LIMABELAS

6.7K 453 2
                                    


Aku yang terlalu egois atau kamu yang terlalu memaksa?

Raisya Shaqira Ningsih.

"Shaqira," panggil ustadz Abi.

"Shaqira."

"Shaqira."

Ustadz Abi mengoyang-goyangkan bahu Shaqira.

Eugh... Shaqira menggeliat.

"Udah waktunya sholat," ucap ustadz Abi.

"Sebentar lima menit lagi," ucapnya.

Tanpa menjawab ustadz Abi menggendong Shaqira ke kamar mandi, sudah pasti ia memberontak.

"Turunin ih!"

"Iya nanti pas di kamar mandi."

Ustadz Abi menurunkan Shaqira di depan pintu kamar mandi.

"Berat juga," ucap ustadz Abi.

"Apa Lo bilang hah!" ucap Shaqira sakartis.

"Masuk cepetan!" ucap ustadz Abi dengan dingin. Ini yang membuat Shaqira kalah sudah mendengar suara seperti itu, ia langsung kicep.

Shaqira membuka pintu kamar mandi tanpa berbicara satu kata pun. Ustadz Abi menunggu Shaqira di depan pintu kamar mandi untuk berwudhu juga.

"Awas!" ucap Shaqira ketika keluar kamar mandi dan badan ustadz Abi yang menghadang.

Ustadz Abi meminggirkan badannya untuk memberikan jalan untuk Shaqira setelah itu ia masuk kamar mandi.

"Yuk," ucap ustadz Abi sambil menyisir rambutnya yang basah abis berwudhu tadi dengan jari-jarinya biar rapi memakai kopiah, melihat Shaqira juga sudah memakai mukena.

"Mau kemana?"

Ustadz Abi berjalan."Ke masjid."

"Tungguin dong, ngajak tapi ninggalin," ucap Shaqira.

Ustadz Abi menghadap belakang dan menunggu Shaqira yang menggambil sajadah, mereka berjalan beriringan banyak pasang mata yang melihat dengan kagum bahkan ada juga yang terang-terangan menatap dengan tak suka.

"Kok mereka ngeliatin gitu amat, kalah saing cantiknya sama gue ya?" ucap Shaqira dengan percaya diri.

"Bukan, karena kamu jalan sama aku," ucap ustadz Abi sambil tersenyum lalu meninggalkan Shaqira pasalnya mereka sudah sampai, perkataan ustadz Abi juga tidak kalah percaya diri dari Shaqira tapi emang bener sih, banyak yang mau sekedar mengobrol dengan ustadz Abi tapi itu hanya ekspetasi saja.

"Dih percaya diri banget jadi orang," ucapnya.

"Assalamu'alaikum kak," ucap salah satu santriwati yang menghampiri Shaqira.

"Wa'alaikumussalam," jawab Shaqira sambil tersenyum manis.

"Hm mau nanya kak, ustadz Abi apanya kakak," tanya santriwati itu dengan raut muka yang malu ditambah takut salah tanya.

Assalamu'alaikum, Ust Galak! (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora