DUAPULUHTIGA

5.8K 422 1
                                    

Terimakasih yang udah vote, semoga yang baca tapi belum vote diketuk hatinya untuk vote🙏

Tak terasa tinggal satu hari lagi ustadz Abi akan wisuda. Shaqira dengan ustadz Abi berinisiatif untuk menginap di rumah mami dan berangkat wisuda dari sana. Sekarang mereka tengah menyiapkan perlengkapan wisuda ustadz Abi dan oleh-oleh yang akan dibawa ke Jakarta.

"Ustadz Abi, mau pakai kemeja yang mana biar sekalian dimasukin?"

Ustadz Abi sedang memeriksa data santri pesantren. Saking fokus nya tidak mendengar pertanyaan Shaqira.

"Ustadz Abi?" panggil Shaqira lagi tanpa menoleh. Untuk kedua kalinya ustadz Abi tidak menjawab.

"Ustadz Abi?" panggil Shaqira tapi kali ini menoleh. Pantes saja tidak menjawab.

Shaqira geram ia melempar boneka unicorn yang diberikan umi tepat pada muka ustadz Abi. Ia terkejut.

"Kenapa?" tanya ustadz Abi dengan wajah datar nya.

"Tau ah males!"

Ustadz Abi meletakkan laptop, lalu menghampiri Shaqira.

"Ada apa?" tanya ustadz Abi dengan lembut. Membuat rasa kesal pada dalam diri Shaqira hilang.

"Shaqira tanya ustadz Abi mau pake kemeja yang mana biar langsung dimasukkan dalam koper, Shaqira panggil tapi gak denger-denger!"

"Maaf tadi saya terlalu fokus," ucap ustadz Abi mengelus kepala Shaqira lembut.

"Emang dasarnya aja ustadz Abi budek!" ucapnya dengan nada kesal Shaqira.

"Udah mulai nakal ya." Menggelitik pinggang Shaqira. Shaqira tertawa geli.

"Udah maaf-maaf."

"Bilang dulu masyaallah suamiku ganteng." Ustadz Abi menggoda Shaqira ia yakin pasti tidak mau mengatakan itu. Shaqira heran sejak kapan ustadz Abi jadi gini punya banyak sifat, kadang dingin kadang juga manja ingin dipuji. Tapi Shaqira tak permasalahkan, ustadz Abi akan berlaku seperti ini di Shaqira saja.

"Masyaallah suamiku JELEK!" ucap Shaqira dengan menekan kata jelek. Membuat ustadz Abi semakin gencar menggelitik pinggang Shaqira bahkan beralih pada leher.

"Ustadz Abi udah-udah!"

"Bilang dulu makanya."

Shaqira terpaksa harus mengatakan apa yang disuruh ustadz Abi. Walaupun itu benar sih pikir Shaqira tapi gengsi.

"Masyaallah suamiku ganteng," ucap Shaqira terpaksa, barulah ustadz Abi berhenti.

"Gitu dong!" balas ustadz Abi terkekeh geli melihat wajah Shaqira yang terlihat kesal.

"Kalau istriku___" Perkataan ustadz Abi terpotong.

"CANTIKK!" sambung Shaqira dengan percaya diri.

"Siapa yang bilang?" tanya ustadz Abi.

"Semua orang kecuali Reno," jawab Shaqira pasalnya hanya Reno yang mengatakan dirinya tidak cantik. Shaqira juga bingung entah dendam apa yang Reno simpan padahal kakak nya cantik.

Assalamu'alaikum, Ust Galak! (END)Where stories live. Discover now