LIMAPULUHTIGA

4.5K 361 19
                                    

Tak perlu menginap di rumah sakit, Shaqira diperbolehkan pulang karena fisik Shaqira yang cukup kuat walaupun umurnya masih muda untuk menggandung. Rasa senang untuk pulang ke pesantren sangat terlihat jelas di wajahnya. Siapa sih yang suka di rumah sakit? Selain bau obat-obatan yang menyengat Shaqira juga gak suka melihat jarum suntik. Tapi Shaqira bisa mendapat pelajaran dari sini saat nikmat sehat dicabut oleh Allah semua akan sangat terasa. Dari nikmat selera makannya dan senyuman yang akan hilang. Namun saat sembuh Allah akan mengembalikan itu semua kecuali dosa, karena saat sakit Allah akan mengampuni kesalahan hambanya. Disisi itu juga Allah akan menguji hambanya dengan memberikan  sebuah penyakit untuk melihat kesabaran dan kekuatan imannya agar lebih bersyukur saat keadaan sehat . Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَا يُصِيْبُ الْمُسْلِمُ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حَزَنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

"Tidak ada sesuatu pun yang menimpa seorang muslim baik berupa kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, gangguan, kesusahan, hingga duri yang menusuknya, kecuali Allah Ta'ala akan mengampuni dosa-dosanya dengannya." (HR Al-Bukhari, Muslim)

"Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji hamba-Nya dengan penyakit, sehingga Dia menghapuskan setiap dosa darinya". (HR Al-Hakim)
Semua akan terasa hilang terlebih teringat akan nikmat kesempatan yang tidak digunakan dengan sebaik-baiknya. Dari sini semua orang akan menyesali akan nikmat-nikmat yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Rasulullah Saw.bersabda: “Ada dua kenikmatan yang membuat banyak orang terpedaya yakni nikmat sehat dan waktu senggang.” (HR. Bukhari). Satu nikmat saja yang Allah cabut dari kita seolah-olah akan merasa paling tersakiti. Lalu sebagai manusia sudahkah kita bersyukur? Nikmat Allah itu sangat banyak saking banyaknya gak bisa kehitung.

"Umi shaqira mau kasih tahu mami dulu yaa!"

"Iya sayang!"

"Sayang minta handphone dong!" ucap Shaqira pada ustadz Abi. Pasalnya ustadz Abi tidak membawakan handphonenya. Ia juga sekarang tak malu memanggil ustadz Abi dengan kata sayang. Ustadz Abi langsung memberikan handphonenya. Shaqira melakukan panggilan video call dengan mami.

"Assalamualaikum mi!"

"Tumben banget pake nomor Abi!"

"Jawab salam dulu mi!"

"Eh iya wa'alaikumussalam."

"Mi Shaqira pu___" ucapan Shaqira terpotong gara-gara mami.

"Kok kamu di rumah sakit!"

"Siapa yang sakit?" tanya mami. Shaqira menghela nafas.

"Mami mending bicara sama umi aja!" Memberikan ponsel itu pada umi.

"Assalamualaikum Yul!"

"Wa'alaikumussalam." tersenyum melihat besan nya.

"Bentar lagi kita punya cucu!"

"Eh seriusan?"

"Iya Alhamdulillah."

"Alhamdulillah, pengen deh kesitu!"

"Ayok kesini!"

"Nanti kita kabarin yaa!" terlihat Reno menengok.

"Siap. Eh Reno apa kabar?"

"Alhamdulillah baik umi." Mendengar kata Reno Shaqira langsung menengok, ternyata benar itu Reno yang masih lengkap dengan seragam sekolahnya bahkan tasnya juga masih di punggung. Shaqira meminta ponsel yang umi pegang.

Assalamu'alaikum, Ust Galak! (END)Where stories live. Discover now