Chapter 23 ( Sembunyi )

3.5K 211 77
                                    

Andin terus berusaha berlari sekuat tenaga yang dia punya. Tapi sekuat apapun dia berlari nyatanya tak berhasil untuk menghindari jejak dari farhan.

Pada saat Andin berlari, Andin tidak melihat ada sebuah batu yang dia lewati dan pada akhirnya Andin terjatuh karna tersandung batu tersebut.

Bruk.
Andin terjatuh tersandung batu tersebut dan Perut nya pun terbentur pohon. Terlebih kening nya yang berdarah akibat benturan dengan pohon tersebut.

"Akhh.." ringis Andin yang sudah jatuh terduduk sambil memegang perutnya.

"Ya Allah sakit banget..". Ujar Andin dengan nada lirih.

"Tania.." Teriak seseorang yang ternyata adalah Farhan yang masih terus mengejar Andin.

Andin pun terkejut.

"Engga, aku ga boleh ke tangkap sama dia, aku harus pergi dari sini.." ujar Andin sambil mencoba berdiri untuk mencari tempat persembunyian.

Setelah berhasil berdiri Andin langsung pergi dari tempat itu dan mencari tempat persembunyian yang aman untuk dirinya.

'Kita kuat nak, kita harus kuat, papah pasti bakalan temukan kita.' Batin Andin menyemangati diri nya sendiri dan anak di kandungan nya.

"TANIA JANGAN LARI KAMU. KAMU MAU AKU SAKITI LAGI SEPERTI DULU!. teriak Farhan dengan nada yang begitu emosi.

Mendengar suara Farhan semakin keras dan seakan mendekat Andin menjadi semakin ketakutan.

"Ya Allah tolong hamba.." ujar Andin sambil terus berlari.

'Mas Al tolong aku mas..'

~~~~~~~~~~~~~~
Di sisi lain Aldebaran masih terus berlari untuk mencari keberadaan andin di dalam jalanan yang seperti hutan.

"ANDIN.!" Teriak Aldebaran sambil memanggil nama Andin.

"Ya Allah lindungilah istri hamba ya Allah, lindungilah mereka ya Allah.." Ujar Aldebaran dengan mata yang berkaca-kaca.

Pada saat hendak berlari lagi handphone Aldebaran tiba-tiba berbunyi menandakan ada panggilan masuk untuk nya.

Via telepon.

"Halo mah.." ujar Aldebaran.

"Halo Al, kamu sama Andin belum pulang? Ini udah malam loh sayang, reyna juga dari tadi nangis terus pengen ketemu sama Andin." Ujar mamah Rosa.

Aldebaran bingung harus menjawab apa sekarang, dia juga tidak mungkin berbohong kepada mamah nya, pasti mereka juga sama akan mencemaskan keadaan Andin.

"Al kok diam?."

"Andin mah.." ujar Aldebaran dengan lirih.

"Andin? Andin Kenapa?." Tanya mamah Rosa.

"Andin.."

"Andin hilang mah.."

Hening.
Semua nya terdiam baik Aldebaran maupun mamah Rosa.

"Ya Allah kok bisa Al?." Tanya mamah Rosa.

"Cerita nya panjang mah.." ujar Aldebaran.

"Kamu..ya Allah Andin kan lagi hamil kamu emang nya engga jagain dia? Ini udah malam Al..". Ujar mamah Rosa sambil menangis.

"Maafin Al mah tadi Al lagi ngambil dompet di mobil dan pas Al balik lagi Andin udah engga ada..". Ujar Aldebaran sambil menangis.

"Posisi kamu dimana sekarang?."

"Al lagi ada di jalan mawar 021 Block A..." Ujar Aldebaran.

"Mamah sama papah nya Andin akan kesana.." ujar mamah Rosa lantas Langsung memutuskan sambungan telepon nya.

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now