Chapter 60 ( Donor Ginjal? )

3K 240 73
                                    

Kini sudah seminggu Andin berada di rumah sakit pasca operasi ginjal. Dan kondisi Andin juga belum terlalu membaik akibat kandungan nya yang sempat keguguran kemarin.

Dan seminggu itu pula Andin menjadi orang yang semakin pendiam. Dia bicara ketika hanya mengingat calon anak nya yang meninggal.

"Sayang.." panggil Aldebaran sambil menatap Andin yang sedari tadi hanya terdiam dan menatap kosong jendela luar.

"Udah dong jangan kaya gini terus saya makin sedih liat kamu kaya gini.." ujar Aldebaran kepada Andin sambil mengusap rambut Andin.

"Kamu gak boleh kaya gini Din, kamu juga harus bisa jaga kesehatan kamu.."

Andin tetap terdiam.

Aldebaran lantas langsung membawa Andin ke dalam pelukannya.

"Kamu harus ikhlas sayang.." Ujar Aldebaran sambil mengusap rambut Andin.

"Saya tau rasanya begitu berat dan hancur, tapi kita tidak bisa menolak takdir Allah Din, Allah sayang sama munell mangka nya allah ambil munell dari hidup kita. Jadi kamu harus bisa iklhas supaya anak kita tenang di syurga nya Allah.." Ujar Aldebaran kepada Andin sambil meneteskan air matanya.

"Aku gak sanggup mas.." Ujar Andin kepada Aldebaran sambil menangis terisak.

Aldebaran pun semakin mengeratkan pelukannya dengan Andin.

"Maafin mamah ya nak.." ujar Andin dengan nada lirih dan pandangan kosong nya.

Aldebaran meneteskan air matanya melihat kondisi Andin sekarang. Dia juga sangat amat khawatir dengan keadaan Andin yang sekarang apalagi Andin sekarang hidup dengan satu ginjal saja.

"Jangan buat saya semakin hancur karna melihat kamu seperti ini din.." ujar Aldebaran kepada Andin dengan nada lirih nya.

"Aku gagal jaga anak kita mas.."  Ujar Andin kepada Aldebaran sambil menangis terisak.

"Maafin aku.."

"Gapapa sayang ini mungkin udah takdir nya munell untuk tidak bisa berkumpul sama kita, Allah lebih sayang munell jadi kita harus ikhlas yah.."

"Kamu juga harus ingat masih ada Reyna, Nathan, dan Alana yang masih butuh kamu.." Ujar Aldebaran sambil mengusap rambut Andin.

"Dan tentu nya saya juga masih butuh senyuman kamu udah menjadi penyemangat hari-hari saya Din.." Lanjut Aldebaran sambil mencium rambut Andin.

Andin hanya terdiam dan menangis tanpa menjawab ucapan aldebaran.

~~~~~~~~~~~~
Kini sudah seminggu Nalla tinggal di rumah orang tua kandung nya. Dan rasanya sangat berbeda ketika dia tinggal bersama aldebaran dan Andin.

"Nalla mau pulang ke rumah mamah papah.." Ujar Nalla sambil menangis di kamar nya.

Tiba-tiba..

Tok.tok.

"Nalla boleh ibu masuk nak?.." ujar ibu kandung nya nalla sambil mengetuk pintu kamar Nalla.

Nalla hanya terdiam dan tidak menjawab ucapan ibu nya.

Karna tidak mendapat jawaban dari Nalla, ibu nya langsung masuk ke dalam kamar Nalla.

"Nak ini udah waktu nya makan siang kamu makan yah.."

Nalla menggeleng kan kepalanya.

"Kamu dari pagi gak makan loh masa sekarang gak makan juga? Nanti kamu sakit.." Ujar ibu kandung nya Nalla.

"Nalla gak mau.." jawab Nalla tanpa menatap ibu nya.

"Sedikit aja yah nanti kamu sakit.."

"NALLA TETAP GAK MAU..!". Ujar Nalla sambil membanting piring yang di bawa oleh ibunya.

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now