Sewidak Telu (63)

Start from the beginning
                                    

Kedua tangan Jongin mengepal hebat, dia sangat marah bukan karena ucapanmu yang menghina Junmyeon ataupun Joohyun. Tapi karena dia sangat mengetahui betul apa yang kamu rasakan. Sedih, kecewa, marah, dan senang. Yang tak bisa kamu ekspresikan dengan baik.

Sedangkan Sehun yang melihat tingkah kamu begitu pun tak terkejut, malahan dia senang kamu bersikap seperti itu. Ini yang sangat dia inginkan, karena dengan adanya perpecahan ini dia dapat menggunakannya untuk merebutmu kembali ke pelukannya.

Junmyeon sudah tidak tahan lagi dengan kemarahan kamu, dia mengaku salah dan menyesal karena ini semua memang kesalahannya. Jika saja sikapnya tak kasar dan jahat padamu, mungkin saja kamu bisa menerimanya dan juga Joohyun.

Terlebih lagi yang membuat Junmyeon sangat sangat menderita adalah tangisan pilu dari Joohyun yang melihatmu menolaknya walaupun kesalahan Joohyun tidak seberapa itu, baginya...

"Cukup... kalian tidak usah berdebat lagi." akhirnya Junmyeon bersuara, dia berdiri sambil menepuk bahu Jongin. "Sudahlah Jong... kau jangan terlalu keras pada adikmu."

"Cih..." kamu mendecih muak melihat Junmyeon terlihat baik dan membelamu.

"T-tapi ap---"

Junmyeon menganggukkan kepalanya, "Tidak apa-apa... duduklah kembali, biar appa yang berbicara dengannya." ucapnya yang membuat Jongin akhirnya menurut.

Junmyeon menatapmu dengan senyuman tulus, walaupun kamu menolak dan mengalihkan tatapanmu agar tidak melihat ke arahnya. Kamu benar-benar muak dan tidak ingin melihatnya.

"Maafkan ucapan kakakmu (Yn)-ahh... dia tidak bermaksud untuk memarahimu, hanya saja dia terlalu terkejut dengan sikapmu yang---"

"Munafik..."

Junmyeon langsung susah bernafas, rasanya lehernya tercekik sesuatu.

"Astaga... ucapanmu sungguh keterlaluan sayang." Chanyeol sungguh tak tahan lagi, dia langsung membentakmu. Dan itu membuat Sehun berapi-api ingin membunuh Chanyeol saat ini juga.

Kamu tersenyum kecut sambil menatap dengan kosong pantulan dirimu yang berada di kaca berukuran sedang yang tergantung di sebelah lukisan.

"Aku memang keterlaluan. tapi lebih keterlaluan mana dengan perbuatan 2 orang yang dengan teganya membuang aku... h-hanya karena aku adalah aib yang akan membuat mereka malu !"

Joohyun mendongakkan dan menggeleng tidak setuju atas ucapanmu.

"TIDAK... I-ITU TIDAK BENAR."

"ITU BENAR !" Joohyun tertohok dengan jawabanmu, "A-aku... adalah anak haram yang seharusnya kalian bunuh waktu itu."

Setelah mengatakan itu kamu segera melangkahkan kakinya keluar secepat mungkin, meninggalkan beberapa orang yang tertegun mendengarkan ucapanmu. Dan hanya Sehun lah yang langsung menyusulmu.

"EOMMA..." Donghun dan Yonghun langsung keluar dari kamar mereka ketika mendengar suara keras dari kamu, dan mereka berdua langsung di cegah oleh Chanyeol ketika ingin mengikutimu.

"Kalian semua menyakiti eomma, terutama kakek !" ucap Donghun langsung menatap nyalang ke arah Junmyeon. Dan setelahnya masuk ke dalam kamarnya sambil membanting keras pintu kamarnya.

"E-eomma akan p-pulang kan a-appa ?" tanya Yonghun yang bergetar hebat sambil memeluk Chanyeol.

"Ya. eomma akan pulang sayang."

#

#

#


Sudah beberapa menit kamu berjalan menyusuri jalanan dengan wajah sembab, dan pandangan kosong tak terarah. Dan dengan setia Sehun berjalan di belakangmu berapa meter untuk memastikan dirimu aman, begini saja bisa membuat jantungnya berdetak kencang. Serindu itu Sehun padamu, melihatmu dari jarak sedekat ini membuat rindunya semakin bergelora.

Di keadaan seperti ini dia ingin sekali merengkuhmu ke dalam pelukannya, mengucapkan kata-kata menguatkan dan berjanji akan membalas semua perlakuan jahat pada orang-orang yang menyakitimu. Memikirkan hal itu saja bisa membuatnya mengepalkan kedua tangannya, apalagi sampai melakukan itu mungkin bisa membuat hatinya sangat bahagia.

Tapi tiba-tiba sesuatu terjadi padamu begitu cepat, dan dia langsung berlari menolongmu.

"(YN)-AHH..."

Sehun menolong kamu yang terjatuh karena terserempet pengguna motor, Sehun juga melihat dengan sekilas plat nomor motor yang menabrakmu untuk membuat perhitungan padanya nanti. Sialan... Sehun benar-benar marah saat ini karena melihat kedua lututmu terluka, dan telapak tanganmu juga tergores aspal jalanan.

"Astagaaaaa... ayo ke rumah sakit sekarang !" ucapnya yang ingin menggendong kamu tapi tertahan karena kamu langsung menepis gerakannya.

"Tidak perlu, biarkan saja aku mati saat ini !"

"MWO ? KAU GILA EOH ?"

"YA."

"HAISSSHHHH... AKU TAK MEMPERBOLEHKAN DIRIMU UNTUK MELAKUKAN ITU."

"Memangnya kau siapa bisa melarangku ?"

Apa-apaan ini ? Sehun terkejut dengan pengakuanmu yang ingin segera mengakhiri hidup. Tidak... Sehun tidak akan membiarkan kamu pergi meninggalkannya, jika sampai itu terjadi... Dia akan langsung membunuh siapapun yang membuatnya marah.

"BAIKLAH. jika itu kemauanmu untuk mati... silahkan saja, aku takkan melarangmu lagi." ucapnya mengancam, tapi seolah tak peduli, kamu langsung melangkahkan kaki menuju ke arah lalu lalangnya mobil dan motor yang sangat ramai saat ini.

Tentu saja Sehun terkejut, sungguh terkejut. Bagaimana bisa ucapannya yang hanya sebuah kepura-puraan langsung kamu iyakan, ini gila. Dengan segera, Sehun langsung menarik tanganmu, dan langsung merengkuhmu dalam pelukannya yang sangat erat dan rasanya tidak ingin melepaskan pelukan itu.

"Jangan lakukan itu (Yn)-ahh... tolong jangaannn, aku mohon padamu." Sehun langsung meneteskan air matanya, mencium pucuk kepalamu dengan sayang.

"Menangislah jika kau ingin menangis... luapkan segala apa yang kau rasakan saat ini, jika perlu lakukan apapun padaku untuk menyalurkan apa yang tertahan di hatimu, sayang..."

Tanpa aba-aba kamu langsung membalas pelukan Sehun dan menangis sejadi-jadinya hingga menjerit, juga tidak lupa dengan umpatan-umpatan kekesalanmu pada Sehun. Meskipun umpatan itu bukan tertuju untuknya, tapi setidaknya itu bisa sedikit membantu meringankan bebanmu. Dan baru kali ini Sehun merasa berguna sebagai pria.

"Aku akan selalu ada di sampingmu... aku tidak akan meninggalkanmu lagi ! karena aku sangat sangat mencintaimu (Yn)." Sehun semakin mengeratkan pelukannya.








DONE

Aduh apasih part ini, gaje yah 🙈 iya ku rasa emang gajelas gitu 😳
Yaampun maap yah gais... karena sebenernya aku bingung dengan chapter ini, maunya sih tadi bikin kalian menerima kehadiran Joohyun dan Junmyeon, tapi aku berubah pikiran dan malah ngebuat kalian nolak mereka 🤭
Karena aku pikir di dunia ini nggak ada manusia yang sebaik itu menerima takdir, pasti ada drama yang berliku di balik itu sebelum semuanya terkondisi ya kan ? 🤭 Apasih Anggi ini ? Sok iye deh 😂
Dahlah gitu aja... jangan lupa yah gais berikan vote dan komen sebanyak-banyaknya, biar aku semakin semangat gitu ngelanjutinnya 🙂🙏

Makasih, 9 Januari 2021 💗

I'm Your Slave, Also Your LoveWhere stories live. Discover now