LIMAPULUHDELAPAN

3.8K 329 9
                                    

Yas'alunani limaadza uhibbuki. Aghbiyaa kaannahum yas'aluni limadza atanafas.

Abiyan Habibie

Tak ku percaya sebuah kekesalanku menjadi sebuah dendam yang tak ku sangka-sangka. Aku menyayanginya, entah kenapa setelah mengetahui keadaannya seperti itu membuat ku semakin gencar untuk menyakiti orang yang membuat ia terluka. Keadaan yang memaksa ku menjadi seseorang yang jahat. Saat ini dirinya tengah berada di mushola rumah sakit menengadahkan tangannya meminta maaf kepada Allah swt setelah apa yang ia lakukan kepada saudara sesama muslim. Tetesan air mata terus mengalir dari pelupuk matanya, semuanya tinggal penyesalan. Rasa bersalah yang terus menghantuinya. Namun ia yakin Allah swt akan mengampuni kesalahannya begitu juga dengan Shaqira. Shaqira tak sejahat yang ia kira, hatinya terlalu lembut untuk disakiti.

قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Artinya: Katakanlah "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

...

Semua keluarga sudah berkumpul di ruangan Shaqira. Bahkan Zahra adik dari ustadz Abi sudah ikut berkumpul disini. Tak ada perbincangan sama sekali, mereka hanya sibuk dengan pikiran masing-masing sampai adzan magrib berkumandang.

"Sholat dulu Abi!" ajak Abi Yusuf dengan papi Irfan tidak lupa dengan Reno di samping papi. Jangan tanya sesedih apa Reno melihat kakaknya ini. Ustadz Abi yang duduk di samping Shaqira bangun dari duduknya sebelum pergi ia mencium kening Shaqira cukup lama membuat semua orang kasihan melihat keadaan ustadz Abi yang terlihat hancur.

"Umi sama Tante sholat aja biar Zahra yang jaga kebetulan Zahra lagi halangan."

"Makasih ya Zahra."

"Sama-sama Tante."
Tinggal dia berdua dengan Shaqira di ruangan ini. Ia kasihan pada Abang nya sangat sedih dengan kejadian ini.

"Kak Shaqira beruntung bisa dapat suami setulus Abang!"

"Zahra juga mau yang modelan kayak gitu!"

"Semoga kak Shaqira cepat sembuh kasian Abang sedih bukan hanya Abang tapi semua keluarga!"

"Assalamu'alaikum!"

"Wa'alaikumussalam."
Reno balik lebih cepat dari yang lain, rasa kangen dengan kakaknya sudah tak ia bisa tahan lagi. Reno memeluk Shaqira yang tak kunjung membuka mata.

"Kak bangun gue kangen ribut sama Lo!"

"Lo gak ingat janji Lo mau buatin gue makanan yang banyak kalau gue temuin Lo!"

"Plis lah bercanda Lo gak lucu! Bangun nanti kita beli donat yang banyak!"

Reno berbicara seakan-akan Shaqira mendengarnya, sedangkan Zahra meneteskan air mata mendengar keluh kesah dari adik Shaqira.

"Lo jahat banget jadi calon ibu! Kasian anak Lo lapar malah Lo enak-enakan tidur! Kak gue mohon bangun banyak yang nungguin Lo bangun!"

Assalamu'alaikum, Ust Galak! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang