Chapter 07 ( Firasat )

5.5K 215 23
                                    

Pagi ini pukul 06.30 tiba-tiba seorang anak kecil menghampiri kamar orang tua nya.

"Mamah papah." Ujar anak kecil itu sambil mengetuk pintu kamar tersebut.

Aldebaran yang mendengar suara ketukan pintu dan memanggil nama nya langsung bangkit dari tempat tidur dan membuka pintu kamar nya.

"Loh sayang ada apa nak?." Tanya Aldebaran kepada Reyna anak nya.

"Aku mau bangunin papah sama Mamah." Jawab Reyna kepada Aldebaran.

"Mamah mana pah?." Lanjut Reyna kepada Aldebaran.

"Mamah masih tidur nak, ayo masuk sayang." Ujar Aldebaran kepada Reyna .

Setelah itu Reyna menghampiri mamah nya yang ternyata masih tertidur dengan pulas.

"Mamah kok belum bangun pah, kan biasanya mamah yang bangun nya paling awal." Ujar Reyna kepada Aldebaran.

"Mungkin mamah masih ngantuk sayang." Ujar Reyna kepada Aldebaran.

Tiba-tiba Andin terbangun karena mendengar suara Reyna dan Aldebaran.

"Morning mah." Ujar Reyna seraya mencium Andin .

Andin pun lantas tersenyum." Pagi sayang mamah." Jawab Andin sambil mencium balik Reyna.

"Pagi mas Al." Ujar Andin kepada Aldebaran.

"Pagi Din." Jawab Aldebaran sambil menatap Andin.

"Mah nanti jadi anterin aku ke sekolah kan?." Tanya Reyna kenapa Andin.

"Jadi kok sayang, sana kamu siap-siap abis itu langsung sarapan yah." Ujar andin kepada reyna.

"Oke mah." Ujar Reyna langsung berlari keluar kamar.

Setelah Reyna pergi, Aldebaran langsung menghampiri Andin dan duduk di samping Andin.

"Kamu yakin mau anter Reyna?". Tanya Aldebaran sambil melihat Andin.

"Yakin mas, kan aku udah baik-baik aja."

"Tapikan semalam kamu muntah-muntah teruss, sekarang perut nya masih mual ga?." Tanya Aldebaran sambil mengusap perut Andin.

Andin tersenyum sangat manis melihat tangan Aldebaran mengelus perut nya dengan lembut.

" Kenapa kok senyum-senyum?." Tanya Aldebaran kepada Andin.

"Gapapa mas." Jawab Andin kepada Aldebaran

"Jawab dulu pertanyaan saya." Ujar Aldebaran kepada andin.

"Mas Al aku udah baik-baik aja kok, lagipula di sana kan ada Mirna jadi kalo ada apa-apa pasti aku ga sendirian." Ujar Andin kepada Aldebaran.

"Kalo ada apa-apa langsung kabarin saya." Ujar Aldebaran kepada Andin.

"Iyaa mas Al, ih kamu sekarang makin posesif deh." Ujar Andin sambil tersenyum kecil .

"Saya begitu karna ga mau terjadi sesuatu sama kamu dan anak kita." Jawab Aldebaran sambil mengelus perut Andin dan berkata.

'Papah udah tidak sabar nunggu kamu lahir ke dunia nak.' batin Aldebaran sambil menatap perut Andin yang masih rata.

"Iyaa mas aku tau, yaudah aku siap-siap dulu yah." Ujar Andin segera beranjak dari tempat tidur.

"Hati-hati licin Din."

"Iyaa mas."

'Perasaan gua kenapa ya kok ga enak biarin Andin pergi , biasanya juga ga kaya gini, apa karna Andin lagi hamil gua jadi takut dia kenapa-kenapa.' Batin Aldebaran bersuara.

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now