My Cool Enemy (END)

By IchiraSherry

212K 12.2K 4.2K

[Follow Dulu Sebelum Membaca] "Baiklah, persiapkan diri kalian, dua hari lagi kalian menikah!" "APA?" "APA?" ... More

1. Blue Devil
2. Clarisa Anastasia
3. Cast
4. Numpang
5. Tentang Revan
6. Masih tentang Revan
7. Kesialan Risa
8. Rindi dan Revan
9. Es Krim
10. Kemarahan Revan
11. Teman Baru
12. Menemukan Fakta (1)
13. Perubahan Revan
14. Menemukan Fakta (2)
15. Sebelum Liburan (1)
16. Sebelum Liburan (2)
17. Liburan
18. Malam Kita
19. Malam yang Panjang
20. Satu Kamar
21. Jalan-Jalan
22. Penguntit?
23. Kembali ke Rutinitas
24. Suka
25. Dismenorea
26. Perut
27. Ricuh
28. Gosip lagi
29. Kepo
30. Kejadian tak Terduga
31. Janji Revan
32. Pernikahan Kilat
33. First Night
34. Pindahan
35. Bertemu Alfa
36. Nasi Goreng
37. Alfaroz dan Gerion
38. Kagum
39. Bertengkar
40. Salah paham
41. Menjauh
42. Ketahuan
43. Jujur
44. Bodoh?
45. Ulah Gerion
46. Strategi (17+)
47. Misi Pertama
48. Misi Kedua
49. Musnahkan Gerion
50. Galau
51. Bioskop
52. Apartemen Kevin
53. Kebenaran Terungkap
54. Karma
55. Hamil?
56. Kecewa & Khawatir
57. Mencari Revan
58. Don't Cry
59. I Love You
60. Kembali Sekolah
61. Posesif
62. Ngambek
64. Papa?
65. Sarga
66. Marmut Dan Es Batu
67. Ngidam Ala Risa
68. Hukuman
69. Bingung
70. Hilang?
71. Untuk Sarga
72. Sebuah Keputusan
73. Lulus
74. Makasih Risa (END)
75. Extra Part 1
76. Extra Part 2
Tambahan
Judul Baru

63. Kencan

2.4K 138 94
By IchiraSherry

Yuk, kita pantau kencan mereka hari ini. Ini kencan pertama loh setelah menikah..
Kawal terus...

Clarisa Anastasia

Bumil cantik❤️

Revano Iqbal

Calon bapak ganteng tapi ngeselin mukanya🤧🤧

🍃🍃

Sesuai janji Revan, hari ini mereka akan berkencan. Ya, kencan pertama mereka setelah menikah. Revan memakai kaos dan celana jeans, sementara Risa memakai dres putih panjang dibawah lutut yang ia padukan dengan jaket jeans.

Risa mulai mengenal make up karena paksaan Nadia. Hari ini dia mengaplikasikan make up tipis pada wajahnya, membuat wajah bumil ini semakin segar dan cantik.

"Kanapa ngelihatin terus sih? Aneh ya?" ucap Risa.

"Ngelihatnya beda aja, biasanya kan gak dandan. Kalau biasanya gembel, hari ini cantik banget." Revan tertawa.

"Suami ngeselin! mau memuji apa mau ngatain, huh?" Risa memukul lengan suaminya dengan gemas.

"Kan aku bilangnya hari ini cantik banget." Revan mulai gemas dengan ekspresi muka sebalnya Risa.

"Berati biasanya kek gembel dong." Risa mendengus kesal.

"Aku gak bilang ya, sayang." Revan senang sekali menggoda istrinya itu.

Risa tak menghiraukan perkataan Revan. Berdebat dengan suaminya itu hanya bikin capek, lebih baik ia diam daripada mood nya jadi buruk.

"Bercanda sayang, jangan ngambek dong," bujuk Revan.

"Yaudah, gak marah, tapi ada syaratnya!"

"Apa? mau minta apa? semua yang kamu minta aku turutin!"

"Dih, kayak punya banyak duit aja," ucap Risa.

"Jangan salah, gini-gini suamimu pekerja keras. Semua yang di tabungan buat siapa lagi, kalau bukan buat kamu dan dia." Revan mendekati Risa dan mengusap perut Risa yang mulai membesar.

Risa menatap Revan selagi suaminya itu mengelus perutnya. Sampai saat inipun, Risa masih tidak menyangka, Revan yang di kenalnya dulu begitu angkuh, dingin, cuek, dan selalu mengajaknya berkelahi, sekarang berubah menjadi sosok yang lembut, hangat, dan penuh perhatian. Walaupun masih sering membuat Risa kesal, setidaknya ia bisa menjadi suami dan calon bapak yang bertanggung jawab.

Semenjak menikah, Revan berusaha agar tidak bergantung pada orang tua. Dia bekerja sama dengan Nadia menjadi model endorse produk-produk supplier yang di kenal ibunya. Untung saja kakak adik ini memiliki wajah rupawan, sehingga mudah mendapatkan follower di akun sosial media nya.

"Makasih ya calon bapak, uluh uluh gemes banget." Risa mencium pipi Revan sekilas.

"Kok ciumnya di pipi?" protes Revan.

"Emangnya kenapa? udah gak usah di bahas deh, kapan berangkatnya?"

"Yaudah, ayok berangkat!" ajak Revan.

"Naik apa?" tanya Risa.

"Sampan!" jawab Revan asal.

"Kenapa gak naik kuda aja sekalian?"

"Naik kudanya nanti malam, sayang." Revan tersenyum smirk.

Risa malas menanggapi, ia tahu arah pembicaraan Revan selanjutnya.

"Jawab yang bener dong, ngeselin banget."

"Yaudah, naik kamu aja."

"Revaaaan jeleeeeeek!" Risa berteriak pada suaminya.

🍃🍃

Risa dan Revan memutuskan untuk jalan-jalan ke mall. Risa ingin membeli buku dan beberapa keperluan rumahnya. Mereka ke mall naik mobilnya Gavin, bukan naik sampan apalagi kuda. Pagi tadi Gavin ke rumah mengantar mobilnya dan pulang naik motor Revan.

"Mau ke toko buku dulu?" tanya Revan.

"Boleh."

Revan berjalan beriringan dengan Risa, sedari tadi tangan mereka enggan untuk terlepas. Di toko buku, Risa membeli beberapa buku tentang cara mengasuh bayi bagi pemula dan buku parenting. Risa harus lebih banyak membaca dan bertanya. Di usianya yang sekarang, memang terlalu muda untuk melahirkan dan membesarkan anak.  Namun, Risa bertekad memberikan yang terbaik untuk anaknya nanti, ia dan Revan harus banyak belajar, belajar dan belajar terus.

Setelah selesai dari toko buku, mereka berniat untuk istirahat dan makan di food court terdekat.

"Kak, Revan kan?"

Revan dan Risa menoleh, ada 3 anak remaja yang kemungkinan masih kelas 10 atau 11 SMA. Muka mereka berseri-seri saat menatap Revan.

"Hai kak, kami followernya kak Revan. Kami ngefans lo sama kakak. Bahkan kami sering beli produk yang di endorse kakak," ucap salah satu dari mereka.

"Hai juga, salam kenal." Revan tersenyum manis pada mereka.

"Boleh minta foto gak, kak?"

"Boleh." Revan melirik pada Risa seakan meminta persetujuan. Namun, istrinya itu hanya diam.

"Disini aja ya, kak?"
Revan mengangguk, ia sudah sangat gemas melihat ekspresi wajah Risa.

Salah satu dari mereka menghampiri Risa. Gadis itu mengeluarkan handphone nya di depan Risa.

"Tantenya kak Revan, boleh minta tolong fotoin kami?"

Risa terkejut dan tubuhnya melemas. Baru saja dia mendengar gadis di depannya memanggilnya dengan sebutan tante. What? Rasanya Risa ingin mengumpat, namun ia urungkan mengingat dirinya sedang hamil. Risa melirik Revan, suaminya itu sedang menahan tawanya. Sangat menjengkelkan!

"Gimana, tante?"

"Ah, iya, boleh." Risa mengarahkan kamera pada objek di depannya. Rasanya ia ingin mengambil foto lebih tinggi, agar ketiga gadis itu tak terlihat. Namun, Risa tak sekejam itu.

"Makasih ya, tante," ucap salah satu dari mereka.

"Makasih kak Revan, wah bentar lagi kak Revan punya ponakan." Gadis itu memperhatikan perut Risa. Sementara Revan hanya membalasnya dengan senyuman.

Setelah ketiga gadis itu menjauh, Revan segera menghampiri Risa dan mencubit gemas pipinya.

"Apa? bahagia banget aku dipanggil tante?" Risa mendengus kesal.

"Namanya juga masih bocah, jangan ngambek ya," ucap Revan.

"Gak!" Risa memalingkan mukanya. Ia memang sedang kesal.

"Mereka taunya aku belum nikah Ris, jadi mungkin kamu dikiranya tanteku yang lagi hamil."

"Jadi muka aku kelihatan tua gitu, ya?" mata Risa mulai berkaca-kaca.

"Enggak, kamu cantik, manis, dan imut Ris."

"Bohong!"

Revan memijat pelipisnya. Ia harus ekstra sabar menghadapi ibu hamil satu ini. Emosinya naik turun dan sangat sensitif.

"Kenapa tadi gak bilang kalau aku istrimu, bukan tantemu?"

"Gak sempet bilang, Ris," ucap Revan.

"Gak sempet, apa gak mau?" tak terasa air mata Risa terjatuh.

"Yaudah, aku minta maaf ya, lain kali aku marahin kalau ada yang bilang kamu tanteku. Udah, jangan nangis." Revan menghapus air mata yang menentes di pipi Risa.

"Kamu mau apa, sayang? Pilih aja, nanti aku bayar," tanya Revan.

"Makan aja, lapar," jawab Risa.

Revan terkekeh, ia segera membawa Risa ke salah satu tempat makan di mall itu. Ia sengaja memilih tempat yang sepi. Sambil menunggu makanannya jadi, Revan pergi ke toilet.

Risa sudah lapar, sementara makanan yang di pesan belum juga di antar ke meja, suaminya juga belum balik dari toilet.

"Ah, lapar, semenjak hamil kamu, mama jadi sering makan." Risa mengelus perutnya yang mulai membesar, usianya kini menuju 3 bulan.

"Ris."

Risa menoleh pada sumber suara. Ia melihat Revan membawa kue, di belakangnya ada pelayan tempat makan yang membawa beberapa piring berisi makanan dan 3 follower Revan yang menyebutnya tante tadi,  membawa bunga dan bungkusan kado.

Mereka mulai menyanyikan lagu ulang tahun. Risa terharu. Setelah lagu selesai, Revan mendekati Risa dan menyuruh risa meniup lilin.

"Aku gak ulang tahun, Van," ucap Risa.

"Ulang tahun yang tertunda lama, Ris." Revan merasa bersalah, ulang tahun Risa kemarin, ia justru meninggalkannya untuk menemui Rindi. Ia bahkan membuat istrinya itu terluka karena menolongnya.

Risa meletakkan kue di meja dan melangkah mendekati Revan untuk memeluknya. Pelukan yang sangat hangat.

"Makasih ya, Van. Aku beruntung banget bisa jadi istri kamu."

"Makasih juga, Ris. Kamu udah sabar menungguku. Meskipun aku banyak ngecewain, kamu tetep ada si sisiku. Aku janji akan menepati semua janji-janjiku ke kamu."

"Ehemm, kuenya kapan di potong, kak?" tanya salah satu follower Revan.

Risa dan Revan melepaskan pelukan. Risa mengerutkan keningnya.

"Mereka?"

"Iya, maaf. Mereka ini emang follower ku dan mereka mau bantu, mereka tau kok kamu istriku."

" Kejadian tadi, kalian rencanain?" tanya Risa.

"Bisa di bilang begitu."

Risa hanya diam menatap Revan.

"Marah ya Ris?"

"Jangan marah ya kak, kak Revan sayang banget sama kakak. Maaf kami tadi bilang tante, padahal mah kakak cantik banget. Cocok sama kak Revan."

Mereka memberikan bunga dan bungkusan kado pada Risa.

"Makasih ya," ucap Risa. Mereka mengangguk.

Revan merentangkan tangannya, "Sini Ris!"

Risa langsung menuju dekapan Revan, "Aku cinta kamu, Van."

"Aku juga cinta  kamu, Ris."




Tbc

Next?
Ramein yuk..

Part ini di isi ke-absurd-an dan kebucinan Risa dan Revan. Hmm, yang nulis lagi ngehaluu..🤧
Makasih yang sudah baca vote dan comment.
.

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 149K 60
Adult Story. BELUM DI REVISI, MASI BERANTAKAN. [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kenan Aaric Addison, seorang lelaki berwajah tampan nyaris sempurna tertarik...
153K 15.3K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
422K 33.6K 51
"Kangeeen." Gilang mencium wangi shampo disetiap helai rambut Ica. "Sama ... Ica juga kangeen." __ Gadis itu hadir ditengah hidup Gilang yang monoton...
195K 9.6K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...