Chapter 01 (Andin kenapa?)

Start from the beginning
                                    

"Pagi mamah papah " Ujar seorang putri yang begitu cantik dan juga manis yang berjalan menghampiri orang tua nya.

" Pagi sayang" Ujar Andin dan Aldebaran secara bersamaan.

"Mamah papah mau kemana kok udah rapih kan masih pagi mah pah?" Tanya Reyna kepada orang tua nya .

"Mamah sama papah mau ke supermarket sayang, mau beli bahan-bahan makanan buat kita sarapan nanti" Jawab Andin kepada Reyna.

"Aku ikut ya mah" Ujar Reyna kepada Andin.

"Ga usah nak kamu di rumah aja ya mamah sama papah sebentar kok, mending kamu mandi yah sama encus Mirna" Ujar Aldebaran kepada Reyna.

"Oke pah, aku ke atas dulu yah"

~~~~~~~~~~
°Di mobil°

" Mas Al " Ujar Andin kepada Aldebaran.

"Hemmm"

" Ih kok cuma Hem doang si" Ujar sebel Andin kepada Aldebaran.

"Ya terus saya harus jawab apa?" Tanya Aldebaran dengan wajah kaku nya. (Walaupun kaku tapi masih aja ganteng 🙈)

"Harus nya tuh kamu jawab gini ' Iyah Andini Kharisma Putri Istrinya Aldebaran Alfahri' Tuh kaya gitu mas" Ujar Andin kepada Aldebaran.

"Ada apa Andini Kharisma Putri Istrinya Aldebaran Alfahri" Ujar Aldebaran kepada Andin yang sedang menatap nya.

Andin pun tersenyum " Emm mas sebentar lagi kan anniversary pernikahan kita yang ke-" Ujar Andin .

"Ya terus?" Ujar Aldebaran memotong ucapan Andin .

"Belum juga aku selesai ngomong ih kamu mah" Ujar Andin kesal.

"Iya-iya maaf"

"Aku pengen anniversary pernikahan kita yang sekarang ini di rayain yah.." Ujar Andin kepada Aldebaran.

"Kan dari kemarin juga setiap anniversary selalu di rayain " ujar Aldebaran.

"Iyaa si, tapi aku mau nya yang beda aja mas dari sebelumnya, boleh yah?" Jawab Andin.

"Hemm iyaa oke, apasi yang engga bisa saya kabulin kalau buat kamu" Ujar Aldebaran.

"Ihh makasih mass" Ujar Andin kepada Aldebaran.

"Sama-sama"

~~~~~~~~~~
Tiba nya di supermarket Andin dan Aldebaran langsung masuk ke dalam untuk memilih bahan makanan.

Tapi tiba-tiba Andin merasakan pusing di kepala nya.

"Kenapa Din?" Tanya Aldebaran kepada andin yang tiba-tiba berhenti berjalan.

"Emm gapapa kok mas cuma cape aja" Jawab Andin kepada Aldebaran.

"Yakin gapapa Hem?" Jawab Aldebaran.

"Iyaa mas gapapa kok ayo lanjut" Ujar Andin.
Aldebaran pun langsung menggandeng tangan Andin untuk mencari bahan makanan.

~~~~~~~~~
Tiba-tiba pada saat mereka mau menuju kasir , suara panggilan menghentikan jalan mereka berdua.

" Andin"

" Kak Rafael" Ujar Andin.
Yaa Rafael adalah temen Andin Waktu masih kuliah dulu dan sekarang Andin dan Rafael menjadi dosen yang sama di salah satu kampus.

"Apa kabar Din? Udah lama ni ketemu ga ketemu" Ujar Rafael kepada Andin.

"Alhamdulillah baik kak, Kaka udah dari kapan balik lagi ke Jakarta? Tante Fanny udah sembuh?" Tanya Andin kepada Rafael.

"Alhamdulillah mamah udah sembuh, gua baru aja sampe makan nya gua Langsung ke supermarket karna mau beli minum" Jawab Rafael.

"Oh sukurlah semoga Tante Fanny segera pulih" Ujar Andin.

"Aamiin, mak-" Ucapan Rafael terpotong karna mendengar suara Aldebaran.

"Saya disini patung?" Tanya Aldebaran dengan muka kesal nya.

"Em maaf pak Al , saya udah lama banget ga ketemu Andin jadi lupa kalau ada pak Al " Ujar Rafael kepada Aldebaran.

"Ayo Din kita pulang, Reyna keburu berangkat sekolah nanti" Ujar Aldebaran kepada Andin dan menarik tangan Andin pergi dari Rafael.

"Kak aku duluan yah" Ujar Andin.

" Iya Din hati-hati"

~~~~~~~~~~~~
Suasana di mobil begitu sangat dingin menurut Andin karna Aldebaran yang muka nya kelihatan kesal di tambah dari tadi kepala Andin masih saja pusing.

"Mas kamu kenapa?"

"Mas Al"

"Mas Aldebaran alfahri, kenapa si mas? Kamu marah karna aku tadi ngobrol sama Rafael?" Tanya Andin yang mulai sadar kenapa Aldebaran jadi seperti ini.

"Ga usah geer siapa juga yang marah" Bantah Aldebaran kepada Andin.

"Terus kenapa diam aja dari tadi?" Tanya Andin.

" Emang nya ga boleh saya diam saja? Masa saya harus ngomong terus ga berhenti sampe rumah" Ujar Aldebaran.

"Engga gitu juga mas, ohh aku tau kamu cemburu ya?" Tanya Andin sambil mencolek pipi Aldebaran .

"Kamu jangan geer siapa juga yang cemburu"

"Udah mas ngaku aja kamu cemburu kan?" Tanya Andin sekali lagi .

"Saya bilang engga ya engga Andini Kharisma Putri" Ujar Aldebaran.

"Masa sih"

"Cemburu ya kamu"

"Ngaku aja mas"

Aldebaran langsung menghentikan mobilnya dan menatap wajah Andin yang bingung.

"Kok berhenti?" Tanya Andin.

"Tadi kamu tanya saya cemburu? Kalo saya bilang cemburu kamu mau apa?" Tanya Aldebaran sambil mendekatkan wajah nya ke Andin.

"Iy-aa gapapa mas, tapi masa kamu cemburu sama Rafael kamu kan udah kenal Rafael juga" Ujar Andin.

"Cemburu saya itu wajar, bukan karna saya kenal dia saya ga boleh cemburu kalo dia dekat dengan istri saya?" Tanya Aldebaran yang masih menatap wajah Andin.

Aldebaran semakin mendekat kan wajah nya ke muka Andin sampai membuat Andin tidak bisa bernapas karna saking gugupnya.

Tapi tiba-tiba ...

" Mas Al" Panggil Andin dengan wajah lemas nya sambil memegang kepala nya.

Mendengar panggilan Andin yang begitu terdengar lemas di telinga Aldebaran, ia pun langsung menjauhkan wajahnya dari wajah Andin.

"Kenapa Din?" Tanya Aldebaran dengan wajah yang sedikit cemas.

"Kepala aku pusing mas" Jawab Andin sambil memejamkan matanya.

"Yaudah kita pulang yah" Ujar Aldebaran sambil mengusap kepala Andin.

Bersambung..
Wah Andin kenapa ya kira-kira? Ada yang bisa nebak? Tulis di komentar yah🤗☺️

Hii guysss ini cerita kedua aku semoga kalian suka yah🤗
Ini hanya sebagai hiburan aja ya guyss🤗

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now