31|Timezone 2.

272 78 24
                                    

Lagi-lagi kegiatan Rahel cuma menunggu cover lagu Agam. Tapi kali ini ia tidak sendiri, ia bersama mama. Itupun karena mama memaksa. Waktu itu Rahel sedang mendengarkan suara Agam dan kebetulan mama mendengar, mama langsung histeris dan meminta Rahel selalu mengabari saat ada cover baru. 

"Sama siapa itu, Hel?" 

Benar kali ini ada yang berbeda di cover lagu Agam. Dan akhirnya Rahel tau alasan Agam membuat cover lagu. Memang suara Agam itu bagus, tapi biasanya Agam selalu ngeles, 'Suara gue kan cuma boleh didengerin lo, Hel. Ntar kalo mereka denger, mereka baper gimana? Lo mau tanggung jawab?'

Dan ternyata dia pemicunya, "Namanya Ghea, Ma. Pacarnya Agam."

"Oh, pantesan Agam gak mau pacaran sama kamu, orang yang mau sama dia cantik-cantik kok."

"Iya, anak mama emang jelek. Jadi dengerin gak nih?"

"Jadi dong." 

Rahel menaikkan volume ponselnya hingga suara Agam terdengar jelas. 

Not sure if you know this
But when we first met
I got so nervous I couldn't speak
In that very moment
I found the one and
My life had found its missing piece

Sungguh indah suara Ghea. Menenangkan, pantas saja Agam mau dengan gadis kanak-kanak itu.

So as long as I live I love you
Will have and hold you
You look so beautiful in white
And from now 'til my very last breath
This day I'll cherish
You look so beautiful in white
Tonight

Agam, lo emang gak pernah gagal bawain lagu, puji Rahel dalam hati.

What we have is timeless
My love is endless
And with this ring I
Say to the world
You're my every reason
You're all that I believe in
With all my heart I mean every words

So as long as I live I love you
Will haven and hold you
You look so beautiful in white
And from now 'til my very last breath
This day I'll cherish
You look so beautiful in white
Tonight

You look so beautiful in white

Penggalan lagu terpanjang yang Agam bawakan. Indah sekali. Sungguh sungguh indah. Sampai-sampai Rahel ingin menangis.

"Ma, Rahel ke kamar dulu ya?"

°°°

Waktu yang Rahel tunggu-tunggu akhirnya tiba. Hari pertama masuk sekolah. Lebih tepatnya jam pulang sekolah.

"Kak Hel, beneran gak ikut pulang?" 

"Nggak, Ta. Bilangin Bagas, gue main dulu sama temen."

"Oke, duluan ya, byee."

Seperti ada yang salah dengan dirinya. Pertama, ia merasa sangat senang. Kedua, ia seperti enggan berkata jujur dengan Bagas. Ketiga, sungguh ia sudah tidak sabar.

Beberapa hari lalu, Rahel mengirim pesan pada Agam. 

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
always youWhere stories live. Discover now