Chapter 48 ( Terbongkar? )

Start from the beginning
                                    

"Terimakasih sudah mendonorkan darahnya untuk anak saya, maaf kalau sikap saya tadi kurang sopan sama bapak dan istri bapak.." ujar pak Dani kepada Aldebaran dan Andin.

"Sama-sama.." jawab Aldebaran Kepada pak Dani.

Dan Andin pun lantas tersenyum.

~~~~~~~~~~~~
Kini Elsa telah siap-siap untuk menyiapkan makan malam. Pada saat sedang menyisir rambutnya tiba-tiba handphone nya berdering menandakan ada panggilan masuk untuk nya.

"Dani? Ada apa lagi dia telepon gue.." ujar Elsa kepada dirinya sendiri ketika melihat siapa yang menelepon nya.

Via telepon.
"Ada apa?." Tanya Elsa.

"Gue butuh uang buat bayar rumah sakit.." ujar pak Dani.

"Kenapa minta sama gue? Kan udah gue bilang dari dulu kalau hubungan kerja sama kita udah selesai.."

"Ini buat ponakan lu sendiri.." ujar pak dani membuat Elsa terkejut.

"Ponakan gue?."

"Iya anak nya Aldebaran dan Andin. Dia masuk rumah sakit. Dan asal lu tau yang donorin darah itu orang tua nya sendiri.." ujar pak Dani.

Deg.

"Maksudnya Gimana?." Tanya Elsa.

"Disini ada Aldebaran dan istrinya, dan kebetulan mereka ternyata kenal sama Alana dan tadi waktu ketemu di rumah sakit Aldebaran mendonorkan darahnya untuk Alana.." jelas pak Dani.

"Astaga kok bisa si.."

"Mana gue tau. Cepetan kirim gue uang.."

"Engga ada lu cari sendiri aja."

"Lu mau kejahatan lu gue bongkar?." Ancam pak Dani Kepada Elsa.

"Jangan macem-macem yah.."

"Yaudah mangka nya kirim cepetan.." ujar pak Dani Kepada Elsa.

"Iya gue kirim." Ujar Elsa kepada pak Dani.

Setelah itu sambungnya telepon pun lantas terputus.

"Parah ya tuh orang. dia kalau lagi susah selalu minta uang sama gue. Padahal kerja sama gue sama dia aja udah selesai.." ujar Elsa kepada dirinya sendiri.

"Aldebaran sama Andin kenapa bisa kenal sama Alana si bahkan aldebaran Sampai mendonorkan darahnya buat alana. Kalau mereka Deket pasti Aldebaran dan Andin akan bisa merasakan kalau Alana adalah anak mereka. Dan rencana gua beberapa tahun lalu menukar bayi aldebaran dan Andin bakal sia-sia dong.." lanjut Elsa kepada dirinya sendiri sambil menahan amarahnya.

"ELSA..!"

Elsa lantas menoleh ke arah sumber suara tersebut.

Deg.
Ternyata Nino sudah berada di belakangnya dengan muka marah nya.

"Sa-yang ka-mu udah pulang?." Tanya Elsa berusaha bersikap tenang.

"Kamu menukar anak aldebaran dan andin ketika masih bayi?.!" Tanya Nino to the poin dengan nada marah.

Ternyata Nino mendengar semua ucapan elsa tadi.

"Engga sayang kamu salah paham.." bantah Elsa sambil berusaha menggenggam tangan Nino.

Nino lantas menepis tangan Elsa.

"Jangan kamu pikir aku bodoh tidak mendengar ucapan kamu tadi sama laki-laki di telepon.." ujar Nino dengan nada dingin nya kepada Elsa.

"Sayang aku ga mungkin menukar anak mba Andin dan Aldebaran sayang. Anak mereka itu kan keponakan aku jadi aku ga mungkin menukar Mereka.." ujar Elsa berusaha menyakinkan Nino.

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now