aldebaran kepada Andin.

"Loh kok gitu, ga mau ah aku. Kan sekarang aku udah cinta sama malaikat kecil ini." Ujar Andin berusaha menggoda Aldebaran.

"Iyaa tau tapi cinta yang lebih dalam hanya untuk saya supaya kamu nantinya ga berpaling sama laki-laki lain." Ujar Aldebaran kepada Andin.

"Engga dong mas, suami aku ini udah lebih dari kata cukup jadi aku ga mungkin suka sama laki-laki lain selain kamu, papah, dan anak kita." Ujar Andin sambil tersenyum dan menatap Aldebaran.

Aldebaran lantas mendekat kan kepalanya dengan kepala Andin dan kemudian Aldebaran mencium kening Andin.

"Mas ga malu sama anak sendiri? Dia liatin kamu terus loh" Tanya Andin kepada Aldebaran.

"Ngapain malu, nanti saat dia dewasa dia pasti ngerasain apa yang saya rasakan ketika dekat dengan kamu." Ujar Aldebaran kepada Andin sambil tersenyum.

"Tuh kan dia malah senyum." Ujar Aldebaran kepada Andin ketika melihat anak nya tersenyum.

"Tampan yah."

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now