27. Mobil yang Bergoyang

Start from the beginning
                                    

Melissa langsung bergegas berjalan mendekatiku lalu berkata, "Kita berangkatnya satu mobil ya, Ram."

Steven lantas mengejeknya. "Baru juga nongol, udah main nempel-nempel aja, nih."

Melissa tak memedulikan ejekan Steven, dia semakin menempel di dekatku. "Iya dong, soalnya udah lama gak ketemu. Udah kangen, nih."

"Lebay deh, baru juga gak ketemu tiga hari," sindir Adellia.

Melissa membalas dengan sinis. "Ya, biarin dong. Kayaknya ada yang lagi sirik, nih."

Kepalaku terasa pusing, sebab baru saja sampai, mereka sudah mulai bertengkar. Aku tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi di sepanjang perjalanan nantinya. Hingga sesaat kemudian, Riska mulai berbicara dan memanggil kami semua untuk berkumpul.

"Halo! Dengerin aku bentar, dong," Riska berucap keras untuk menarik perhatian.

"Kenalin temen aku, mereka bakal ikut liburan bareng kita," jelas Riska sambil mengarahkan tangannya ke arah pasangan itu.

Satu persatu dari kami pun mulai berkenalan dengan pasangan itu, yang bernama Ivan dan Thalia. Dari perkataan yang kudengar, ternyata mereka berdua adalah sepasang kekasih. Jika ditambahkan dengan Steven dan Jessica, bisa dikatakan di perjalanan ini ada dua pasang kekasih yang resmi. Sepertinya mereka akan sibuk bermesraan, sedangkan kami yang jomblo hanya bisa menjadi penonton.

"Barang-barangnya udah pada lengkap semua, kan?" tanya Riska memastikan.

"Kalo rombongan kita udah pada lengkap, Kak," jawabku. "Omong-omong, om Theo lagi gak ada di rumah ya, Kak?"

"Iya, Ram. Papaku lagi ada urusan bisnis di luar," balas Riska. "Untuk pembagian mobil sama orangnya jadi gimana, nih?"

"Kalo aku sih ngikut Steven aja, Kak."

Belum sempat Riska membalas ucapanku, tiba-tiba Adellia dan Melissa berkata serentak, "Aku ngikut Rama."

Aku hanya bisa menepuk jidatku setelah melihat tingkah mereka berdua. Sedangkan Ilham hanya diam memandangi interaksi kami, walau aku tau sebenarnya dia kecewa karena Adellia masih saja tak menghiraukannya.

Steven datang mendekatiku, lalu merangkul bahuku sambil berkata, "Wih, kayaknya laku keras nih temen gua," ledek Steven.

"Kayaknya bakal seru nih, ada cinta segitiga soalnya, haha," tambah Jessica.

Steven meralat ucapan dari Jessica. "Segi empat kali, beb."

"Bab beb bab beb, lo kira bebek!" ucapku kesal.

"Eh, kayaknya dulu gua sering denger lo manggil beb juga," ucapku sembari menatap Jessica. "Kalo gak salah mantan lo yang inisial namanya dari A."

"Siapa tuh yang namanya dari A?" tanya Jessica sambil menatap tajam ke arah Steven.

"Hehehe, mantan aku waktu SMA beb, tapi aku udah lost contact kok sama dia," ucap Steven dengan cengiran di wajahnya.

Lalu dia menatapku dengan kesal sambil berbisik pelan di telingaku, "Awas ya lo! Bakal gua bales entar."

"Bodo amat! Makan tuh bab beb bab beb, hahaha!" balasku sambil tertawa puas.

"Udah ... udah ... kelamaan ngobrol, entar yang ada kita ga jadi-jadi berangkatnya, nih." potong Riska.

Lalu dia lanjut berkata, "Biar gampang gini aja. Ivan,Thalia sama Ilham ikut bareng mobil aku aja."

Awakening - Sixth SenseWhere stories live. Discover now