Chapter 46 ( Kekurangan Darah )

2.7K 199 65
                                    

Kini Aldebaran, Andin, serta Nalla sedang berada di jalan untuk mengantarkan Alana pulang menuju rumahnya.

"Alana tadi kamu kok bisa pingsan di jalan?.." tanya Andin kepada Alana yang duduk di kursi mobil belakang.

"Alana lagi cari cara untuk mendapatkan uang Tante.." jawab Alana kepada Andin sambil tersenyum.

"Uang?.." ujar Andin dan aldebaran dengan kaget Secara bersamaan.

"Iyaa Tante om.." jawab Alana kepada Andin dan Aldebaran.

"Buat apa sayang?." Tanya Andin menatap alana.

"Tadi pagi ayah sama ibu marah Karna masakan aku engga ada rasanya, aku mau beli bumbu masakan nya tapi ga ada uang Tante. Jadinya ayah sama ibu menyuruh aku buat cari uang di luar.." ujar Alana kepada Andin sambil tersenyum.

Andin dan Aldebaran terpaku mendengar ucapan Alana.
Anak sekecil itu sudah bisa masak dan di paksa untuk mencari uang sendiri.  Setega itu kah orang tua nya?

Tiba-tiba saja air mata Andin menetes karna merasa sedih mendengar cerita Alana.

Aldebaran menatap Andin yang sedang meneteskan air matanya.

"Kenapa hem?." Tanya Aldebaran sambil menyentuh tangan Andin.

"Mamah kenapa nangis?." Tanya Nalla sambil menghapus air mata Andin.

"Tante baik Kenapa?." Tanya Alana kepada Andin.

"Gapapa kok.." jawab Andin kepada Aldebaran, Nalla dan Alana sambil tersenyum.

"Yakin gapapa?."

"Iya mas gapapa.."

"Alana rumah kamu masih jauh dari sini?." Tanya Aldebaran kepada Alana.

"Udah engga jauh kok om.." jawab Alana kepada Aldebaran sambil tersenyum.

Tidak lama kemudian mereka pun Telah sampai di depan rumah Alana.

Aldebaran dan Andin yang melihat rumah Alana lantas Langsung merasa kasihan terhadap Alana.

Sedangkan Nalla yang melihat rumah Alana malah merasa takut bila menginjak lantai ubin tersebut.

"Rumah nya kok kaya gitu si mah pah Nalla engga mau masuk ke dalam.." ujar Nalla bernada takut kepada Andin dan Aldebaran.

"Sayang engga boleh gitu ah.." nasehat Andin kepada Nalla.

"Papah engga pernah ngajarin kamu bersikap kaya gitu ya nak.." ujar Aldebaran sambil menatap Nalla.

"Nalla tetap engga mau kesana pokoknya.." ujar Nalla Kepada Andin dan Aldebaran.

"Gapapa Tante om Alana di anterin sampai sini aja.." ujar Alana kepada Aldebaran dan Andin.

"Gapapa sayang Tante sama om anterin sampai depan yah.." ujar Andin kepada Alana sambil tersenyum.

"Yaudah kamu tunggu disini yah.." ujar Andin sambil mengusap rambut Nalla.

Aldebaran, Andin, serta Alana pun lantas turun dari mobil dan berjalan menuju pintu depan rumah Alana.

"Assalamu'alaikum.." ujar Alana sambil mengetuk pintu rumahnya.

Tak lama kemudian pintu rumah itu pun terbuka menandakan ada yang membuka pintu tersebut.

Cklek.
Pintu tersebut pun terbuka.

Deg.
Pada saat membuka pintu tersebut pak Dani kaget karna melihat ada aldebaran dan Andin berada di depan rumah nya.

"Ayah.." ujar Alana kepada ayah nya sambil mencium tangan nya.

"Perkenalkan saya aldebaran dan ini istri saya Andin.." ujar Aldebaran memperkenalkan diri nya juga Andin Kepada pak Dani.

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now