Berkah dari Sebuah Murka (30)

72 20 16
                                    

Don't forget to pay for my work by tap the star icon

Let's mutual if you want, ask me

Berikan umpan balik jika Anda menemukan kesalahan ketik. Komentari bagian yang menurut Anda menarik.

HAPPY READING FIGHTER!🖤

***

Be Shocked

"Make it happen, girl. Shock everyone".

***

Saat itu, tak banyak orang yang berkerumun. Jika biasanya suatu tragedi akan mengundang khalayak ramai, hujan kala itu mengalahkan keberadaan tragedi tersebut. Hanya ada beberapa orang yang mendekati tempat terjadinya perkara.

Beberapa sibuk menonton korban, beberapa lainnya menghubungi ambulans dan menolong si pengendara motor yang juga jatuh. Beruntungnya, kecelakaan ini tak begitu fatal. Meskipun sang korban sempat terpental, keadaannya tak begitu parah. Dari luar ia terlihat baik dengan segores luka di pelipisnya. Namun ia masih perlu diperiksa lagi untuk mengetahui jika saja terjadi luka dalam padanya.

Meskipun tak banyak terluka, gadis itu tak berhenti menangis meski ia kehilangan kesadarannya. Mulutnya merintihkan rentetan kalimat tak berujung dengan matanya yang tertutup. Tak sedikit orang yang mengherankan itu. Namun yang pasti, hanya satu yang masih merasa apa yang ia lakukan tersebut adalah hal yang wajar.

“Mas, ini ditolong, dong! Jangan dilihatin aja!” Seseorang menyenggol bahu Bara yang sedang memandangi korban beberapa waktu yang lalu dengan mata yang berkilauan. Ia tersentak, baru sadar bahwa selama beberapa waktu ia hanya melamun dan bukannya melakukan tanggung jawabnya.

Ia segera menghampiri sang korban lalu mengangkat tubuhnya sesegera mungkin setelah ambulans datang. “Lin, maafin gue, ya. Enggak sengaja,” ucap Bara seraya menggenggam tangan gadis yang tak berdaya itu.

Mulai saat itu jantungnya berdebar kencang, khawatir jika sesuatu terjadi pada Asha. Ia terus menggosok tangan dingin milik Asha ketika isak tangis Asha semakin kencang.
Ketakutan itu menjalari perasaannya. Rasa takut Asha menjadi ketakutannya juga.

***

Beberapa waktu yang lalu, Asha sudah dibawa masuk ke dalam ruang gawat darurat. Baru saja, ada sosok yang pernah Asha hindari sampai cewek itu meminta tolong pada Bara untuk segera mengantarnya pergi. Sebenarnya pikiran Bara kalut, ia khawatir bahwa sosok tadi adalah sosok jahat yang mungkin saja ingin membahayakan Asha. Namun, ia sendiri masih tak bisa mengatasi rasa cemasnya sehingga dari tadi ia hanya bisa mondar-mandir di depan ruang UGD.

 Namun, ia sendiri masih tak bisa mengatasi rasa cemasnya sehingga dari tadi ia hanya bisa mondar-mandir di depan ruang UGD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berkali-kali ia merapalkan rasa sesalnya karena ia terlalu ngebut tadi. Beruntung, dia dapat dengan sigap mengerem motornya meski pada akhirnya ia tetap mengenai Asha karena rem yang terlalu mendadak. Ia juga jadi menyesali sikapnya pada Asha yang sebelum-sebelumnya. Kenapa ia bertindak terlalu kasar pada cewek itu? Bagaimana nanti dia bisa minta maaf setelah ini? Bukan tak mungkin, Asha akan lebih sulit memaafkannya setelah apa yang sudah Bara lakukan padanya.

ChasséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang