Phrometeus Children Prolog(part 2)

1.3K 130 10
                                    

Tahun 438, bulan ke 7, hari ke 26 kalender Essembria.

Perasaan menggigil dari musim gugur semakin mencekat menandakan semakin dekatnya musim dingin, di perburuk dengan cuaca berawan dan hari yang menjelang sore, membuat suasana dingin di hutan perbatasan Aren dan hutan terlarang Sanctum Sanctuary semakin parah.

Aku tidak menyangka jika perjalan pulang setelah pemusnahan monster yang mengamuk akan berkahir dengan suana menggigil seperti ini.

Biasanya suasana dingin semacam ini baru akan terasa pada pertengahan bulan ke delapan, tapi untuk tahun ini, sepertinya musim dingin akan datang lebih awal. Mama Alice pernah bilang jika musim dingin yang datang lebih awal memberi pertanda baik, mungkin karena itu membuat masa hibernasi para monster dan binatang liar datang lebih awal dari biasanya.

"Ugu, bukankah hari ini lebih dingin dari biasanya?"

Dan saat aku sedang melamun, Amel Ardor, seorang Grasswalker yang menjadi Rogue diparty ini mendesah sambil meringkukan badan mungilnya.

Telinga kelincinya terlihat melengkung kebawah menunjukkan kalau dia sedang tidak bersemangat.

"Sebentar lagi musim dingin tiba, jadi wajar jika suasana menjadi semakin dingin."

"Aahh, aku benci musim dingin."

Dan di sampingya, Audrey Dios laki-laki manusia yang bertugas sebagai tanker di party ini menyelanya. Ah, aku jadi ingin tahu, apa demihuman juga melakukan hibernasi di musim dingin? Aku ingin bertanya, tapi entah kenapa aku merasa akan ada sesuatu yang buruk terjadi jika aku melakukannya, jadi aku memilih untuk menahannya di ujung lidahku.

"Nicho, apa yang akan kau lakukan setelah ini?"

Di sampingku, suara wanita lain terdengar, itu adalah Floritina Clove, seorang gadis cantik berambut kelabu, dia adalah seorang healer yang berasal dari kuil, selain kecantikkanya yang menawan, kemampuanya dalam tehnik penyembuhan juga bisa katakan lebih baik dari pada penyembuh pada umumnya.

Biasanya penyembuh yang menempuh pendidikkan di kuil akan lebih memilih bekerja di instalasi penyembuhan kerajaan atau melanjutkan pendidikkannya di institut tinggi kuil, tapi Floritina sepertinya memiliki alasanya sendiri untuk menghadapi kehidupan keras sebagai petualang.

"Pulang."

"Pulang? Lalu bagaimana dengan bagianmu?"

Menanggapi dengan wajah datar, Floritina bertanya.

Benar juga, bagian upah dari misi membasmi monster yang mengamuk di perbatasan. Meski aku tidak resmi masuk dalam party ini, tapi sepertinya mereka akan tetap memberiku bagian upah.

Apa yang harus aku lakukan dengan itu? Umurku saat ini belum cukup untuk membuat akun bank, jika aku membawanya pulang, aku yakin Theressa akan menemukanya dan pasti aku akan di marahi lagi oleh mama. Tapi, jika aku harus menolaknya ... tidak itu terlalu berharga untuk di tinggalkan.

"Ah benar, aku akan mengambilnya. Tapi nona Floritina, apa kau tahu tempat dimana aku bisa menyimpan uang?"

"Untuk umurmu sekarang kurasa mustahil untuk mendapat pelayanan bank."

Ah, sepertinya memang tidak mungkin. Baiklah aku harus mencari cara lain untuk menyimpannya.

"Apa ada cara lain untuk menyimpan uang tanpa bergantung pada bank?"

"Kau hanya perlu membawanya pulang dan menyimpannya di rumah'kan?"

"Ah, itu...."

Itu terlalu berbahaya dalam berbagai makna.

Ngomong-ngomong, meski Floritina terlihat dingin, tapi dia adalah orang yang paling sering mengajak bicara aku dan Lilli, kurasa di balik sifat dinginnya dia adalah orang yang baik.

Prometheus ChildrenWhere stories live. Discover now