Chapter 15

2.6K 191 34
                                    

Langit merah dengan kota yang terbakar, pemandangan itu memasuki kepalaku ketika aku membuka mata. Dan yang lebih buruk, makhluk raksasa yang aku lihat pada layar yang Phrometeus tunjukan kini berada di depanku siap untuk menyerang.

Ini bercandakan?! Baru saja muncul dan aku langsung berada di depan lawan yang siap menyerang!

Tapi, saat aku mulai panik, sebuah suara wanita robotik terdengar di dalam kepalaku.

[Memulai pengaktifan sistem, patch data selesai, kode di temukan, memulai eksekusi perintah. Pengolahan kode dimulai, mencoba mewujudkan item.]

Bersamaan dengan kalimat itu, cahaya menyelimuti tubuhku. Dan dari sana, sebuah baju ketat yang mirip seperti baju renang fullbody menyebar melapisi kulitku.

Mungkin ini hanya perasaanku, tapi aku melihat tubuhku mulai mengembang menjadi lebih dewasa. Benda-benda mekanik yang belum pernah aku lihat juga mulai bermunculan dan melengkapi tubuhku sebagai peralatan tempur.

"Ini..."

Dan seolah itu adalah kejadian alami, sebuah nama memasuki pikiranku seolah di bisikkan.

"Conceptual Armament, Anti-Deity Class Armament: Zul-Kharnain."

Tanpa sadar aku mengatakanya, bersamaan dengan cahaya yang ditembakan dari makhluk raksasa di hadapanku aku kembali merasakan reaksi dari armor yang aku kenakan.

[Pengaktifan pelindung, memunculkan perisai anti-materi. Pengurangan kerusakkan hingga sembilan puluh persen berhasil di lakukan.]

Aku tidak tahu suara siapa itu, tapi aku berterima kasih padanya karena dengan cepat mengambil keputusan dan menciptakan pelindung untuk menghalangi serangan.

"Huh?"

Dan saat sedang sibuk mencerna apa yang sedang terjadi, aku menyadari ada seseorang di belakangku. Mengenakan pakaian hitam ketat dengan sayap hitam yang terlihat rusak. Tapi, apa yang lebih menarik perhatianku adalah puluhan mata yang berada pada rambutnya yang mirip selaput. Mereka mengarahkan pandanganya padaku, memberikan perasaan  ngeri yang tidak pernah aku rasakan.

Tapi rasa takutku tiba-tiba menghilang saat melihat wajahnya yang tampak familiar.

"Mama?!"

Ya itu adalah ibu yang selalu aku sayangi, Alive vallia Silvester.

"Mama? Jangan bilang kau adalah... Nicho?!"

Hueee! Ada apa ini? Kenapa mama Alice yang cantik jadi terlihat menyeramkan seperti ini?! Untuk beberapa saat kami berdua terdiam, mungkin mama Alice juga merasakan keterkejutan yang sama denganku.

"Awas!"

Dan saat aku masih terjebak dalam lamunanku, mama Alice berteriak, di belakangku sebuah lengan besar bergerak cepat menghampiri.

Sebuah ledakan besar terjadi karena kekuatan luar biasa dari hantaman lengan tersebut. Beruntung, aku berhasil menghindar sambil membawa mama Alice yang sepertinya sudah tidak bisa bergerak.

"Nicho, kau Nicho kan?!"

Memegangi kepalaku yang tertutup helm pelindung, mama Alice bertanya  dengan matanya yang mulai berair. Ah, sepertinya entah seperti apa wujudnya saat ini mama Alice tetaplah mama Alice. Mama yang selalu terlihat kuat tapi ssebenarnya sangat rapuh.

"Maaf sudah membuat mama khawatir."

"Syukurlah, syukurlah ... hiks"

Dia mulai menangis.

Aku ingin menceritakan semua hal buruk yang sudah aku alami, tapi melihatnya seperti ini membuatku menelan kembali kata-kataku.

"Mama, boleh aku bertanya apa yang sebenarnya sudah terjadi pada mama?"

Prometheus ChildrenWhere stories live. Discover now