Chapter 16 ( Liburan )

4.2K 215 56
                                    

Aldebaran menatap Andin dalam diam dan tersenyum.

"Gimana?.." ujar Aldebaran kepada Andin.

"Bercanda kok mas ga mungkin aku ngidam rujak di luar negeri kan kasihan suami aku nanti nya hehe.." ujar Andin kepada Aldebaran.

"Yakin engga mau?.." tanya Aldebaran kepada Andin.

"Engga mas, tapi aku pengen sesuatu deh.." ujar Andin kepada sambil melihat Aldebaran.

"Pengen apa?.."

"Aku pengen kita liburan deh mas, Reyna, mamah, kalo perlu Kiki Mirna juga di ajak.." ujar Andin kepada Aldebaran.

"Sama mamah papah aku juga, jadi kita kaya liburan keluarga, aku bosen di rumah terus:(.." lanjut Andin kepada Aldebaran.

"Yakin mau liburan sekarang? Engga nunggu anak kita lahir aja? Kalo sekarang kamu takut nya nanti kecapean lagi karna liburan..". Ujar Aldebaran sambil menatap Andin.

"Gapapa mas nanti kalo anak kita udah lahir baru liburan lagi.." ujar Andin kepada Aldebaran sambil tersenyum.

"Yaudah nanti sampe rumah kita bicarakan sama mamah yah.." ujar Aldebaran kepada Andin sambil tersenyum.

Andin pun mengangguk kan kepalanya.

Setelah itu Aldebaran Langsung menyalahkan mobil nya dan berjalan menuju pondok pelita.

~~~~~~~~~~~~
Setelah hampir 15 menit akhirnya mereka tiba di pondok pelita.

Kemudian Aldebaran turun dan langsung membuka kan pintu mobil nya untuk Andin.

"Ayo hati-hati.." ujar Aldebaran sambil memegang tangan Andin.

Tapi tiba-tiba saat hendak masuk ke dalam semua lampu di dalam mati dan rumah tersebut terlihat sepi sekali tanpa penghuni.

"Mas kok gelap.." ujar Andin ketakutan sambil memegang tangan Aldebaran.

"Iyaa ini kenapa coba.."

"Uya, Kiki, Mirna.." teriak Aldebaran dengan lumayan keras.

Tapi tidak ada satu pun suara jawaban dari mereka.

"Mas Al aku takut.."

"Gapapa kok, kan ada saya.." ujar Aldebaran sambil menggenggam tangan Andin.

Tiba-tiba..

Dor.

Suara letusan balon terdengar di telinga mereka.
Andin yang mendengar letusan balon lantas memeluk Aldebaran dengan erat.

"Surprise..."

Seketika semua lampu menyala..
Dan di sana tepat nya di ruang keluarga sudah terkumpul banyak orang.

"Papah mamah.." ujar Andin kepada melihat papah mamah nya ada di rumah nya.

"Hai sayang.." ujar papah Surya lantas berjalan memeluk Andin.

Andin pun lantas memeluk papah Surya dengan erat dan kemudian meneteskan kan air matanya.

Rindu. Iya sangat rindu sekali kepada kedua orang tua nya terutama papah Surya. Karna sudah hampir beberapa bulan Andin tidak bertemu dengan mereka.

"Papah kenapa ga bilang sama aku kalo kesini.." ujar Andin kepada papah Surya.

"Kan buat kejutan biar kamu nya seneng.."ujar papah Surya sambil tersenyum.

"Andin.." panggil mamah Sarah lantas memeluk Andin.

"Mah.."

Andin pun langsung memeluk mamah Sarah.

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now