Chapter 28 ( 'Kamu siapa?' )

Mulai dari awal
                                    

"Saya periksa dulu ya pak, Kalian silahkan tunggu di luar.." ujar dokter tersebut kepada Aldebaran.

"Tapi dok.."

"Al kita tunggu di luar yah.." ujar mamah Rosa Kepada Aldebaran.

Aldebaran pun lantas mengangguk kan kepalanya dan berjalan keluar.

~~~~~~~~
Setibanya di luar Aldebaran kembali meneteskan air matanya.

"Terimakasih din, terimakasih karna sudah bertahan, terimakasih karna sudah menepati janji kamu untuk saya, Terimakasih karna kamu tidak pergi meninggalkan saya, terimakasih sayang.." ujar Aldebaran sambil menatap Andin dari luar.

"Alhamdulillah ya Al Andin akhirnya bisa bertahan, dia masih hidup Al.." ujar mamah Rosa sambil memeluk Aldebaran.

Aldebaran lantas membalas pelukan mamah Rosa." Iyaa mah.." jawab Aldebaran sambil meneteskan air mata nya.

"Al mulai hari ini sampe seterusnya papah ga mau kejadian kaya gini terulang lagi, papah mau kamu bener-bener jagain Andin dengan baik.." ujar papah Surya kepada Aldebaran.

"Pasti pah, Al pasti akan selalu jagain Andin.." jawab Aldebaran Kepada papah Surya.

Tiba-tiba dokter pun keluar dari ruangan UGD.

"Permisi pak Bu.."

"Dokter gimana keadaan anak-anak saya dok? Istri saya juga gimana dok?.." tanya Aldebaran kepada dokter tersebut.

"Alhamdulillah pak istri bapak keadaan nya sudah membaik sekarang, dan janin nya pun ikut membaik juga karna mamah nya bertahan, istri bapak hebat.." ujar dokter tersebut sambil tersenyum kepada Aldebaran.

"Alhamdulillah ya Allah.." ujar Aldebaran sambil meneteskan air matanya.

"Tapi saya saran kan jangan sampe kejadian seperti ini terulang kembali pak karna nanti akibat nya akan fatal ke istri dan anak bapak.."

"Pasti dok, saya ga akan biarkan kejadian seperti ini terulang kembali.." ujar Aldebaran kepada dokter tersebut.

"Dokter pasien sadar dok.." ujar suster yang berteriak dari dalam ruangan UGD.

Dokter tersebut pun lantas langsung masuk ke dalam di ikuti dengan aldebaran.

Sesampainya di dalam Aldebaran yang melihat Andin sudah membuka matanya lantas menghampiri Andin dan mencium kening Andin.

"Alhamdulillah ya Allah akhirnya kamu sadar juga Din, terimakasih karna sudah bertahan, terimakasih sayang.." ujar aldebaran sambil menatap wajah Andin.

Disisi lain Andin malah seperti orang bingung menatap Aldebaran.

"Ka-mu siapa?.." tanya Andin sambil menjauhkan Badan nya dari aldebaran.

Deg.
Hati aldebaran seperti di tusuk mendengar ucapan Andin.

"Hei saya suami kamu Din aldebaran Alfahri.." ujar Aldebaran sambil memegang tangan Andin.

Mendapat sentuhan dari aldebaran, tiba-tiba saja tangan Andin menjadi dingin, dia menjadi ketakutan melihat Aldebaran.

"Jangan sentuh aku, aku mohon, jangan sakiti aku dan juga kandungan aku.." ujar Andin sambil menangis dan juga ketakutan.

Semua yang ada di ruangan tersebut kebingungan, terlebih lagi Aldebaran dia bingung harus apa.

"Hei saya ga mungkin menyakiti kamu Din.." ujar Aldebaran berusaha menenangkan Andin.

"Kamu pergi, jangan sakiti aku pliss aku mohon.." ujar Andin dengan muka yang sangat ketakutan.

Aldebaran berusaha menenangkan Andin dengan cara memeluk nya.

You Are Everything To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang