Epilog(part 4)

157 10 11
                                    

Pagi hari-

Meski tiga hari telah berlalu sejak kekacauan di akademi, suasana masih belum stabil. Akademi sudah mengumumkan ke publik jika tidak ada lagi yang perlu di khawatirkan, tapi sepertinya tidak semua orang percaya akan hal itu.

Akademi mengatakan jika lingkaran sihir di langit adalah kesalahan percobaan. Tapi sepertinya beberapa penyihir yang tersisa di guild mampu membaca formula pada lingkaran sihir dan mulai menyebarkan berita buruk tentangnya.

Tapi itu berhasil di atasi dengan statement kepala sekolah Alexandra yang menjamin keselamatan setiap jiwa di kota akademi. Meski tidak benar-benar bisa meredam kekhawatiran mereka.

Lalu, unit Umbra terdekat juga akhirnya tiba di akademi untuk melakukan penyelidikkan tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi. Kepala sekolah Alexandra masuk dalam masa tahanan rumah untuk penyelidikkan lebih lanjut, dan dewan sekolah di kekaisaran juga sepertinya sedang di interogasi langsung oleh Umbra unit kekaisaran pusat.

Sambil mengupas apel di tangannya, Fiana menjelaskan itu dengan nada seperti guru.

"Kenapa anda kesini, nona Fiana?"

Di atas ranjang di depan Fiana, Lilli menatap tidak senang sambil terbaring dengan banyak perban melilit tubuhnya, terutama pada tangan kirinya yang patah. Ya ini adalah ruang kesehatan VIP akademi yang dikhususkan untuk penderita luka berat dan orang-orang penting.

"Sebenarnya aku ingin ke tempat Nicho lebih dulu, tapi dia belum sadarkan diri."

"Tuan muda belum sadarkan diri? Apa yang terjadi padanya? "

"Heee? Kau khawatir pada tuan muda tersayangmu?"

Menyipitkan matanya, Fiana membuat senyum nakal untuk menggoda Lilli.

"Tentu saja, saya adalah pelayannya, dan tergantung dari bahaya yang sudah seenaknya dia masuki, itu akan mempengaruhi hukuman yang akan saya berikan."

"Sebentar! Hukuman?! Di saat seperti ini kau masih memikirkan hukuman?!"

Aku ingin tahu, sebenarnya seperti apa hubungan mereka. Memikirkan itu, Fiana membuat senyum kecut.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi dia mengalami kerusakkan parah pada sirkuit sihirnya. Sepertinya dia memaksakan suatu tehnik hingga membuat dirinya terkena masalah."

Memadang dalam diam, Lilli menatap tajam pada Fiana yang sedang menjelaskan.

"Kau khawatir? "

"Khawatirpun tidak akan mengubah apapun. Tuan muda itu bodoh, jika dia tidak merasakannya sendiri dia tidak akan mengerti. Dan meskipun dia mengerti, itu tidak akan menghentikannya, tapi justru akan membuat dia memikirkan cara untuk mengatasi masalah yang dia hadapi."

Memandang jauh keluar jendela, Fiana melihat tatapan sedih di wajah pucat gadis mystic wolf di depannya.

"Karena itu, saya harus terus berada di sampingnya. Karena jika tidak, saya merasa jika Tuan Nicho akan pergi ketempat yang tidak bisa saya gapai. "

"Tapi, kau adalah pelayan, dan dia adalah seorang tuan. Dia adalah yang memutuskan, dan kau hanya bisa mengikuti perintah."

"Saya tahu, tapi selama dia tidak menolak keberadaan saya, saya akan terus berada di sampingnya. "

"Begitu, kau tahu? Aku benar-benar iri pada Nicho sekarang. "

Bagi Fiana, memiliki seseorang yang setia tanpa syarat, itu adalah pencapaian yang luar biasa. Sesuatu yang tidak bisa di bayangkan oleh orang yang tinggal di sebuah dunia dimana orang-orang saling memanfaatkan satu sama lain.

Prometheus ChildrenWhere stories live. Discover now