Sequel of RED CITY : ISOLATION
Aku sudah pernah dengar tentang ramalan itu.
Ramalan bahwa akan terjadinya
Perang dunia ketiga
dalam waktu dekat.
.
Sialnya, ramalannya kurang lengkap.
Karena tidak memberitahu sama sekali
bahwa perangnya itu bukanlah...
Hahahah. Becanda woi. Oke bentar. Lagi masih kerjain peer. Ibu gimana? Sudah bisa pulang? Kalau belum, besok malam boleh Lucy ya yang gantian jaga?
Sepertinya belum bisa pulang. Oke Luce. Ya sudah, fokus kerjain peer dulu sana.
-----20.15----- Picture send.
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Itu ya fotonya.
Huu dasar tentara narsis.
Makasih! Gimana? Gimana? Yang penting tampan dong ya sama kaya Timmo! Jam tangan Ayah tuh! Barusan sudah kelar diperbaiki.
GA. Cakepan Timmo. Regi kan bulat kentang.
Kau juga bulat, bawang!
Tapi Syukur deh jam tangannya masih bisa nyala normal, Sumpah Lucy pikir tuh rusak.
Gak ko, hanya butuh ganti baterai saja itu.
-----21.00-----
Luce nanti bukain pintu pagar ya, bentar lagi sampe rumah nih.
GAK.
(ノಠ益ಠ)ノ彡┻━┻
.
------Today------
Luce nanti pulang di jemput ya. Hari ini geser shift kerja ke akhir pekan. Terus tadi dokter juga telpon minta segera ke RS. Nanti kukabari lagi.
Oke Reg.
Reg gimana? Apa kata dokter?
Oi.
.
Masih tak ada jawaban.
Sudah tiga jam lalu ia mengirim pesan, hingga sekarang sudah berlangsung jam pelajaran setelah istirahat.
Dan tak bisa dipungkiri muncul rasa tak enak di dada.
Untungnya kamar mandi kosong melompong. Jadi membuatku bebas untuk mengekspresikan rasa khawatir dengan menghembuskan napas sekencang-kencangnya sembari memutar keran wastafel.
Bermacam-macam pemikiran buruk selain kecurigaan pertama yang ada di otak. Seperti apa mungkin Regi jadi terkena teguran atau bahkan dipecat dari ketentaraan karena terlalu banyak ijin bekerja.
