22|Surprisee!!!!!

345 103 21
                                    

Keesokan harinya, Rahel sangat-sangat sibuk. Sejak semalam ia bolak-balik ke minimarket untuk membeli perlengkapan ulang tahunnya dan Agam. 

Makanya, ia menolak ajakan Bagas kemarin. 

Matahari sudah semakin tenggelam. Jadi Rahel segera membuat kue untuk Agam. Jantungnya berdetak sangat kencang hingga tubuhnya sedikit gemetar. Ia sangat gugup, karena hari ini adalah penentuan dari semua kerja kerasnya. 

Rahel mengikuti resep yang sama persis dengan yang ia buat tempo hari. Hingga jadilah sebuah kue yang mirip sekali dengan hasil percobaannya waktu itu. 

Lalu ia membuka jurnalnya dan membaca kembali kritik dari Agam. Hari itu, Agam bilang, jika ia ingin kue yang ada coklat sama buah cerinya. Iapun memarut coklat batang dan melapisikannya ke kue itu. Sedemikian rupa, dan terakhir ia sematkan beberapa buah ceri di atas krim. 

"Yes" Ia tersenyum bangga. Tak lupa ia mengabadikannya dalam foto. 

Setelah itu, ia memasukkan kue itu ke dalam sebuah box yang kemudian ia letakkan di ruang tamu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah itu, ia memasukkan kue itu ke dalam sebuah box yang kemudian ia letakkan di ruang tamu. Bersama sebuah kardus besar yang isinya segala properti untuk mendekorasi rumah Agam. Tak lupa juga ia membawa sebuah kado paling istimewa. 

Iapun segera mandi dan memakai gaun yang telah ia siapkan. Gaun hitam polos selutut dengan sedikit renda berbunga yang menghiasi lengannya. Ia menguncir rambutnya menjadi satu, seperti biasa, yang beda adalah pita abu-abunya. Baru kemarin ia membeli pita itu, khusus untuk hari ini. Supaya lebih cantik, hehe. Padahal sama sekali tidak memberikan efek lebih baik untuk wajahnya.

Ia sudah siap. Sangat terlihat elegan. Tapi sayangnya, ia tidak mempunyai heels maupun flat shoes, jadi ia pakai sneakers yang senada. Aneh sih sebenarnya, tapi tidak masalah, mau bagaimana lagi. 

Ia berangkat. Cukup lama perjalanannya, ditambah lagi ia harus mampir ke minimarket lagi untuk membeli lilin dan korek api. Dasar pelupa. Sampai akhirnya ia sampai di rumah Agam. Sebelum masuk, ia tanya ke Pak Ujang, apakah Agam sedang di rumah? 

"Agamnya lagi pergi, belum lama juga kok, Neng." Jawab Pak Ujang.

Lalu ia membawa mobilnya masuk. Dan membopong semua barangnya ke ruang tamu Agam, supaya nanti kalau Agam datang, bisa langsung melihat. Awalnya Bi Ani berniat membantu, tetapi karena jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam, jadi ia menolaknya dan meminta Bi Ani pulang saja untuk istirahat  

°°°

Ruang tamu Agam yang begitu kosong sudah disulap menjadi sedikit lebih indah. Ucapan 'HAPPY SWEET SEVENTEEN' terpampang jelas di dinding. Dipercantik dengan beberapa foto yang menunjukkan wajah bahagia mereka berdua. 

Rahel juga sudah memasangkan lilin di atas kue Agam. Tak lupa ia juga membeli pisau kue, topi ulang tahun dan juga terompet kecil. Kado darinyapun juga terlihat indah di atas meja. 

always youWhere stories live. Discover now