45

3.3K 119 19
                                    

Happy Reading!

.

.

.

"Tuh kan harusnya kita jalan-jalan ketempat lain aja," kata Killa.

Kini mereka berada di depan sebuah cafe buku yang berada di kota Bandung. Killa merasa tak enak, takut-takut Arkan tak merasa nyaman berada di tempat ini. Kesukaan orang memang berbeda-beda. Killa menyukai tempat seperti ini belum tentu Arkan juga menyukainya bukan?

Ketika bersama kedua sahabatnya, beberapa kali Killa mendengar jika cafe buku terlihat membosankan. Niat hati ingin bersantai, tapi pemandangan saat meminum secangkir kopi justru tumpukan buku membuat mata terasa tertekan. Itu yang terkadang kedua sahabatnya katakan. Tapi Killa tak ambil pusing, perkataan sahabatnya memang benar adanya.

"Gak masalah, kita kan sekarang pacaran. Lagian sebelumnya gue bilang pengin tau apa yang lo suka." Arkan menggenggam erat tangan wanita di sampingnya namun tidak sampai membuatnya kesakitan. Senyum tulus jelas terukir pada wajah tampan Arkan sekarang.

"Kalo kak Arkan bosen bilang ya?" pinta Killa.

"Dan kalo emang lo gak nyaman sama apa yang gue lakuin bilang juga." Killa mengangguk mengiyakan ucapan Arkan barusan. Keduanya paham akan situasi masing-masing, yaitu tak ingin salah satu dari mereka merasa tak nyaman.

Kini mereka melangkah memasuki pintu caffe itu. Bunyi lonceng pada saat pintu terbuka menarik perhatian para pengunjung cafe yang memang sudah berada di sana. Banyak tatapan mata kagum oleh kehadiran dua orang remaja yang baru saja memasuki area cafe. Seketika hembusan nafas berat mulai mereka lakukan ketika melihat dua orang remaja itu menautkan jari-jemari mereka. Kini dapat dipastikan jika semua orang beranggapan bahwa mereka adalah sepasang kekasih.

Bagi Arkan yang baru saja merasakan suasana cafe seperti ini jelas terasa asing. Suasana cafe yang tak biasa dengan hiasan buku-buku di rak jelas menjadi pemandangan yang langkah.

"Kak Arkan mau pesen apa?" tanya Killa dengan mata terfokus pada daftar menu yang di sediakan. Arkan melihat daftar menu yang ada, beberapa deti,k memilih kini jarinya menunjuk kopi khas anak muda yang memang sedang digemari remaja saat ini, "Caffe latte."

"Sama ice blend cookis & cream satu ya, Kak," ucap Killa.

"Baik saya ulang. Caffe latte satu, ice bleand cookis & cream satu ya, Kak?" tanyanya memastikan. Killa mengangguk sebagai jawaban tak lupa dengan senyum yang senantiasa menghiasi wajah cantik wanita itu.

"Di sini kita bisa sambil baca buku. Banyak kok ada novel, komik juga ada," ucap Killa menjelaskan dengan jari menunjuk rak buku yang berisikan novel dan juga komik.

Wanita dengan rambut tergerai itu mengambil satu novel yang terlihat menarik dari judul dan juga cover bukunya. Sedangkan Arkan kini masih melihat-lihat buku mana yang ingin ia baca.

"Gue baru pertama kali kesini, bisa bantu rekomendasiin novel atau komik?" pinta Arkan dengan suara yang lembut.

"Bentar Killa cari dulu."

"Emm, ini bagus. Killa pernah baca, kak Arkan mau coba baca?" tawar Killa memberikan satu komik bergenre action tapi masih di selingi dengan adegan romantis tokoh di dalamnya. Arkan menerima komik rekomendasi kekasihnya dengan senang. Raut wajahnya benar-benar tengah mengekspresikan kebahagiaan yang kini ia rasakan.

Setelah menemukan buku yang ingin keduanya baca, mereka memutuskan untuk duduk di bagian paling ujung yang menyediakan meja lesehan.

"Killa kalo sama yang lain suka duduk di sini. lebih tepatnya karna Dara sama Feli yang emang pengin tidur sih," jelas Killa diakhiri dengan kekehan setelahnya.

KILLARKANOnde histórias criam vida. Descubra agora