#09. Seni Bela Diri..

Start from the beginning
                                    

"Apa yang kau lakukan di sini?" ketus Anming.

"Aku ingin duduk juga" ujar Li heeng.

"Tidak bisa!" ujar Anming melarang.

"Kenapa tidak bisa? apa tempat ini milikmu?!" ujar Li heeng dan sorotan mata Anming menatap pada jari tangan Li heeng.

"Lihatlah ada kotoran di kukumu" ucap Anming dengan tenang sembari menikmati teh hangatnya.

Li heeng menatap jari tangannya dan tak menyangka dengan penglihatan Anming yang begitu tajam dan teliti, akan tetapi ia merasa kesal hanya karena ada sedikit kotoran Anming langsung bersikap ketus padanya.

"Hei? hanya karena ini kau sampai menghusirku?" ujar Li heeng tak terima.

"Jangan harap bisa duduk di dekatku dengan kotoran yang masih ada di tubuhmu" ujar Anming.

"Kau! huff.. sabar Li heeng, sabar" gumam Li heeng mengelus dada. Setelah membersihkan sedikit kotoran yang menepel di kukunya ia pun duduk dan menatap Anming dengan serius.

"Pria sepertimu yang terlalu memperhatikan kebersihan, bisa-bisanya masuk ke perguruan Fungyao, apa kau pikir di sini kau akan di istimewakan?" sindir Li heeng.

"Tidak, memangnya apa urusanmu denganku?" jawab Anming.

"Emm.. bukan begitu, aku hanya.." ujar Li heeng

"Kau pikir dengan cara seperti ini, kau bisa mendekatiku dan mencoba mencuri perhatianku? semua gadis sama saja, membosankan" sela Anming.

"Eh? apa? kau mengataiku apa barusan?! hei Anming, di dalam perguruan ini lambat laun semua akan saling akrab, tidak perlu ketus ataupun sombong" ujar Li heeng.

"Sudahlah, aku mau kembali" ujar Anming membawa cangkir tehnya dan pergi dari situ.

Dari kejauhan Feng xi tertawa terbahak-bahak melihat sikap ketus Anming pada Li heeng, suara tawa Feng xi membuat Li heeng kesal lalu menghampirinya.

"Kenapa kau tertawa? apanya yang lucu?!" ucap Li heeng marah.

"Kau kan tau dia itu sangat hati-hati dan pandai menilai, jangan coba-coba untuk mendekatinya, atau kau akan tersinggung" saran Feng xi.

"Cih! aku tidak yakin dia akan bersikap seperti itu terus-menerus padaku" ujar Li heeng sembari menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Apa maksudmu?" ujar Feng xi.

"Membuat pria seperti dia luluh itu sangat mudah" ujar Li heeng tersenyum.

"Hei? jangan berbuat yang aneh-aneh" ujar Feng xi.

"Tidak aneh, tapi aku ingin sekali melihat dia berubah dan sangat akrab denganku, suatu hari nanti akan kubuat dia sadar, jika kotor tidak seburuk itu" ucap Li heeng.

"Li heeng? apa jangan-jangan kau ini menyukai Anming?" ujar Feng xi.

"Jangan bicara sembarangan, aku hanya ingin punya banyak teman saja" bantah Li heeng.

"Baiklah" ujar Feng xi mengiyakan.

Li heeng kembali ke kediamannya kemudian berbaring terlentang di tempat tidurnya. "Kira-kira, apa semua tujuanku bisa kuselesaikan? jika di pikir, hidup sedirian dalam kesepian seperti ini benar-benar membosankan, aku takut tidak akan sanggup" batin Li heeng. Saat tengah memejamkan mata, tiba-tiba pintunya di gedor oleh seseorang. Li heeng terkejut dan segera keluar, di luar pintu ada murid lain di perguruan Fungyao yang memintanya untuk segera berkumpul di luar aula.

"Lagi?? hhh.. aku baru istirahat sejanak" keluh Li heeng memelas lalu pergi menuju tempat itu.

 aku baru istirahat sejanak" keluh Li heeng memelas lalu pergi menuju tempat itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Lotus PerakWhere stories live. Discover now