Mysterious Boy (Lee Jeno Chap 3)

Mulai dari awal
                                    

Keduanya sampai di restoran yang Jeno tuju. Memesan makanan dan berbincang sesekali tertawa karena Jeno mengeluarkan lelucon aneh.

Hingga keheningan menyapa.

"Oh Nami," panggil Jeno. Membuat gadis itu menatap pria yang duduk di kursi yang bersebrangan dengannya.

Tiba-tiba suara biola terdengar mengelilingi sekitarnya. Lampu restoran yang tadinya padam menjadi agak temaram, digantikan oleh lilin wangi yang berjejeran indah.

Pria berusia 27 tahun itu berjalan ke arah Nami dengan senyuman yang tak pudar. Nami tampak kebingungan saat Jeno tiba-tiba berjongkok di hadapannya. Kemudian mengeluarkan sebuah kotak berwarna putih tulang.

"Maaf, mungkin aku belum pernah menyatakannya. Tapi, karena keseriusan ku yang tidak pernah ingin main - main denganmu. Maukah kau menjadi istriku?"

"Akan sangat terhormat jika aku langsung menikahimu tanpa berpacaran, karena aku tidak ingin melukaimu, Oh Nami."

Air mata Nami menetes perlahan. Ia tidak menyangka, bahwa selama 3 tahun ini Jeno benar - benar menyimpan perasaannya dengan rapi dan terhormat. Bahkan pria itu sekarang langsung melamarnya, sungguh hal yang sangat tidak disangka.

Jujur, Nami juga selalu nyaman dengan pria itu. Perangainya yang sopan, kata - katanya yang dijunjung tinggi membuat Nami terpesona bahkan melupakan kejadian kotor yang pernah menimpa dirinya. Selama ini pula, Jeno juga tidak pernah mengungkit kejadian itu. Padahal jelas, Jeno yang telah menyelamatkannyamenyelamatkannya malam itu.

Perlahan gadis itu menatap Jeno yang sedang berjongkok setia di hadapannya. "Iya, aku menerimanya tuan Lee Jeno. Saya juga merasa terhormat telah dilamar oleh orang seperti anda. Terimakasih," akhir Nami dengan air mata yang semakin bercucuran.

Jeno menghela napas lega, pria itu tersenyum dan dengan perlahan memasangkan cincin berlian cantik itu di jari manis Nami.

"Aku tidak akan memeluk, atau pun menyentuh mu sebelum kita sah," ucap Jeno sembari tersenyum.

Prok prok prok

Suara tepukan tangan tiba - tiba mendominasi di sekitar mereka. Atensi Nami teralihkan. Matanya melebar melihat banyak orang yang berkumpul disekitarnya.

Bisa ia lihat sang ibu sedang menghapus air mata bahagianya. Ayahnya juga ada disebelah ibunya merangkul mesra pinggang istrinya. Keluarga Jeno juga ada, terlihat ayah Jeno tersenyum juga ibunya. Sungguh keluarga Jeno terlihat sangat terhormat.

Perkumpulan keluarga itu akhirnya diadakan. Sifat Ibu Jeno ternyata sangat hangat seperti anaknya. Bahkan awal berkenalan dengan Nami, ibu dari Lee Jeno itu langsung memeluknya dan mengajak makan. Tidak ada kecanggungan diantara keluarganya dengan Jeno. Karena ternyata, ayah Jeno adalah teman kolega bisnis ayah Nami. Dan ibu Nami adalah teman SMA ibunya Jeno. Sungguh, takdir bukan sembarang takdir.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NC NCT DREAM ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang