prometheus Children 2 chapter 6(part 2)

221 16 0
                                    

Akademi Triadne, salah satu dari lima sekolah militer terbesar di benua ini. Berada di bawah naungan langsung kekekaisaran, bahkan secara de facto memiliki otoritas mandiri sebagai sebuah wilayah netral.

Bisa dibilang, akademi ini memiliki otoritas layaknya negara kecil dengan kota akademi sebagai ibukota. Meski sebagian besar wilayahnya adalah hutan roh, bukan berarti Akademi Triadne lemah dalam ekonomi.

Faktanya, wilayah ini adalah pemilik tambang terbesar sekaligus peringkat tertinggi dalam produksi mana stone kekaisaran. Bukan hanya itu, karena sebagian besar wilayahnya adalah hutan roh, hal itu membuat kemunculan demon beast spirit relative tinggi di wilayah akademi.

Dan hal itu juga yang menjadikan wilayah ini sebagai tempat perburuan demon beast spirit terbesar kedua di kekaisaran setelah hutan terlarang sanctum sanctuary.

Meski begitu, bahkan jika wilayah ini adalah pemilik produksi alat sihir terbesar, wilayah ini masih mengimpor bahan makanan dan tekstil dari luar. Hampir 80% dari kebutuhan warganya di dapat dari luar wilayah, dan dengan minimnya lahan investasi hal itu membuat perkembangan ekonomi di tempat ini tidak terlalu mencolok.

Meski setidaknya, jika di bandingan tempat asalku; Aren, tempat ini masih beberapa langakah di depan.

Saat aku sedang memikirkan itu, tanpa sadar aku sudah sampai di depan gerbang utama akademi. Bahkan jika ini adalah kedua kalinya aku datang, aku masih tidak bisa terbiasa dengan rimbunnya hutan dan suasana sakral di tempat ini.

Sebelumnya mungkin aku tidak terlalu memperhatikannya karena tekanan ujian, tapi jika kalian sedikit saja lebih teliti merasakan aura tempat ini, kalian akan tahu jika ini bukan tempat dimana orang biasa bisa bersikap seenaknya.

Seperti yang di harapkan dari sekolah militer terkemuka, suasana yang dimiliki memang berbeda. Meski secara penampilan tidak terlalu mencolok, tidak bisa di pungkiri jika akademi ini memiliki wilayah yang sangat luas mencakup hutan roh di dalamnya.

"Tuan Muda, ada apa?"

Melihatku yang masih tertegun memandang gerbang besar dari logam hitam aneh, Lilli bertanya.

"Tidak, aku hanya merasa, entah kenapa aku tidak bisa terbiasa dengan suasana di wilayah ini."

"Unn, pada dasarnya suasana dan aura di tempat ini memang sengaja di buat sedemikian rupa, hal itu untuk mengundang roh alam yang tinggal di sekitar wilayah ini."

Mengikuti arah pandanganku, Lilli menjelaskan.

"Memanggil roh alam huh?"

"Ya, tempat berkerumun para roh akan menjadi spot dimana jumlah mana di udara meningkat. Dengan asumsi semacam itu, mereka mendirikan sistem arus sihir akademi ini."

Menjelaskan dengan fasih, Lilli meletakkan jarinya di dagu.

"Lilli, kau benar-benar tahu banyak hal."

"Tidak-tidak, anda tahu, itu adalah pengetahuan umum bagi para penyihir. Hampir semua sekolah militer dengan basis pengajaran sihir membuat sistem arus sihir semacam ini."

Sebentar, aku baru tahu tentang hal ini.

"Anda tahu, anda harus lebih sering membaca buku-buku tentang pengetahuan umum. Kebiasaan anda yang hanya membaca sesuatu yang anda anggap menarik itu tidak baik."

Ah, jadi ini salahku...

Menghentikan pembicaraan kami, aku mengajak Lilli memasuki gerbang dengan berkata "baiklah, mari kita masuk."

"Tuan Muda, selalu mengubah topik pembicaraan, ketika topik itu tidak menguntungkan anda adalah kebiasaan buruk."

Tapi, sepertinya Lilli tidak puas dengan caraku mengakhiri pembicaraan.

Prometheus ChildrenWhere stories live. Discover now