Chapter 54 ( Hancur )

3.3K 268 89
                                    

Pada saat ingin membuka surat tersebut dan juga membaca nya tiba-tiba saja ada sebuah tangan yang menarik surat itu dari tangan Aldebaran.

"Andin.." ujar Aldebaran dengan kaget ketika tau siapa yang mengambil surat tersebut.

Andin lantas menyembunyikan surat tersebut ke belakang tubuhnya.

"Saya belum baca surat itu.." ujar Aldebaran menatap Andin dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Mas ini bukan apa-apa kok.."

"Bukan apa-apa kamu bilang? Itu surat hasil pemeriksaan kondisi kamu..!" Ujar Aldebaran dengan nada marah kepada Andin.

Andin kaget ketika mendengar bentakan Aldebaran hari ini. Selama bertahun-tahun lama nya baru kali ini Aldebaran bicara dengan nada yang seperti membentak Andin.

"Ka-mu bentak aku?." Ujar Andin terbata-bata sambil meneteskan air matanya.

Aldebaran menghela nafasnya ketika melihat air mata Andin yang menetes di pipinya.

"Bukan gitu. Saya cuma pengen tau itu surat tentang apa.." ujar Aldebaran kepada Andin.

"Ini bukan tentang apa-apa mas kan aku udah bilang kamu masih aja ga percaya sama aku.."

"Gimana aku bisa percaya kalau sikap kamu hari ini benar-benar aneh Din.." ujar Aldebaran sambil menatap Andin.

"Aku udah bilang ini bukan apa-apa mas.!" Ujar Andin dengan nada tinggi kepada Aldebaran.

Aldebaran kaget mendengar ucapan Andin. Ada apa sebenarnya sama Andin? Kenapa sikap dia hari ini beda banget.

Setelah itu Andin lantas pergi meninggalkan Aldebaran.

"Andin saya belum selesai bicara..!" Teriak Aldebaran ketika Andin pergi dari hadapannya.

Andin langsung berlari meninggalkan Aldebaran yang sedang memanggil namanya.

Sedangkan Nathan yang melihat Andin berlari lantas menyapa nya.

"Mamah.." ujar Nathan kepada Andin.

Andin yang melihat Nathan lantas hanya bisa tersenyum tanpa membalas ucapan Nathan dan juga langsung Pergi dari hadapan Nathan.

"Mamah kenapa ya.." ujar Nathan kepada dirinya sendiri.

Kemudian Nathan langsung menghampiri Aldebaran yang sedang berdiri di depan pintu kamar nya sambil mengusap wajahnya dengan kedua tangan nya.

"Papah.."

"Kenapa sayang?." Tanya Aldebaran kepada Nathan sambil berusaha terlihat baik-baik saja walaupun sebenarnya hati aldebaran sedang cemas memikirkan Andin.

"Papah sama mamah kenapa?.." tanya Nathan sambil mendongak melihat wajah Aldebaran.

"Gapapa sayang.."

"Tadi kenapa mamah lari-lari sambil nangis?." Tanya Nathan dengan wajah polosnya Kepada Aldebaran.

"Mungkin mamah tadi matanya kena debu nak.." ujar Aldebaran kepada Nathan sambil tersenyum.

"Yaudah yu kita turun yang lain pasti udah pada nunggu.." ajak aldebaran sambil menggenggam tangan Nathan.

Mereka pun lantas Langsung pergi menuju lantai bawah untuk makan malam.

~~~~~~~~~~
Sesampainya di lantai bawah ternyata benar semua nya sedang menunggu Aldebaran dan Nathan.

Aldebaran menatap Andin yang sedang mengaduk-aduk makanan nya.

"Al Nathan ayo cepetan keburu dingin nih.." ujar mamah Rosa kepada Aldebaran dan Nathan.

Aldebaran dan Nathan pun lantas langsung duduk.

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now