Prometheus Children 2 Chapter 5(part 1):The Night Before

945 104 34
                                    

Hari mulai gelap saat aku keluar dari gerbang akademi. Aku tidak menyangka jika ujian akan terus berlanjut bahkan ketika matahari sudah tenggelam. Sebelumnya aku mengira jika waktu ujian akan dibagi menjadi dua kloter.

Tapi salah, pihak panitia benar-benar ingin menyelasikan semuanya dalam satu hari. Aku tidak mengerti alasan mereka, tapi sepertinya ada beberapa hal yang harus mereka selesaikan di dalam akademi. Sudah kuduga, entah dimanapun itu, tekanan pekerjaan adalah masalah terbesar bagi pekerja.

"Baiklah aku duluan."

Dan saat aku sedang berpikir, Albert yang berjalan bersamaku menepuk pundakku sebelum akhirnya berlari menuju sebuah kereta kuda berwarna hitam di sudut jalan. Ah benar, Albert tidak pernah mengatakan siapa dirinya. Apakah dia bangsawan atau pengusaha kaya, dia sama sekali tidak membahasnya.

Itu membuatku penasaran.

Mengabaikan pikiranku, bersama dengan Albert yang menaiki kereta, aku melihat dia melambai padaku. Mengangkat tanganku tinggi, aku membalasnya sambil tersenyum.

Melihatnya pergi aku sadar, jika di sini hanya aku yang hadir tanpa jemputan. Aku ingin tahu, setelah melihatku seperti ini apa masih ada orang yang percaya kalau aku anak penguasa tanah?

Menggelengkan kepalaku aku melupakan pemikiran bodohku dan berjalan pelan menyusuri jalanan gelap.... sendirian.

Benar, karena Lilli mendapat panggilan dari salah satu penguji, aku memilih pulang duluan. Sebenarnya aku ingin menunggu sampai dia selesai dengan urusannya, tapi mendengar mereka akan mengantar Lilli dengan kereta kuda setelah selesai, aku memutuskan untuk pulang lebih dulu.

Kupikir, sesakali pergi tanpa Lilli akan memberi suasana baru. Bukan berarti aku membencinya, tapi sikap Lilli yang terlalu Overprotektif kadang membuatku kerepotan. Ah, bahkan saat aku akan pergi dia memaksaku untuk menunggunya, dan itu membuatku harus berpikir keras hanya untuk lepas darinya. Baiklah, berhubung sekarang aku sudah bebas, kira-kira apa yang harus aku lakukan?

Sambil berpikir aku berjalan menyusuri jalan dengan hutan lebat di kiri dan kananku. Sebenarnya, jika aku menembus hutan ini, aku akan sampai di kota akademi lebih cepat. Tapi, kupikir itu bukan pilihan yang bijak. Hutan ini adalah hutan roh, dan mengingat tempat ini di jadikan sebuah akademi pastinya hutan ini bukan hutan roh pada umumnya. Mungkin, di siang hari aku bisa menghindari kejahilan roh hutan yang ada di sini. Tapi di malam hari, aku tidak bisa melakukan tindakan gegabah semacam itu. Belum lagi jika roh buas tiba-tiba muncul, itu akan sangat berbahaya.

Dan dengan begitu, aku memutuskan untuk melewati jalur biasa. Beruntung, ada lentera yang di jadikan sarang bagi roh cahaya sebagai sumber penerangan, jika tidak ada pasti jalanan sepi ini akan semakin menyeramkan.

Dan setelah berjalan hampir dua jam, akhirnya aku sampai di gerbang kota dengan selamat. Aku tidak tahu ini jam berapa, tapi melihat kota yang masih ramai, kupikir saat ini belum lewat jam malam.

"Baiklah aku akan beli beberapa jangkrik bakar."

Memutuskan hal itu, aku segera menuju stand yang tadi pagi aku kunjungi. Tapi, ketika aku melewati sebuah toko buah besar.

"Haaahh! Tidak pumya uang katamu?!"

Sebuah suara tidak menyenangkan terdengar dari dalam toko.

"Maaf, tapi mereka hanya mencuri beberapa buah apel harusnya tidak akan sampai semahal ini!"

Terdengar juga suara seorang wanita yang sedang melakukan pembelaan. Apa yang sedang terjadi? Penasaran akan hal itu, aku menerobos kerumunan yang tertarik melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Prometheus ChildrenWhere stories live. Discover now