About Barra 2 [TAMAT]

By najeealee

27K 2.2K 452

Kembali lagi bertemu dengan pria dingin Barra Sebastian Alexander dan perempuan yang selalu ceria, siapa lagi... More

6 November 2020
berbeda dari yang lain
pinter katanya
hamster baru
penguat
cuma sama Alisha
12 panggilan
sakit
cemburu ceritanya
kupu-kupu
soal Biel
baikan sama Maudy!
tunangan Biel
nama kontak
pingsan beneran
kelas akselerasi
pasti ada alasannya
marahan
ala Barra
the reason is
perkara i love you
ape nih...
cara Barra
bukan Barra
see you Kevin!
keluh kesah
jangan ambil punya aku
quality time!!
perkara foto
kecelakaan
resikonya
overthinking
ribut lagi ribut lagi
disalahkan, lagi
putus....?
bagi capenya
gagal
dibalik gagal dinner
pinjem peluk
lucuan kue Barra
barra's effort
kura-kura
who?
lagi jenuh katanya
kejutan-kejutan pertama
terlalu semangat
beberapa fakta lainnya
first meet
masa lalunya (?)
fakta sebenarnya
rahasia pertama
rahasia kedua
deep talk
juara dua
Barra saying 'sayang'
Alisha mode PMS
Barra ngilangin gengsi
tiba-tiba?
semua punya alasannya
gelang edelweis
after broke up
it's too hard
let her go
acara kelulusan
alasan kuliah di Berlin
Gabriel and Ferra's wedding
keberangkatan Barra
memperlambat perpisahan
time flies
a letter from Alisha
setelah enam tahun
Nanda, si masih sama
reuni
satu kantor
satu apartemen
ketemu bunda!
kebongkar
rahasia berikutnya
the only truth 1
the only truth 2
Kavindra
istirahat ya
kembali
masih ada?
pdkt beneran
lahir kembali+Maudy's wedding
pemenangnya
dua minggu pertama
deep talk #2
pulang kepada-Nya
pemakaman
Maudy's Pregnant
fiancé
finally, the ending
extra part
iklan

'sha'

381 30 0
By najeealee

AKHIRNYA SETELAH SATU MINGGU BISA UPDATE LAGI AHSHSH😭

happy reading!!


"Waktunya lima menit lagi ya" kata guru fisika yang kebetulan sedang mengadakannya ulangan harian di kelas Barra.

Darren yang baru menjawab beberapa soal itu, menuliskan satu kertas dan diberikan pada Barra. Ngga bisa Darren kalo soal fisika, langsung angkat tangan.

Barra mengembalikan kertas yang Darren minta, ia memeriksa kembali jawabannya lalu maju sebagai orang pertama yang selesai. Tapi ini termasuk lama sih, biasanya Barra bisa nyelesain dalam waktu tiga puluh menit, hari ini bertambah lima menit.

"Bar, nanti kalo yang lain udah keluar kamu bantuin ibu bawa ya" pinta guru fisika.

"Oh saya Bu? Oke Bu" kata Barra mengiyakan lalu keluar dari kelasnya. Ia menatap ke atas, tepat sekali dengan kelas Alisha yang tertutup rapat.

"Woii. Udah keluar aja tumben" tegur Tania.

Barra menoleh. "Ulangan. Lo udah?"

Tania mengangguk. "90 gue. Kayaknya salah di essay sih"

"Ada catetan ngga?"

"Di kelas. Lo mau ke kantin atau sama Alisha?"

"Kantin. Tunggu itu si Biel sama Darren belum kelar"

Tania mengangguk. Ia duduk di depan kelas diikuti dengan Barra. Kadang ada murid yang berbisik-bisik kalo Tania gatel sama cowo orang, atau kadang Tania suka dikatain jadi perebut. Tapi Tania ngga pernah mempermasalahkan soal itu.

Karena bagi gadis berkacamata ini, jika tidak benar buat apa harus melawan? Mereka juga hanya menyimpulkan apa yang mereka lihat saja. Padahal jelas-jelas Tania udah pacaran sama Kevin tapi masih aja orang kayak gini heran deh.

"Ikut ntar, Tan ke RS. Bunda kangen elo" ajak Barra.

"Boleh deh udah lama juga. Tapi balik dulu ya, buku gue banyak njir"

Barra mengangguk. "Lo gimana sama Kevin?"

"Maksudnya? Gimana apanya?" Tania bertanya balik.

"Ya hubungan lo"

Tania mengangguk. "Baik-baik aja. Gue juga baru beberapa minggu njir sama dia. Lo sendiri sama Alisha gimana?"

"Yang lo liat kayak gimana" Barra meminta pendapat.

Tania bergumam sebentar. "Hmm, she's changes you right?"

"Not really"

"But she's make me feel alive" lanjut Barra.

Tania tersenyum mendengarnya. "Pernah nyangka ngga sih lo bakal sama dia kayak gini, Bar?"

Barra menggeleng. "Tapi gue bersyukur punya dia, elo, Darren, Biel"

"Semoga langgeng sampai maut"

Barra rasa terlalu jauh jika Tania  berbicara seperti tadi, cuman kan takdir ngga ada yang tau.

Kita ngga bisa minta juga kan? Sebagai manusia, tugasnya cuman menerima dan jalanin.

"Dia pernah ngambek sama elo?" Tanya Tania kepo.

Barra menggeleng. "Sejauh ini ngambek yang biasa aja"

Tania terkekeh. "Handal banget ya ngeladenin Alisha,"

"Lo sendiri sama Kevin udah marahan?" Tanya Barra mebatap Tania.

Tania mengangguk. "Biasalah permasalahan kecil,"

"Dia mau kuliah dimana?"

"Bilangnya sih mau di Aussie"

Barra mengangguk. "Lo keberatan ngga kalo Kevin ke Aussie?"

"Ya siapa sih yang engga keberatan ditinggal orang yang lo sayang. Tapi ini juga buat kebaikan dia kan, selama kita bisa jalanin gue oke aja sih" jawab Tania.

"Kenapa? Lo takut ditinggal Alisha?"

"Gatau" jawab Barra.

"Eh Bar, dipanggil tuh suruh bantuin" kata anak kelas.

Barra mengangguk. "Ke kantor dulu gue. Pesenin ayam bakar aja"

Tania mengacungkan jempolnya. Kadang murid lain suka iri sama persahabatan mereka, bukan. Bukan karena ada Barra. Tapi mereka masih sempat untuk bermain bersama, ke kantin bareng padahal semuanya udah punya pacar. Soalnya rata-rata orang kalo udah punya pacar suka lupa sahabat.

Barra pun menaruh kertas ulangan fisika di meja guru itu.

"Alisha kamu suruh ngapain?" Tanya guru itu membuat Barra menatapnya.

"Maaf Bu?"

"Udah santai aja. Kamu pacaran kan sama Alisha MIPA 3?"

Barra mengangguk. "Kenapa emangnya Bu?"

Guru fisika itu terkekeh. "Kemarin lusa ada yang minta nambahin nilai ke ibu, katanya nanti pacarnya marah kalo nilainya ngga 80"

Barra cukup kaget mendengarnya.

"Kok ibu tau?"

"Iya dong, dia minta nambahin nilai ke ibu. Tapi cuma satu angka sih,"



Ohh berarti nilai Alisha 79...

"Jangan di omelin Alisha—nya. Nanti dia ngga mau kasih unjuk hamster yang kamu beliin"


Hah...

Kok tau lagi...

"Ih kamu kaku banget deh. Alisha kok bisa naklukin cowo kayak kamu"

"Namanya juga Alisha Bu" jawab Barra membuat guru itu tertawa.

"Yaudah saya cuma mau nyampein itu aja. Btw hamster nya udah di beli?"

"Udah Bu"

"Wahh pelanggaran nih. Bilangin Alisha suruh kasih unjuk hamster nya"

"Baik Bu. Kalo gitu saya pamit duluan"

"Makasih yaaa"

"Iya Bu"

Barra keluar dari kantor sambil mikir. Ini kan Alisha udah boong nih, tapi Barra malah senyum-senyum sendiri.


Kayaknya lucu pas Alisha minta tambahan nilai....

🌼🌼🌼

"ODY"

Maudy membelalakkan matanya terkejut lalu memukul Alisha dengan kencang membuat Alisha marah kepadanya.

"Dihhhh. Sakit asu lohhh" balas Alisha.

"Makannya jangan teriak-teriak. Mana sini pesenan gue"

Alisha memberikan nasi goreng punya Maudy. Istirahat kedua ini mereka hanya di kelas karena Maudy terus mengeluh kalo kepalanya pusing.

"Masih pusing?" Tanya Alisha.

Maudy mengangguk. "Mau balik tapi nanggung banget"

"Balik aja. Yuk gue anter" ajak Alisha.

Maudy menggeleng.

"Atau mau sama ka Aldo?" Goda Alisha.

Maudy melemparkan tatapan tajam kepada temannya. Soal kemarin, sebenarnya cukup deg-deg an sih tapi Maudy ngga mau ambil pusing juga kalo makin di pikirin.

Ting

"Aaaa pacar aku nih kangen" ucap Alisha membuka ponselnya.

"MAMPUS BUKAN KAN" Maudy tertawa melihat wajah Alisha yang berubah.

"Siapa?"

"Nanda. Gue disuruh ke ruang guru. Nitip hp gue" kata Alisha menaruh ponselnya. "Dipanggil Bu fisikaaa" kata Alisha lalu lari ke luar kelas.

Alisha pun membuka pintu kantor, udah ada Nanda juga disana.

"Nah. Nanti kalian berdua izin ya pas jam terakhir. Beli buku buat di perpus, perwakilan anak MIPA 3"

"Ohhh oke Bu" jawab Alisha.

"Yaudah balik lagi deh ke kelas"


Gini doang?

"Eh tapi Alisha, sini ibu mau bicara"

"Kalo gitu saya duluan Bu," kata Nanda pamit.

"Kenapa Bu? Perlu bantuan lagi?"

Ibu guru menggeleng. Alisha melihat guru ini sedang membuka galeri di hp. Lalu menunjukkan pada Alisha.

"Tadaaa ibu juga beli hamster"

Alisha tersenyum. "Ihhh boleh saya liat ngga bu hpnyaaa?"

"Nih"

Alisha men—zoom foto hamster tersebut. Warna nya warna putih, lebih besar dari yang Alisha punya.

"Ini apa Bu laki-laki atau perempuan"

"Perempuan donggg"

"Yah ngga bisa di nikahin Bu. Punya saya juga perempuan"

"Yahh" kecewa guru itu.

"Harusnya kita kerja sama dulu kalo mau beli Bu. Ibu sih ngga bilang ke saya mau beli hamster jugaa, padahal saya baru beli kemarin"

"Iya sih...ini juga suami ibu yang beliin"

"Tapi lucuuu Bu"

"Yakan. Kapan-kapan kamu ke rumah saya dehh, bawa hamster nya"

Jujur Alisha kaget kalo guru fisika se asik ini. Kayak... Ini guru fisika yang biasanya suka ngasih ulangan dadakan kan?

"Ohh bolehhh. Ibu rumahnya dimana, sini saya catet"

Guru itu memberikan alamat rumahnya pada Alisha. Dan Alisha mencatat.

"Kapan kamu mau dateng? Biar ibu siapin makanan"

"Aduhh saya belum tau kapannya Bu. Enaknya kapan?"

"Sabtu ini?"

Alisha tampak berpikir lalu ia mengangguk. "Bolehh. Jam empat sore ya buuu"

"Oke dehh. Btw kamu sama Barra atau sama siapa?"

"Kayaknya sih sama mamah aku aja Bu, dianter. Kalo ngga paling sama Maudy"

"Oke, sama siapa aja bebas sih. Ibu tunggu loh"

Alisha hormat. "Siapp Bu"

Lalu Alisha ke kantin, ia mau beli minuman. Dalam perjalanan ke kantin, ia mikir.

Kayaknya enak deh jadi anak guru fisika tadi...

Alisha menoleh begitu tangannya di pegang. Lalu tersenyum lebar pada Barra.

"Haiii" sapa Alisha.

"Kok ngga dijawab?" Tanya Alisha.

Barra menarik tangan Alisha, untung minuman yang ia beli sudah ada di tangannya. Barra membawanya duduk di depan koridor kelas dua belas.

"Kenapaa?"

"Gapapa mau disini aja"

Alisha tersenyum. "Kangen kan"

"B aja"

"Sekali-kali romantis gitu...."

"Gimana Berlin?"

"Oh iya, kemarin perdana pertama kali dia pup. Aku pertama kali loh liat pup hamster"


Dari sekian banyak cerita tentang hamster, kenapa yang di ceritain harus tentang pup...

"Dikasih makanan yang dibeli kemarin atau apa?" Tanya Barra.

"Iya yang itu. Tapi malemnya kan mamah beliin pepaya, aku kasih aja pepaya"

Barra mengangguk. "Kamu gamau ngasih tau sesuatu?"

"Tentang?"

"Apapun"

Alisha menaikan alisnya. "Apapun....apa?"

Barra mengedikan bahu. "Kalo ngga ada juga ngga papa"

Alisha menatap Barra. "Did i do something wrong?"

"Aaaaa kenapaaa?" Tanya Alisha melihat Barra yang diam saja.

"Enggaa aku nanya aja"

Lalu Alisha tersadar

Masa iya Barra tau soal fisika...

Alisha menatap Barra yang juga melihatnya. Lalu Alisha tersenyum.

"Hehehehe...aku boong soal nilai hehehehe"

"Berapa nilai aslinya?" Tanya Barra pura-pura ngga tau.

"79"

"Maaffff yaaa. Aku naksir banget sama hamster yang kemarin..."

Barra tersenyum kecil. Ia mengacak-acak rambut Alisha. "Kalo jujur juga tetep aku beliin, Sha"


GABISA GABISA...

ALISHA LEMAH BANGET KALO DIPANGGIL 'SHA'

tbc

santai dulu bestie baru awal-awal.....

jgn lupa follow cast About Barra! ada di bio link ignyaa

Continue Reading

You'll Also Like

293K 13.4K 18
Level tertinggi dalam cinta adalah ketika kamu melihat seseorang dengan keadaan terburuknya dan tetap memutuskan untuk mencintainya. -𝓽𝓾𝓵𝓲𝓼𝓪𝓷�...
4.1M 318K 52
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
615K 24.2K 36
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
1.7M 122K 48
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...