Chapter 33 ( Tembakan? )

4.1K 234 66
                                    

Kini mereka telah menunggu di depan ruangan rawat Andin.

Aldebaran terus saja mondar-mandir di depan ruangan rawat Andin.
Dia begitu khawatir sekarang, kenapa Andin tiba-tiba merasakan sakit di kepalanya.

"Al tenang dong kalau kamu kaya gini mamah juga ikut khawatir.." ujar mamah Rosa Kepada Aldebaran.

"Gimana aku bisa tenang mah Andin tiba-tiba aja sakit kepala terus sekarang pingsan.." jawab Aldebaran Kepada mamah Rosa.

"Padahal tadi sebelumnya Andin baik-baik aja.." lanjut Aldebaran kepada mamah Rosa.

"Iyaa seenggaknya nya kamu duduk jangan mondar-mandir kaya gitu.."

Aldebaran lantas mendengar kan ucapan mamah Rosa dan dia pun duduk di bangku yang sudah di sediakan di sana.

Tidak lama kemudian dokter pun keluar dari ruangan rawat Andin.

"Dokter gimana keadaan istri saya? Dia gapapa kan dok? Dia baik-baik aja kan?.." tanya Aldebaran Kepada dokter tersebut.

"Al tenang dulu biar dokter nya bisa jelasin.." ujar papah Surya kepada Aldebaran.

"Ga bisa pah.."

"Gimana dok keadaan istri saya?."

"Alhamdulillah istri bapak baik-baik aja kok bapak tidak usah khawatir.." ujar dokter tersebut kepada Aldebaran.

"Alhamdulillah ya Allah.."

"Terus tadi istri saya kenapa tiba-tiba merasakan sakit di kepala nya? atau karna luka di kening nya itu dok?." Tanya Aldebaran kepada dokter tersebut.

"Bukan itu saja sebab nya pak, setelah saya periksa tadi seperti nya ada memori yang teringat oleh istri bapak sehingga istri bapak tidak kuat menahan nya dan istri bapak pun pingsan.." jawab dokter tersebut kepada Aldebaran.

"Maksud dokter istri saya sudah bisa mengingat semua nya?."

"Kalau untuk itu saya belum bisa bilang 'iya' atau ' tidak' pak, kita lihat saja perkembangan Bu Andin setelah ini.."
Ujar dokter tersebut kepada Aldebaran.

"Dok apakah lupa ingatan Kaya gitu bisa lama sembuhnya?." Tanya papah Surya kepada dokter tersebut.

"Tergantung pak, kalau bapak dan sekeluarga berusaha terus untuk membuat Bu Andin kembali mengingat semua nya insyaallah Bu Andin juga akan mengingat nya. Tapi sepertinya Bu Andin hanya lupa ingatan sementara jadi Bu Andin bisa kapan saja langsung mengingat.." jelas dokter tersebut.

"Saran saya teruslah bantu Bu Andin untuk mengingat kenangan-kenangan indah bersama orang tercinta nya tapi jangan di paksa kalau memang belum bisa mengingat karna kalau di paksa Bu Andin nya yang akan tertekan.."

"Oh ya satu lagi, saya harap jangan pernah menyebut kan nama 'farhan' di depan bu Andin karena yang saya lihat seperti nya Bu Andin ini trauma sekali sama nama itu.." lanjut dokter tersebut kepada Aldebaran, papah Surya, mamah Sarah dan mamah Rosa.

"Pasti dok saya ga akan pernah menyebut nama orang tersebut.." ujar Aldebaran dengan nada dingin.

Entah kenapa setiap mendengar nama Farhan hati Aldebaran begitu panas.
Dia akan membalas semua nya.

'Liat aja setelah Andin sembuh dah udah mengingat semua nya gua ga akan tinggal diam Farhan Sanjaya.' batin Aldebaran dengan tangan mengepal.

"Apa kami sudah boleh masuk dok?." Tanya mamah Rosa Kepada dokter tersebut.

"Boleh Bu silahkan.."

Pada saat ingin masuk ke dalam tiba-tiba saja handphone Aldebaran berdering.

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now