EMPATPULUHENAM

5.1K 390 20
                                    

Pada dasarnya suamimu tergantung kualitas dirimu.

Raisya Shaqira Ningsih.

Setelah bersih-bersih dan sholat magrib ustadz Abi mengajak Shaqira untuk mengaji. Untuk melihat perkembangan bacaan Shaqira selain itu yang paling penting untuk membiasakan Shaqira membaca Al-Qur'an setelah sholat walaupun itu hanya satu ayat. Dalam melakukan sebuah amalan atau kebiasaan yang baik, perlunya dari hal yang terkecil nah jika sudah dilakukan secara terus menerus atau sudah Istiqomah. Baru tambah suatu amalan yang baik atau kebiasaan yang baik. Jangan lupa dengan niat karena Allah. Karena suatu kebaikan yang kita lakukan karena Allah tak akan berhenti di tengah jalan, walaupun sempat ada kerikil-kerikil kecil yang selalu menemani mu. Terkadang Allah memberikan ujian pada hambanya melainkan sebagai tanda cintanya karena kamu orang-orang pilihan yang dianggap kuat.

"Ngaji sebentar ya?"

"Iya."

Shaqira membuka Al-Qur'an, melanjutkan bacaan yang kemarin yang ia kasih tanda. Bacaannya agak semakin menurun banyak tempat ia masih salah, sekarang juga ia jadi terbata-bata. Shaqira sempat ingin menyerah tadi. Tapi ustadz Abi membacakan Shaqira sebuah hadist yang membuat dirinya semangat lagi.

عَن عَائِشَةَ رَضي اللٌهُ عَنهاَ قَالَتُ:قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلٌي اللٌهُ عَلَيهِ وَ سَلٌم الَماهر باِلقُرانِ مَعَ السَفَرَةَ الكِرَامِ الَبَرَرَةِ وَاٌلَذِي يَقُراٌ القُرانَ وَيَتَتَعتَعُ فِيه وَهُوَ عَلَيهِ شَاقٌ لَه اَجَران (رواه البخارى ومسلم وابو داوود والترمذى وابن ماجه).

Dari Aisyah Radhiyallahu Anhu berkata bahwa Rasulullah saw.bersabda, "Orang yang ahli dalam Al-Quran akan berada bersama malaikat pencatat yang mulia lagi benar, dan orang terbata-bata membaca Alquran sedang ia bersusah payah (mempelajarinya), maka baginya pahala dua kali." (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud).

"Baik banget yaa Allah, orang yang baca terbata-bata kayak Shaqira aja di kasih pahala double malah!"

"Itulah baik nya Allah!"

"Umi udah manggil, kita makan dulu," ajak ustadz Abi.

"Ustadz Abi duluan aja, Shaqira mau rapiin ini dulu," ucap Shaqira. Entah sejak kapan dirinya jadi orang yang rapi gini. Sekarang liat handuk tergeletak di kasur aja Shaqira marah-marahin ustadz Abi. Maklum mungkin jiwa keibuan nya mulai muncul. Dewasa tak selalu tentang umur melainkan sebuah pilihan. Pilihan yang akan dipertanggungjawabkan nantinya.

"Mau dibantu?"

"Gak usah, ustadz Abi duluan aja!"

Ustadz Abi keluar lebih dulu meninggalkan Shaqira beberes sebentar. Itu pun hanya merapikan sajadah yang mereka pakai tadi sholat.

"Abi mana Shaqira?" tanya umi. Melihat hanya Abi yang duduk sendirian.

"Lagi beres-beres umi."

"Kenapa gak dibantu?"

"Cuma lipat sajadah aja umi, Abi juga udah tawarin bantuan tapi gak mau."

Umi hanya mengangguk mendengar ucapan ustadz Abi.

"Halo umi! sapa Shaqira.

Assalamu'alaikum, Ust Galak! (END)Where stories live. Discover now