35. Kopi Darat

Mulai dari awal
                                    

Dari apa yang kutangkap, dia menceritakan hubungannya yang sudah berjalan sekitar tiga tahun. Sejak dari awal hubungannya, semua berjalan lancar tanpa ada permasalahan, tetapi pacarnya tiba-tiba mulai berubah sejak bertemu dengan teman akrabnya sendiri. Kejadiannya saat Robby dan teman akrabnya sedang bermain futsal, dan kebetulan pacarnya ada di sana untuk menunggunya saat itu.

Beberapa minggu kemudian, sikap pacarnya mulai berubah. Dari yang dulunya manja dan butuh perhatian, berubah menjadi cuek dan kasar. Robby merasa pacarnya seperti menjadi orang yang berbeda.

Awalnya dia memaklumi dan mencoba untuk sabar menghadapi sikap buruk dari pacarnya. Tapi lama-kelamaan dia tidak tahan lagi dan mengungkapkan semua kekesalannya. Tetapi pacarnya tidak terima dengan apa yang dikatakan Robby, jadi mereka pun mengalami pertengkaran besar.

Hingga pada akhirnya mereka putus, karena selalu bertengkar setiap kali berkomunikasi. Walau sebenarnya Robby masih ingin mempertahankan hubungannya, tetapi pacarnya bersikeras untuk memutuskan hubungan mereka.

Tak lama setelah putus, Robby tak sengaja melihat pacarnya sudah bergandengan tangan dengan teman akrabnya sendiri. Melihat itu, Robby mulai merasa ada yang aneh dan mengganjal di hatinya.

Dia mulai merasa perubahan drastis dari pacarnya sangat tidak logis. Dia mulai berpikir bahwa pacarnya itu telah dipelet oleh teman akrabnya sendiri. Oleh sebab itu dia mulai mencari paranormal yang bisa menolongnya. Hingga akhirnya sekarang dia bertemu dengan Putra.

"Kira-kira ada solusi gak, mas?" tanyanya kepada Putra.

"Hmmm, coba tunjukin foto mantan kamu," jawab Putra pelan.

Dengan cekatan dia membuka ponselnya lalu menjulurkannya ke Putra. "Ini fotonya mas."

Dalam beberapa saat, Putra hanya memandangi foto yang ditunjukkan oleh Robby dengan serius. Beberapa saat kemudian, dia pun perlahan mulai membuka suara.

"Mantan kamu diguna-guna," ucap Putra pelan.

"Sama temen saya itu ya mas?" tanya Robby dengan cepat dan gugup.

"Bisa jadi, soalnya yang saya lihat, memang ada yang udah lama nempel sama mantan kamu. Tapi saya belum bisa pastiin siapa yang ngirim," jawab Putra.

"Bisa minta tolong buat sembuhin mantan saya gak mas? Kalo bisa sampe kita balikan lagi," ucap Robby dengan penuh harap.

"Boleh, bakal saya usahakan," ucap Putra dengan santai.

"Makasih mas, kalo boleh tau prosesnya bagaimana dan butuh waktu berapa lama ya, mas?" tanya Robby dengan wajah yang gembira.

"Nanti saya kabarin lagi, mas. Setelah kopdar ini kelar, kita komunikasinya secara privat aja," jawab Putra sambil tersenyum kecil.

"Oke siap mas, makasih banyak udah mau bantuin saya," ucap Robby dengan raut wajah yang ceria.

"Sama-sama, mas." Pandangan mata Putra kian melirik ke arahku.

Aku merasa lirikannya penuh dengan suatu arti. Entah kenapa aku merasa apa yang ditunjukkannya sekarang, bukanlah sifat sebenarnya. Sebab aku merasa cara berbicaranya berbeda dengan ekspektasiku setelah melihatnya secara ghoib.

Sebab selama mereka sibuk berkomunikasi, aku telah mengaktifkan mata ketigaku dan memperhatikannya dengan seksama. Aku merasakan ada entitas yang sedang bersembunyi di dekatnya. Walaupun mereka sedang tidak terlihat, aku bisa merasakan hawa keberadaan mereka. Dan dari hawa keberadaan mereka, aku merasakan suatu energi yang terasa kasar dan liar. Layaknya hawa yang biasanya muncul pada binatang buas pada umumnya.

Awakening - Sixth SenseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang