Tolongin Gue! (11)

103 28 2
                                    

Don't forget to pay for my work by tap the star icon

Let's mutual if you want, ask me

Berikan umpan balik jika Anda menemukan kesalahan ketik. Komentari bagian yang menurut Anda menarik.

HAPPY READING FIGHTER!🖤

***

Be Calm

"Mindfulness being present without judgement in every moment".

***

Pagi ini, Asha berangkat pagi-pagi sekali untuk mempersiapkan tempat acara dan memastikan semuanya dalam keadaan baik. Dengan almamater kebesarannya, ia bergerak lincah menata kursi yang miring lalu meluruskannya tepat dengan garis-garis yang tergambar di lantai gedung ini.

"Cha! Woi! Rajin banget perasaan jadi babu." Sudah dipastikan yang bicara adalah Wendy dengan panggilan khas yang ia tujukan ke Asha dan kesukaannya yang menyebut anggota OSIS sebagai babu. Pukul saja Wendy biar ramai.

"Gue ke sini cuma mau bawa berita keren banget abis!" seru Wendy seraya berjalan menghampiri Asha yang masih saja sibuk dengan para kursi.

"Apaan? Heboh banget lo!" Asha duduk di salah satu kursi setelah Wendy menghampiri. Wendy pun ikutan duduk di samping Asha.

"Pembicara diklat hari ini Sehun!!!" seru Wendy yang membuat mata Asha melotot sempurna.

"Sialan?" Asha melongo. Tidak menyangka semua ini akan terjadi begitu saja padahal semuanya juga dimulai dari pendapatnya.

"Lo tau kan kalau gue benci buat liat tuh cowok?" Asha berbicara serius pada Wendy yang sedang senyum-senyum sendiri.

"Ya gue tau, tapi lo enggak bisa menghentikan orang yang suka sama Sehun, bodoh!" Pernyataan Wendy barusan membuat Asha sadar. Benar juga. Sebanyak apa pun Asha membenci Sean, tidak akan memengaruhi seberapa banyak orang yang menyukainya.

"Lo sih, sibuk cek lapangan terus tapi enggak paham teknis!" tegur Wendy membuat Asha spontan menoleh pada Wendy.

"Lo tau? Gue enggak dikasih tau siapa pun, gimana bisa tau sayangkuuu."

"Serius? Semalem Jojo ngasih tau gue lewat SMS, katanya si Juna dia juga dapet pemberitahuan teknis." Mulut Asha membentuk 'o', begitu juga matanya.

"Lah?! Gue cuma dapet SMS dari dia sur-"

"Pada ngapain di sini?" Seserorang muncul mengejutkan dua manusia yang sedang menggibah itu. Keduanya menoleh kompak pada cowok itu. "Wen, lo ada tugas buat ngoreksi punya anak-anak dan belum selesai, kan?"

"Eh iya, Jo. Gue cuma mau nyamperin Asha doang, kok. Duluan ya!" Wendy yang menyadari kedatangan Johan segera pergi dari gedung itu karena tahu dia tak memiliki urusan di sini.

Johan pun segera pergi juga dari ruangan itu karena ia hanya ingin mengingatkan setiap anggotanya untuk menjalankan tugasnya.

"Jo," panggil Asha ketika Johan baru menginjakkan langkah pertamanya.

"Kenapa?" Cowok itu akhirnya menoleh dan menjawab panggilan Asha juga.

"Enggak apa-apa." Namun Asha terlalu mempertimbangkan untuk bertanya pada Johan apa alasannya tak memberitahu tentang teknis acara padanya. Asha berbalik, melanjutkan pekerjaannya untuk menyusun kursi yang tak lurus pada garis.

ChasséWhere stories live. Discover now