21

5.4K 305 36
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ajak main kita lah ke rumah lo, bidadari lo udah ketahuan ini, Van

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ajak main kita lah ke rumah lo, bidadari lo udah ketahuan ini, Van." Ucap Ken ketika mereka tengah berjalan beriringan menuju parkiran motor.

"Halah basi!" ucap Raka sedikit mencibir.

"Bilang aja mau numpang makan!" Raja melirik sinis ke arah Ken.

"Santai, Bapak Adam siap menampung wajah-wajah kelaparan kayak lo semua." Rey memang jarang berkata-kata tapi sekalinya berbicara membuat lawannya diam tak berkata-kata.

"Ayo aja gua mah." Ujar Evan santai sambil memasang helm ke kepalanya.

"Besok ajalah, hari ini bukannya mau ngumpul di rumah Arkan?"

"Nah iya, besok aja lah. Anggap aja nampung makanan biar duit jajan gak berkurang." Ucapan Raka sebelumnya menumbuhkan ide pada otak kecil Raja. Alhasil Raja yang memang memiliki hobi makan bersorak senang.

"Lo semua duluan, gua ada urusan." Arkan melemparkan tas miliknya ke arah Raja, lalu kembali masuk ke area sekolah.

"Nama doang Raja, tapi gak pernah tuh gua dihormati." Sedangkan para sahabatnya sudah pergi menuju kediaman Adhitama.

"Woy tungguin gua!" Buru-buru Raja mengendarai motornya mengikuti para sahabatnya yang lain.

Disisi lain, Killa kini tengah berada di ruang musik sambil menunggu kedua sahabatnya yang tengah mengumpulkan tugas. Mengapa lebih memilih ruang musik? Karena jelas, di sana ada Gavin yang tidak pernah absen untuk memainkan alat musik atau sekedar mengecek kemudian pulang.

"Nih diminum." Gavin menyodorkan satu kotak susu stroberi kepada Killa. Jelas Killa akan menerimanya dengan senang hati, karena itu salah satu ke sukanya. Semua yang berhubungan dengan stroberi Killa menyukainya, tapi bukan berarti rasa lainnya Killa tidak suka.

"Makasih, Kak." Gavin mengangguk lalu duduk di samping Killa.

"Dara sama Feli belum ngabarin lagi?"

"Belum, paling bentar lagi juga kesini."

"Killa, ayo pulang." Terdengar suara Feli yang dari luar ruangan setelah itu barulah terlihat dua wanita yang kini berjalan menghampirinya.

KILLARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang