My Cool Enemy (END)

By IchiraSherry

212K 12.2K 4.2K

[Follow Dulu Sebelum Membaca] "Baiklah, persiapkan diri kalian, dua hari lagi kalian menikah!" "APA?" "APA?" ... More

1. Blue Devil
2. Clarisa Anastasia
3. Cast
4. Numpang
5. Tentang Revan
6. Masih tentang Revan
7. Kesialan Risa
8. Rindi dan Revan
9. Es Krim
10. Kemarahan Revan
11. Teman Baru
12. Menemukan Fakta (1)
13. Perubahan Revan
14. Menemukan Fakta (2)
15. Sebelum Liburan (1)
17. Liburan
18. Malam Kita
19. Malam yang Panjang
20. Satu Kamar
21. Jalan-Jalan
22. Penguntit?
23. Kembali ke Rutinitas
24. Suka
25. Dismenorea
26. Perut
27. Ricuh
28. Gosip lagi
29. Kepo
30. Kejadian tak Terduga
31. Janji Revan
32. Pernikahan Kilat
33. First Night
34. Pindahan
35. Bertemu Alfa
36. Nasi Goreng
37. Alfaroz dan Gerion
38. Kagum
39. Bertengkar
40. Salah paham
41. Menjauh
42. Ketahuan
43. Jujur
44. Bodoh?
45. Ulah Gerion
46. Strategi (17+)
47. Misi Pertama
48. Misi Kedua
49. Musnahkan Gerion
50. Galau
51. Bioskop
52. Apartemen Kevin
53. Kebenaran Terungkap
54. Karma
55. Hamil?
56. Kecewa & Khawatir
57. Mencari Revan
58. Don't Cry
59. I Love You
60. Kembali Sekolah
61. Posesif
62. Ngambek
63. Kencan
64. Papa?
65. Sarga
66. Marmut Dan Es Batu
67. Ngidam Ala Risa
68. Hukuman
69. Bingung
70. Hilang?
71. Untuk Sarga
72. Sebuah Keputusan
73. Lulus
74. Makasih Risa (END)
75. Extra Part 1
76. Extra Part 2
Tambahan
Judul Baru

16. Sebelum Liburan (2)

2.2K 161 39
By IchiraSherry

🍃🍃

Risa sampai di depan rumah Revan, ia melepas sepatunya, menaruh di rak paling atas, lalu membuka pintu. Risa melangkahkan kakinya masuk, namun dari belakang seseorang menarik kerah seragamnya, ia terseret ke belakang,

"Siapa sih, beraninya..." Risa melihat Revan masuk ke dalam rumah tanpa berbicara apapun. Risa menatap cengo punggung cowok itu.

"Shit, gak sopan banget." Risa melepas earphone yang bertengger di telinganya.

"Cih gara-gara lo ya gue gak dengar motor Revan." Risa memarahi earphone nya.

Risa masuk ke dalam rumah, ia melihat Revan duduk di sofa dan menonton televisi. Risa memilih mengabaikannya dan berjalan menuju tangga.

"Mau kemana?"

Risa menghentikan langkahnya, ia menoleh ke sumber suara.

"Kamar lah."

"Ambilin gue minum."

Apa? Barusan es batu nyuruh gue? Batin Risa.

"Gak punya kaki ya? Ambil sendiri lah," ucap Risa.

Revan menoleh menatap Risa. Tatapan seperti biasanya tanpa ekspresi dan dingin.

"Apa?"

"Ambilin gue minum!"

Dia kenapa sih? Ngeselin banget, batin Risa. Risa berjalan ke arah dapur, mengambil segelas air.

"Nih... ngeselin banget sih tinggal ambil aja pakai nyuruh-nyuruh orang."

Revan menerima gelas dari Risa dan meminumnya, "Salah sendiri gak mau berterima kasih."

Risa menatap malas kepada Revan, "Cih, nolong ya nolong aja gakusah ngarepin imbalan dong." Risa mendengus kesal.

"Terserah gue." Revan memencet remot TV berkali-kali, saluran terus berganti dan sepertinya Revan belum menemukan channel yang cocok.

"Es batu berhenti, ada acara kesukaan gue." Risa duduk di sebelah Revan.

"Hah? Lo suka beginian?"

Risa mengangguk. Channel tersebut menampilkan film kartun Detective Conan. Ya, Risa sangat menyukai kartun tersebut. Risa bahkan mengkoleksi semua seri komik dari Detective Conan.

Revan hendak mengganti channel itu dengan channel lainnya namun Risa segera merebut remot di tangan Revan.

"Jangan di ganti, gue mau nonton."

"Gue yang nonton duluan Marmut."
Revan merebut remot itu kembali.

"Dasar Bocah!" Revan mengganti channel yang menampilkan acara berita.

"Hih, gak mau ngalah banget sama cewek." Risa melotot pada Revan.

"Emang lo cewek?" ucap Revan dengan enteng.

"Lo kira gue bukan cewek?"

"Kirain."

Muka Risa memerah karena marah. Ia merebut remot dari Revan dan memasukkan remot itu ke dalam hoodie yang dipakainya.

"Mau apa lo? Berani ngambil?"

Revan tersenyum smirk, "Lo nantangin gue?"

"Enggak tuh, lo aja yang--- "

"Akhh.. "

Revan mendorong tubuh Risa lalu menindihnya, memegang kedua tangan Risa dan menaruhnya diatas kepala dengan satu tangannya.

"Kenapa?" tanya Revan.

"Lo mau apa? Lepasin!" Risa meronta tapi kenapa susah sekali lepas dari cengkeraman tangan Revan.

"Mengambil remot."

"Eh tapi---"

Revan dengan santainya memasukkan tangan kananya ke dalam hoodie Risa. Sialnya itu remot kenapa bisa berada di atas dada Risa.

"Ketem--- " Revan langsung menarik tangannya, melepaskan cengkeraman tangannya pada kedua tangan Risa dan menjauh dari tubuh gadis itu.

"Kurang ajar!" Risa langsung duduk, dan memeluk tubuhnya sendiri.

"Sorry, gak sengaja." Revan membuang muka ke samping. Ia tak berfikir sampai ke situ. Ia pun tak sengaja menyentuh dada Risa saat mengambil remot dari dalam hoodie nya.

"Dasar mesum!"

"Udah gue bilang, gue gak sengaja."

"Bodo amat, gue marah sama lo."
Risa berdiri, beranjak pergi ke dalam kamarnya.

Revan menatap punggung Risa menjauh dari pandangannya.

Duh, lo ngapain sih Van, kemarin lo nyium dia, sekarang lo nyentuh dadanya, astaga.. Revan memegang kepala dengan kedua tangannya.

Nadia yang baru pulang dari kuliah terkejut melihat Revan seperti orang frustasi.

"Lo kenapa? Stres?"

Suara Nadia menyadarkan Revan "Gak, gue mau ke kamar."

Nadia melongo melihat tingkah aneh adiknya. Tak biasanya dia seperti itu. Ia memilih tak peduli dan masuk ke dalam kamarnya.

Risa membanting tas dan hoodie miliknya sembarang. Ia duduk di tepi kasur memegang kepalanya dan mengacak-acak rambutnya.

Haaah, dasar mesum!! Risa menghela Napas berat. Ya Tuhan jantung gue berdetak sangat kencang. Aaaahh.. ngeselin banget. Risa membanting tubuhnya ke kasur, ia memijat pelipisnya kasar.

🍃🍃

Sekarang pukul 20.00, Risa berada di depan kamar Nadia, ia mengetuk pintu beberapa kali, namun tak ada respon dari pemilik kamar. Nadia meminta Risa ke kamarnya, ia ingin menunjukan sesuatu.

"Orangnya masih di luar, nerima telepon."

Risa menoleh ke sumber suara. Revan berdiri di depannya. Satu tangannya di masukkan ke saku celana dan satu tangannya memengang gelas berisi air putih.

"Gak nanya." Risa mendengus kesal lalu berjalan ke sofa.

"Gue ngasih tau." Revan berjalan dan duduk di sebelah Risa.

"Gak butuh." Risa memalingkan muka, berusaha menghindar dari tatapan Revan.

"Masih marah?" tanya Revan.

"Urusan gue," jawab Risa.

"Maaf. "

Risa menoleh ke arah Revan, "Gak mau maafin."

"Bukan sepenuhnya salah gue." Revan membela diri.

Risa melotot pada Revan, "Trus salah gue gitu?"

"Coba lo gak masukin remotnya ke hoodie lo, gak kejadian kan." Revan meneguk air putihnya.

"Kalau lo gak mesum, yaa gak kejadian." Risa melotot pada Revan.

"Udah gue bilang, gue gak sengaja, gue juga gak ngerasain apa-apa kok, tepos gitu." Revan melirik ke arah Risa.

"Lo ya.. " Risa mengambil bantal dan memukulkannya pada Revan, "Udah salah, body shaming lagi."

"Ada apa ini? Kok kalian bertengkar?" Rani baru saja keluar dari kamar mandi.

"Re.. Van tante, body shaming."

"Van, gak baik lo, kamu minta maaf sama Risa."

Revan mendengus kesal, ia menatap jengkel pada Risa, "Maaf"

"Iya, iya.."

"Yaudah tante masuk kamar ya, Ris, Van."

Risa dan Revan mengangguk. Risa menatap tajam ke arah Revan. Revan beranjak dari sofa.

"Beneran tepos, gue gak bohong." Revan nyengir.

"Es batuuuu.." Risa melempar bantal ke arah Revan.

🍃🍃

Nadia selesai menerima telepon, ia langsung menarik Risa masuk ke kamarnya. Nadia menunjukkam koper yang akan di bawa saat liburan, ia juga bingung baju-baju mana yang akan dia pakai selama liburan. Nadia meminta Risa memilihkan baju untuknya. Lagi-lagi Risa menjawab semuanya bagus, menurutnya semua baju cocok dengan tubuhnya Nadia yang bagus.

"Lo ada masalah sama Revan?" tanya Nadia sambil melipat bajunya.

"Enggak ada kak Nad, biasalah pertengkaran kecil aja." Risa
tersenyum.

"Bilang gue, kalau Revan macam-macam biar berurusan sama gue Ris." Nadia menepuk pundak Risa.

Risa tersenyum, "Oke kak Nad."

"Eh lo udah nyiapin baju dan lain-lain belum?"

Risa menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Belum ka, besok aja deh."

"Yaudah, gue udah gak sabar liburan sama lo, pasti gak garing, kalau liburan sama Revan aja pasti garing banget." Nadia teringat liburan lalu bersama Revan dan Ibunya.

"Emang tu kak, gak bisa diajak fun, geregetan kan jadinya," ucap Risa.

"Hish, ya gitu deh," Risa dan Nadia tertawa. Sementara Revan bersin-bersin di kamarnya.


Tbc

Nih Revan kalau di sekolah


Vote dan comment ya ka, Makasih..

Continue Reading

You'll Also Like

196K 9.6K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
2.3M 129K 44
Tentang perjodohan dan juga luka. ~~~ Menikah dengan kakak kelas yang selama ini di cintainya sama sekali tidak membuat Rea bahagia. Rea pikir perjod...
5.8M 207K 64
[Sebagian part telah dihapus] Kisah dua anak manusia yang harus menikah diusia 17 tahun karena perjodohan. Menentang, tentu saja itu yang mereka ingi...
762K 42.8K 61
Siapa yang tidak kenal dengan Aksara William? Laki-laki yang dijuluki 'master gombal' ini memang lah laki-laki tampan. Tapi, ini bukan cerita Badboy...