YAAMPUN LUPA UPDATE LAGI DI LUAR 😭😭
Sebelumnya ingin menyapa dulu para pembaca About Barra. Seperti yang bisa dilihat ini adalah cerita kedua dari About Barra.
Kembali bertemu dengan Alisha dan Barra kembali. Dan akan kenalan dengan beberapa tokoh baru.
happy reading y'all<333
6 November 2020, si dingin sudah mencair mengungkapkan isi hatinya pada perempuan yang selalu mengganggu dirinya setiap hari.
Sekarang hubungan itu masih berjalan. Hampir memasuki satu tahun, dan ya sekarang mereka adalah senior akhir di SMA.
Beruntung Alisha naik kelas karena nilainya saat semester terakhir agak turun. Dan spesial cerita ini tidak bersekolah di Taruna Raya. Alisha berada di Pelita High School. Sekolah negeri yang sangat mewah dan biayanya yang cukup mahal membuat beberapa orang heran.
Sebelum lanjut ke cerita mereka di kelas dua belas. Di part awal ini akan menceritakan sedikit hubungan Alisha dan Barra di kelas sebelas. Banyak yang dilewati, tentu saja juga ada kejutan tersendiri.
10 bulan lalu
"Selamat 2 bulan jadi pacar Alisha" sambut Alisha ceria.
"Yaaa" jawab Barra. Barra Sebastian Alexander ya beginilah sikapnya dan Alisha sudah terbiasa walau kadang harus menahan kesalnya sendiri.
"Mau hadiah apa udah jadi pacar Alisha?"
"Orangnya aja"
Alisha tersenyum geli. "Berangkat sekarang nih bos?"
"Naikkk" suruh Barra.
Alisha naik ke motor Barra. Ia memegang jaket pacarnya ini, selama dua bulan hubungannya masih baik-baik saja ya meski ada berantem kecil tapi itu sudah biasa.
"Kamu ngga bawa apa-apa jenguk bunda?" Tanya Alisha kencang.
Barra mendekatkan wajahnya dengan telinga Alisha. "Udah bawaa di jokk"
"Okeeee okeee aku dengerrrr"
Barra tersenyum sedikit. Alisha selalu seperti itu, tidak pernah berubah. Masih berisik, cerewet, penuh ocehan, ceroboh. Tapi Barra malah jatuh hati pada perempuan ini.
Hari ini Barra dan Alisha ingin menjenguk mamah kandung Barra yang masih berada di rumah sakit jiwa. Keadaannya tidak berubah, tidak semakin baik dan tidak semakin buruk.
Hubungan Barra dengan papahnya? Tidak ada yang beda juga. Alexander masih selalu menyuruh anaknya untuk menghindari mantan istrinya tapi Barra tidak peduli.
"Oh pasien baru saja tidur karena tadi sempat berteriak. Apakah mau tetap dijenguk?" Tanya suster.
"Ya saya cuman sebentar"
"Baik mari saya antar"
Barra membawa tangan Alisha ke genggamannya untuk mengikuti suster tersebut. Padahal bisa saja Barra menolak karena jelas ia sudah tau dimana ruang bundanya. Tapi ia menghargai usaha sang suster.
"Silahkan, kalo ada apa-apa bisa panggil suster yang lain aja ya"
"Makasih sus"
Suster itu mengangguk lalu pergi. Barra membuka pelan pintu kamar bundanya dengan tangan kanan yang masih menggenggam tangan mungil Alisha.
"Salam duluuu" bisik Alisha.
"Assalamualaikum Bun..."
"Assalamualaikum tante.."
Alisha membiarkan Barra duduk untuk melihat kondisi bundanya. Kalau dilihat, sekarang bundanya semakin kurus.
"Barra ngga mau ganggu, tapi kangen aja sama bunda"
"Dirumah sepi banget, setiap hari ngeliatin papah cuman main laptop sama istrinya"
"Bunda sehat-sehat yaaa, biar bisa Barra tengokin. Jangan tinggalin Barra dulu, Barra masih butuh bunda"
Alisha yang berdiri itu tersenyum. Melangkah kesamping Barra untuk mengusap bahu cowok itu.
"Ada Alisha juga. Dia udah jadi pacar Barra, udah dua bulan katanya"
"Ish emang dua bulannn bukan katanyaaa" bisik Alisha.
Barra mencium kening bundanya. "Barra pamit ya, ngga mau ganggu lama-lama. Setiap hari Minggu Barra bakalan kesini. Cepat sembuh"
Lalu Alisha berjalan ke samping bankar bunda Barra. "Pamit duluan Tante, sehat teruss jangan mikirin apa-apa. Aku sayang Tante"
Barra menutup pintu kamar pelan. Melihat kondisi bundanya sekali lagi sebelum berjalan keluar.
"Abis ini mau kemana?" Tanya Alisha.
"Maunya?"
"Seterahhh"
"Bukan kamu namanya kalo ngga terserah" ledek Barra.
🌼🌼🌼
"Yel"
"Yelll"
"Apaannnn" jawab Biel yang masih membereskan pakaiannya.
"Yel lo serius mau pindah ke luar negeri?" Tanya Darren.
"Gue berusaha nolak" jawab Biel.
"Terus ngapain packing?" Tanya Darren.
"Emangnya ini buat ke luar negeri? Gue sama Ferra mau ngadain tunangan di Bandung"
"Seriusan jadi? Yel, lo ada masalah apa sihhh? Kenapa tiba-tiba mau sama Ferraa?" Tanya Tania yang daritadi melihat Biel.
"Ngga ada"
"Yaelah kita udah temenan berapa lama siiii" Tania terus membujuk.
Tidak hanya hubungan Alisha dan Barra saja yang awet, tapi persahabatan mereka juga.
"Gue gabisa jelasin sekarang"
"Terus kapan? Sampe nanti di tangan lo ada cincin tunangan gitu?"
"Gue mau coba sendiri dulu" kata Biel tetap tidak mau memberi tau.
Darren pun menggeleng ke arah Tania menyuruh perempuan itu berhenti bertanya.
"Kelas sebelas tinggal 2 bulan lagi Yel. Kalo butuh bantuan mending ngomong dari sekarang" saran Darren.
Gabriel mengangguk sebagai jawaban. "Katanya lo mau jalan sama Kevin?"
"Besok. Hari ini dia lagi ngurus berkas buat PTN"
Kejutan pertama adalah Tania dan Kevin masih berpacaran. Ya sangat langgeng memang.
"Lo ngga jalan sama Calista? Ini kan weekend" tanya Tania pada Darren.
"Gue lagi ngambek"
"Dih" Tania mendelik. "Ngambek mulu lo"
"Bodo ah"
Hubungan Darren yang paling lama disini. Walaupun sebelumnya pernah putus tapi Darren meminta perempuan itu untuk kembali lagi. Dan alhasil sampai sekarang mereka berpacaran (kembali).
Kalau kalian ingat, Gabriel Evans dan Ferra Kaila akan bertunangan tanpa alasan yang jelas dan tidak diketahui siapapun.
Dan ingat juga, kalau Gabriel orang yang pandai mengunci mulutnya. Pria itu lebih suka menyelesaikan masalah sendirian walau berat.
🌼🌼🌼
"Dyyy isshhh ayolah tanya Ferra. Gue berani nih tanyaaa" pinta Alisha.
Maudy yang sedang meracik baksonya itu menggeleng. "Buat apa sihhh? Al denger ya, gue udah putus sama Biel. Yaudah udah gitu lohhh"
Alisha memencet dua pipi Maudy dengan tangannya.
"Ihhh" kata Maudy melepas tangan Alisha.
"Denger ya Maudy Lizzie anaknya ibu Wanda. Lo sama Biel tuh masih sukaaaa, lagian kita juga ngga tau alasan mereka tunangan apa kann?"
"Gue harus tau emang? Al, kalo dia emang sayang sama gue ya dia kasih tau gue lah. Masa gue harus ngemis-ngemis ke Ferra minta alasan"
Alisha diam. Sepertinya salah juga memaksa Maudy agar tau alasan Biel pindah sekolah nanti.
"Mending sama ka Aldo aja"
"Gila lo" balas Maudy melihat sahabatnya ini tak paham. "Mana bisa secepat itu"
"Nah orangnya dateng. Kak Aldoooo! Ka Kevinnn! Siniiii" panggil Alisha.
Dua seniornya itu pun menuruti apa kata Alisha. Semua murid sudah tau kalau memang Kevin tuh deket sama Alisha. Dalam artian sebagai adik kakak.
"Ngapa?" Tanya Kevin.
"Aduh yang udah mau terakhir di sekolah, ya traktir ngga sihhh?" Tanya Alisha.
"Kan Vin. Pasti bocah ini minta traktir" kata Aldo menyentil kepala Alisha.
"Mau apaan emang?"
"Serius? Padahal cuman basa-basi. Eh tapi boleh kali ya tas Gucci"
"Sinting" kata Kevin. "Gue beliin ade gue Adidas aja nabungnya satu tahun"
Alisha terkekeh. "Okey okeyyy, Dy lo mau apa? Tadi kan elo yang minta kan?"
Aldo menatap Maudy. "Apaansih pinter banget ngarangnya"
"Udah udah. Nanti lo chat aja si Kevin. Nanti tentuin hari, baru deh jadi. Dah yok kita banyak urusan, bye dede-dedeeee" kata Aldo langsung merangkul Kevin agar pergi dari kantin.
"Lo tuh yaaa, jangan bikin gue marah deh" kata Maudy malas.
"Odyyy aku cuman menghibur" Alisha menirukan panggilan Aldo ke Maudy.
"Bangsat lo" balas Maudy.
Alisha melihat pria jangkung yang baru saja memasuki kantin. "Omooo ada pacar aku, aduh aku samperin ngga yaaaa"
Maudy memutar bola matanya malas. "Alay lo. Sana samperin deh, males gue mau ke kelas aja"
Alisha tersenyum lebar. Ia mencium tangannya lalu ditempelkan pada dahi Maudy. "Love you odyyyy"
"ALSIHAAAA" kata Maudy kencang. Sementara Alisha hanya bisa tertawa lalu lompat ke arah Barra.
"Ta—"
"Udah dibilangin jangan lompat. Kalo kesandung kena air panas mau?" Potong Barra.
Alisha memanyunkan bibirnya. Gadis itu kembali lompat tapi lebih pelan.
"Tadaaa aku bawaaa caramel lohhh" ucapnya.
"Makan di kelas aku aja" ajak Barra menggandeng tangan pacarnya.
Semuanya tau sekarang kalau Alisha sudah menang. Gadis itu sudah menang memperjuangkan Barra, gadis itu berhasil membuktikannya, berhasil melawan perkataan orang kalau dirinya ngga akan bisa.
Nyatanya? Alisha mendapatkan Barra sekarang. Apalagi Barra cukup bucin pada dirinya. Hal itu juga kadang Alisha sombongkan kepada Jessy.
Padahal Jessy juga sudah punya pacar, tapi Alisha masih melihat gadis itu kesal kalau Alisha berduaan dengan Barra.
"Diluar aja yukkk, sambil liat yang main baskettt" ajak Alisha.
Barra tak menjawab, pria itu langsung menurutinya. Mereka duduk di depan ruang BK yang berhadapan langsung dengan lapangan.
"Aku makan ya" kata Barra.
Alisha mengangguk senang. Untung tadi tukang nasi uduk dekat rumah sudah buka.
"Kamu bikin?"
Alisha mengangguk semangat. "Enak kan? Bikin nih aku pagi-pagi"
"Bikin di depan komplek?"
Alisha tertawa. "Susah ya boongin orang pinter"
Gatau udah ke berapa Alisha gagal boongin Barra. Pria itu selalu tau, apakah gelagat Alisha serendah itu kalau bohong?
"Kapan-kapan aku bikinin deh, bantuan mamah sih tapi" ujar Alisha.
"Bar, cepet banget ngga sih udah mau kelas dua belas? Padahal kayaknya nih baru kemarin aku ngejar-ngejar kamu, eh sekarang udah jadi pacar beneran"
"Udah gitu sekarang kak Kevin mau naik kelas. Agak sedih sih, padahal dia suka traktir aku"
"Yaudah sana salam perpisahan dulu jalan-jalan seharian" suruh Barra menatap Alisha membuat gadis itu menggeleng.
"Nggak ah nanti ada yang cemburuuuu" ledek Alisha melirik Barra dengan ujung matanya.
"Dihh aku mana pernah cemburu"
"Yakin? Yaudah deh aku pergi sama kak Kevin yaaaa?"
"Jangan" kata Barra. "Aku aja yang traktir, kamu mau apa?"
Alisha sukses tertawa renyah. "Dihh aku mana pernah cemburuu" Alisha menirukan gaya bicara Barra tadi.
"Besok aku mau nganter Biel beli keperluan" ucap Barra membuat Alisha menoleh.
"Buat? Pindah ya?"
Barra menggeleng. "Dia ngga jadi pindah"
"Serius??" Tanya Alisha semangat.
"Tapi jangan kasih tau siapa-siapa dulu. Biel cuman cerita sama aku"
Alisha mengangguk. "Terus keperluannya buat apa?"
"Tunangan"
"Bar, kenapa sih Biel mauu? Kayak kenapa segampang itu?"
Barra ingin sekali menjawab. Tapi ia sudah menepati janjinya pada Gabriel kalau tidak akan memberi tau siapapun, termasuk Alisha.
"Aku ngga tau soal itu, Biel belum cerita lagi"
tbc
beberapa part ke depan kita flashback dulu kelas 11 yawww
btw tokohnya ada yang aku ganti xixi, tapi Alisha sama Barra engga kokkk.
open roleplayer yaa gais, bisa di cek link Instagram di bioo
start: 15-Oktober-2021