~Utara & Selatan~
"Lolipop! Lolipop! Lolipop! Asik-asik!"
"Lolipop! Lolipop! Lolipop! Asik-asik!"
"Lolipop! Lolipop! Lolipop! Asik-asik!"
Selatan berdecak, mungkin kalau dihitung, sudah seratus kali Utara menyeru seperti itu. Selatan yang mendengarnya saja bosan, serasa telinganya berbuih. Bahkan musik-musik favorit Selatan terasa tidak nikmat karena kicauan Utara yang seperti burung pipit sepanjang jalan.
"Dasar bocil, bocil," guman Selatan pelan sambil memperkuat cekamannya di setir kemudi.
"Ata belok," kata Utara menunjuk ke toko permen langganan Utara.
"Ata yang banyak!" Selatan menghela napas, melepas seat belt-nya tanpa menyahuti Utara, lalu berjalan malas menuju toko permen tersebut.
"Yes! Lumayan meras bekantan selama seminggu." Utara menunggu Selatan di mobil sambil memainkan ponsel.
Tidak perlu menunggu lama Selatan kembali bersama dua plastik putih di tanganya. "Yeay!"
"Yey yay yey yay, duit gue melarat!" Selatan mencebikan bibir sambil memasang seat belt-nya.
Sebenarnya, tujuan utama mereka adalah supermarket. Namun, karena Utara yang terus mendesak seperti penagih hutang, mau tak mau Selatan menurut agar Utara berhenti mengoceh. "Dari pada uang bulanan yang dipotong. Pilih mana?"
Selatan memilih diam. Keduanya pun sama-sama diam karena mulut Utara juga sudah disumpal lolipop. Sampai akhirnya, mereka tiba di supermarket. Selatan memarkirkan mobilnya di tempat parkir. Mereka memasuki supermarket dengan Utara yang mendorong troli, sambil memasukkan bahan-bahan yang sudah bunda catat.
"Ngerem bilang-bilang dong," gerutu Selatan yang sedari tadi memainkan ponselnya karena bosan menemani Utara yang keliling-keliling jadi mendubruk dirinya karena berhenti mendadak.
"Jalan jangan main hp." "Habisnya nemenin lo belanja, tuh, lama, ngebosenin."
"Ya udah, lo yang bawa." Utara menggeser tubuhnya, memberikan alih troli itu sepenuhnya pada Selatan.
"Bawa sendiri," tolak Selatan tidak acuh, dan kembali memainkan ponselnya.
"Dari pada lo main hp nggak jelas, mending lo yang dorong." Utara langsung merebut ponsel Selatan dan menyimpan benda itu ke dalam sling bag-nya.
"Balikin hp gue."
"Nggak, sebelum kita keluar dari supermarket."
Selatan mengalah—bukan, tapi kalah.
Mendengkus sebal, Selatan menambah kecepatan langkah kakinya untuk menyetarakan dengan Utara yang pergi ke sana – ke mari dengan santainya. Sedangkan dirinya sendiri harus mendorong troli belanjaan. Hingga saat mereka berhenti di blok snack, Selatan melepaskan troli dan meraup berbagai snack ringan. Utara mendumel.
"Ini kebanyakan," ujarnya menunjuk keranjang troli mereka yang seketika penuh.
"Suka-suka guelah," sahut Selatan enteng, lalu mengambil wafer dan memasukannya ke dalam troli. Utara berdecak sebal.
STAI LEGGENDO
Utara & Selatan [#DS1 Selatan| END]
Teen Fiction[#1-teenfiction 30.11.2020] Tetangga seberang rumah? Musuh dari kecil? Tapi tinggal serumah? Pfffttt!!! 1. Dilarang berisik putar musik kenceng-kenceng 2. Remote tv harus gantian 3. Dilarang pelit sama makanan 4. Utara memasak dan cuci piring 5. Se...
BAB 20
Comincia dall'inizio