My Cool Enemy (END)

By IchiraSherry

212K 12.2K 4.2K

[Follow Dulu Sebelum Membaca] "Baiklah, persiapkan diri kalian, dua hari lagi kalian menikah!" "APA?" "APA?" ... More

1. Blue Devil
2. Clarisa Anastasia
3. Cast
4. Numpang
5. Tentang Revan
6. Masih tentang Revan
7. Kesialan Risa
8. Rindi dan Revan
9. Es Krim
10. Kemarahan Revan
11. Teman Baru
12. Menemukan Fakta (1)
13. Perubahan Revan
14. Menemukan Fakta (2)
15. Sebelum Liburan (1)
16. Sebelum Liburan (2)
17. Liburan
18. Malam Kita
19. Malam yang Panjang
20. Satu Kamar
21. Jalan-Jalan
22. Penguntit?
23. Kembali ke Rutinitas
24. Suka
25. Dismenorea
26. Perut
27. Ricuh
28. Gosip lagi
29. Kepo
30. Kejadian tak Terduga
31. Janji Revan
33. First Night
34. Pindahan
35. Bertemu Alfa
36. Nasi Goreng
37. Alfaroz dan Gerion
38. Kagum
39. Bertengkar
40. Salah paham
41. Menjauh
42. Ketahuan
43. Jujur
44. Bodoh?
45. Ulah Gerion
46. Strategi (17+)
47. Misi Pertama
48. Misi Kedua
49. Musnahkan Gerion
50. Galau
51. Bioskop
52. Apartemen Kevin
53. Kebenaran Terungkap
54. Karma
55. Hamil?
56. Kecewa & Khawatir
57. Mencari Revan
58. Don't Cry
59. I Love You
60. Kembali Sekolah
61. Posesif
62. Ngambek
63. Kencan
64. Papa?
65. Sarga
66. Marmut Dan Es Batu
67. Ngidam Ala Risa
68. Hukuman
69. Bingung
70. Hilang?
71. Untuk Sarga
72. Sebuah Keputusan
73. Lulus
74. Makasih Risa (END)
75. Extra Part 1
76. Extra Part 2
Tambahan
Judul Baru

32. Pernikahan Kilat

2.6K 144 23
By IchiraSherry


🍃🍃

Seorang wanita berumur 25 tahunan sedang memoles make up di wajah Risa. Hari ini pernikahan kilat Risa dan Revan. Pernikahan diadakan di rumah Risa. Tak banyak undangan yang hadir. Hanya keluarga dekat saja dari keduanya. Tidak ada satupun teman sekolah mereka yang tahu pernikahan ini. Risa melirik ke arah Revan, laki-laki itu berada diruangan sama dengannya, sedang di berikan make up tipis pada wajah tampannya. Pandangan Revan terus mengarah pada handphone ditangannya. Risa baru saja ingat hari ini Rindi, Arsen dan Louren mengikuti olimpiade. Sementara Risa dan Revan, hari ini akan mengucapkan janji suci pernikahan.

"Oke, sudah cantik," ucap wanita yang merias Risa.

"Pengantin cowoknya juga udah siap, ganteng ih, satunya ganteng satunya cantik," ucap wanita yang merias wajah Revan.

Risa dan Revan saling memandang, Risa tidak tahu harus bahagia atau sedih. Pernikahan ini terlalu mendadak dan begitu sulit untuk mempercayainya bahwa ini nyata.

Revan sudah berada di ruangan dengan ayah Risa dan beberapa anggota keluarga lainnya. Rani, Regina dan Nadia begitu tampak bahagia. Risa mengulas senyum singkat, bukankah ia harus bahagia juga?

Pengucapan ijab qobul berjalan sangat lancar. Semua orang tampak lega dan senang. Risa di tuntun untuk bertemu dengan Revan. Debaran di dadanya mendadak muncul, melihat cowok didepannya. Kalau kemarin cowok itu masih musuh bebuyutannya, sekarang sah menjadi suaminya.

Aneh, hidup memang aneh bukan? Kita bahkan tak pernah tahu kemana takdir akan membawanya. Bahkan Revan bukanlah seseorang yang selalu ia sebut dalam doanya untuk menjadi jodohnya. Dua tahun lalu sampai kemarin, Risa masih menganggap Revan sebagai musuhnya, dan hari ini ia harus menganggap Revan sebagai suaminya. Hidup memang seperti itu. Kadang tidak bisa kita mengerti sama sekali.

Risa dan Revan duduk bersanding di kursi yang sudah dipersipkan untuk resepsi. Setelah acara makan, mereka harus berdiri menyalami tamu yang hadir. Rasanya sangat melelahkan berdiri dengan make up dan baju yang tidak biasa mereka pakai. Acara berlangsung cepat karena memang hanya keluarga dekat saja yang hadir. Beberapa kali Risa mendengar ibunya di berondong pertanyaan oleh sanak keluarga, mereka bertanya kenapa Risa menikah di usia masih sekolah, dan ibunya segera menjawab karena perjodohan. Tentu untuk menghindari anggapan miring, married by accident. Mereka menikah memang karena sebuah insiden kecil, namun bukan insiden yang menyebabkan Risa hamil duluan.

Acara selesai. Risa bernapas lega. Ia melepas semua yang menempel di tubuhnya. Rasanya ingin segera pakai kaos dan celana pendek. Setelah bersih-bersih selesai keluarga Risa dan keluarga Revan berkumpul. Tentu saja mereka memberikan wejangan-wejangan pernikahan untuk pengantin baru. Risa dan Revan hanya bisa tersenyum dan mengangguk.

"Ris, ibu mau bicara berdua." Regina mengajak Risa menuju kamarnya.

"Duduk Ris!" Regina menyuruh Risa duduk di sebelahnya.

"Ya ampun, anak ibu udah dewasa, udah jadi istri." Regina memeluk Risa dari samping.

"Apaan sih bu, ini Risa juga masih terkejut, berharap ini mimpi," ucap Risa dengan tersenyum.

"Hush, gak boleh ngomong kayak gitu. Dengerin ibu ya, kamu harus belajar mencintai Revan, jadi istri yang baik, melayaninya dengan sepenuh hati, hormat dan patuh sama suami." Regina menekankan beberapa poin yang ia bicarakan. Mendengar kata 'melayani' membuat Risa merinding.

"Kamu dengar gak Ris?" tanya Regina karena Risa hanya diam saja.

"Iya dengar bu."

"Kamu beruntung menikah dengan Revan, dia udah ganteng, baik dan banyak lagi sisi positifnya. Kamu harus mengimbangi, jangan bandel lagi." Regina mencubit pipi Risa.

Risa mengangguk.

"Syukurlah rencana ibu meminta kamu tinggal di rumah Rani berhasil..eeehhh.. " Regina keceplosan. Ia reflek menutup mulutnya dengan tangan.

"Hah? Rencana? Maksud ibu?" Risa mengerutkan keningnya.

"Ibu hanya asal bicara, hahaha."

Risa menatap tajam ibunya, "Ibu menyembunyikan sesuatu ya?"

Regina menghela napas berat. "Hah, susah sekali punya rashasia dari anak ibu ini."

"Hm?"

"Kamu tau kan ibu, ayah dan tante Rani sahabatan, kita dulu punya rencana mau menjodohkan anak-anak kita. Nah jaman sekarang mana mau dijodohin. Jadinya kita mikir untuk mendekatkan kalian, ya dengan kamu tinggal di rumah tante Rani."

"Jadi ini semua sudah ibu dan ayah rencanakan?"

"Bisa dibilang begitu, tapi ibu beneran sibuk di luar kota ngurus cabang baru, jadi kita pikir sekalian kan nitipin kamu di rumah tante Rani. Dan gak ibu sangka kalian cepat dekat dan----" Regina tertawa.

"Apa sih ibu.. pantas saja ibu tidak cerita kalau tante Rani punya anak cowok, yang diceritain kak Nadia saja." Risa mendengus kesal.

Regina tersenyum dan mengusap lembut rambut Risa.

"Ibu, kenapa harus Risa? Kan ada bang Gavin dan kak Nadia, kenapa gak mereka aja yang di jodohin?" tanya Risa.

"Kamu mikir gak, emang Nadia yang cantik itu mau gitu sama abangmu yang bobroknya gak ketulungan?"

Regina menggeleng, mengingat anak sulungnya itu memang susah diatur dan seenaknya sendiri. Risa menghela napas berat. Kenapa harus bertanya ini itu, toh pernikahan ini sudah terjadi bukan? Yang Risa bisa lakukan adalah menjalaninya. Sekarang tergantung ia dan Revan, bisa bertahan atau tidak.

"Yaudah siap-siap ya, kamu kan hari ini langsung ke rumah Revan, ibu kemarin udah minta bik Sarmi untuk mengemas barang-barang kamu yang perlu dibawa."

"Ibu ngusir?" Risa memeluk ibunya.

"Hush, kok ngomongnya gitu, kamu kan udah jadi istrinya Revan ya harus ikut suami."

"Iya, iya." Risa dan Regina turun ke bawah.

Revan, Rani dan Nadia sudah menyambut Risa di bawah, mereka sudah siap membawa Risa pulang ke rumah.

"Jagain putri kami ya Ran," ucap Regina. Rani mengangguk

"Jagain Risa ya, Van," ucap Imron.

"Iya om, eh Ayah." Setelah sekian lama, akhirnya Revan memanggil seseorang dengan sebuatan Ayah lagi. Rani terharu begitu pula Nadia.

"Jagain adek gue, kalau petakilan dan ngeselin, sleding aja." Gavin menepuk pundak Revan.

"Apaan sih bang!" Risa mencubit pinggang Gavin. Laki-laki itu langsung meringis kesakitan.

"Risaaaa... " Regina melotot pada Risa.

"Maaf, maaf.." Risa melepas cubitan pada Gavin. Risa lupa kalau disana ada mertuanya.

Risa, Revan, Rani dan Nadia pamit dan masuk ke dalam mobil.

"Gavin, kamu harus cepat lulus, kerja trus nikah juga, jangan main-main terus," ucap Regina setelah mobil Revan menjauh.

"Iya, ibu sayang, tenang aja Gavin bakalan serius kuliah, habis itu kawin."

"Nikah Vin, baru kawin." Imran menjitak kepala Gavin.

"Ah, maksud nya juga gitu yah, Gavin ke kamar ya." Gavin masuk ke rumah.

"Semoga Risa bahagia ya Yah."

"Pasti bu, Risa pasti bahagia." Imran memeluk istrinya dan mengajak istrinya masuk ke rumah.

Revano







Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 70.6K 47
Anastasya Shelyn Maguera yang hangat, cerewet dan lembut harus dipertemukan dengan Elang Dylan Giofani yang dingin, irit bicara dan ketus sekaligus c...
2.5M 123K 78
Yona remaja perempuan kelas sebelas Sekolah Menengah Atas yang memutuskan untuk menikah di usia muda karena kondisi keluarganya. Tapi, siapa sangka k...
4.5M 443K 53
#narendra01 -part lengkap -sudah direvisi tapi revisinya untuk versi novelnya nanti ( sok banget versi novel, soalnya blm ada penerbit yang pas.) Sek...
2.3M 129K 44
Tentang perjodohan dan juga luka. ~~~ Menikah dengan kakak kelas yang selama ini di cintainya sama sekali tidak membuat Rea bahagia. Rea pikir perjod...