Kultum Pagi (7)

110 28 2
                                    

Don't forget to pay for my work by tap the star icon

Let's mutual if you want, ask me

Berikan umpan balik jika Anda menemukan kesalahan ketik. Komentari bagian yang menurut Anda menarik.

HAPPY READING FIGHTER!

***

Be Define
"Your opinion of me doesn't define who i am."

***

Satu minggu sestelah PPDB, dimulailah program PLSPDB yang merupakan kepanjangan dari Pengenalan Lingkungan Sekolah Peserta Didik Baru. Biasanya, orang-orang yang paling sibuk di sini adalah para anggota OSIS. Mereka harus menyiapkan segalanya supaya siap diperkenalkan pada peserta didik baru.

Hari ini adalah hari pertama PLSPDB yang akan berlangsung sekitar tiga hari. Di hari pertama ini, para OSIS akan mengecek seragam lengkap dari para murid baru dan menghukum mereka yang tak mengenakan seragam sekolah asal lengkap.

Asha menutup mulutnya yang terbuka lebar dengan tangannya. Ia sedang berdiri di belakang barisan siswa yang sedang melakukan apel. Semalam, Asha tak bisa tidur sama sekali karena memikirkan sesuatu yang mungkin saja tertinggal meski ia sudah menyiapkan perlengkapan untuk hari ini di jauh-jauh hari dulu.

Beban berat akan selalu ia rasakan ketika acara seperti ini tiba di hadapannya. Hari ini pun begitu, apalagi beban yang ia rasakan ditambah dengan beban dari desas-desus orang yang membicarakannya mengenai masalah bahwa dia adalah adik dari seorang Sehun. Padahal kan, tidak ada yang harus dipermasalahkan dari itu. Tetapi ini semua mungkin menjadi hal wajib yang perlu dipikirkan oleh orang yang sedikit tak suka pada Asha contohnya Ivy. Kakak kelas Asha yang memiliki kelas sama persis dengannya yaitu IPA 4.

"Ngapain lo diem aja di situ? Lo pikir lo bakal jadi kayak abang lo walau cuma diem aja? Sukses enggak segampang itu."

Kenapa coba dia harus mengungkit kakaknya Asha? Bagaimana itu bisa berhubungan?

Meskipun banyak ucapan kesal dari dalam hati Asha, ia tetap berusaha untuk mengiyakan saja ucapan seniornya itu dari pada dia harus menerima lebih banyak lagi ejekan yang menyangkut-pautkan dengan kakaknya.

"Iya, Kak maaf," ucapnya tanpa tahu apa kesalahannya. Karena pada dasarnya dia memang tak bersalah. Seniornya saja yang toxic.

"Lo tau kan ada murid baru kelas 12 yang daftar di sini kemarin? Lo juga tau kan kalau dia kelas 12 dia harus tetap ikut PLSPDB meskipun dia kelas 12? Buruan cari dia di kelas 12 IPS 3! Bawa dia ke sini!" suruh Ivy tanpa memikirkan bagaimana perasaan Asha saat ini.

Lalu memangnya bagaimana perasaan Asha saat ini? Tentu saja saat ini dia sedang sangat kesal. Karena ia benar-benar tak ingin bertemu dengan cowok aneh itu lagi.

Ya, Memang benar bahwa cowok aneh itu adalah murid baru kelas 12 di SMA harapan. Juga kenyataan bahwa murid baru meski dia kelas 12 harus mengikuti PLSPDB membuat cewek itu sangat kesal. Apa gunanya ikut PLSPDB kalau sudah kelas atas. Bentar lagi lulus pula.

"Ngapain diem lagi? Buruan!" bentak Ivy yang menyadarkan Asha dari lamunannya.

Ia pun segera berlari menuju lorong kelas dua belas dan mencari papan bertuliskan "XII IPS 3" dengan tergesa-gesa. Ia pun mengetuk pintu yang tertutup setelah menemukan ruang kelasnya.

"Permisi, Kak. Saya mau memanggil yang namanya Barandika Yunicho di kelas ini, Kak," ucap Asha dengan hati-hati ketika pintu sudah dibukakan oleh salah seorang kakak kelasnya.

ChasséWhere stories live. Discover now